Jaringan Jalan Pengertian Infrastruktur

Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 Bila tempat mandi dan kakus berada didalam satu ruangan gabungan, luas bersih lantainya minimum 3 m 2 . Bila ruang mandi dan ruang kakus terpisah dan berdiri sendiri, maka luas bersih lantai ruang mandi dan bak air minimum 2,5 m 2 , sedang luas bersih lantai kakus minimum 1 m 2 . Penerangan dan pembaharuan hawa dalam kamar mandi dan kakus, harus cukup memenuhi syarat kesehatan. Yang dimaksud dengan tempat cuci adalah tempat yang dibuat khusus untuk mencuci pakaian atau alat–alat dapur lainnya. Tempat cuci itu dapat berupa ruangan terbuka atau tetutup dan beratap ataupun tidak. Luas tempat cuci untuk rumah tangga dengan kapasitas penghuni kurang dari 10 orang minimal seluas 12 m 2 , untuk rumah tangga dengan kapasitas penghuni maksimal 20 orang, minimal luas tempat cuci 3 m 2 .

II.7.2. Jaringan Jalan

Jaringan jalan merupakan prasarana transportasi yang mempunyai daya rangsang terhadap pertumbuhan kawasan sekitarnya. Tidak seimbangnya penyediaan jaringan jalan terhadap jumlah pertambahan kebutuhan ruang jalan merupakan gambaran permasalahan yang besar akan timpangnya sistem persediaan supply denag sistem permintaan demand . Transportasi selalu dikaitkan dengan tujuan misalnya perjalanan dari rumah ke tempat bekerja, ke pasar, tempat rekreasi dan dari sentral ke daerah distribusi. Dalam pertumbuhan perekonomian di negara berkembang, salah satu faktor yang paling penting adalah meningkatkan aksesibilitas dalam wilayah melalui jaringan transportasi. Dengan aksesibilitas transportasi dalam wilayah atau kota, maka masyarakat dalam wilayah atau kota tersebut akan mudah dan Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 cepat dalam melakukan aktivitasnya Taafe, 1986 . Salah satu dampak pengembangan sub pusat kegiatan perkotaan dengan strategi peningkatan aksesibilitas jalan sering kali mengabaikan aspek jarak. Penempatan sub pusat kegiatan yang terlalu jauh dari pusat utama dengan mengabaikan faktor pertumbuhan kegiatan yang sangat pesat, pada akhirnya justru menjadikan kawasan kota membesar tanpa diimbangi prasarana transportasi yang memadai. Jaringan transportasi dapat digunakan untuk mengendalikan pertumbuhan dan menentukan arah pembangunan, serta mengatur konsentrasi kegiatan dan bangunan fisik pada tempat sehingga tidak melebihi kapasitas utilitas yang ada Branch, 1995 . Beberapa tolak ukur dalam pembagian sub ruas jalan, yaitu : 1. Faktor fisik jalan terdiri dari lebar tiap jalur jalan, jumlah jalur jalan pada suatu ruas jalan. Kebebasan jalan terhadap pengaruh gangguan tepi jalan lateral clearance , kelandaian jalan, dan lebar bahu jalan. 2. Faktor lalu lintas, meliputi komposisi kendaraan dan variasi volume lalulintas.

II.7.3. Pembuangan Sampah