Perkembangan Real Estate dalam Penyediaan Sarana Perumahan

Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 prasarana – prasaran lingkungan dan fasilitas sosial yang diperlukan oleh masyarakat yang menghuninya. Defenisi dari lingkungan perumahan baru adalah kompleks perumahan yang didirikan oleh perusahaan – perusahaan yang bergerak di bidang penyediaan perumahan. Pada umumnya kondisi perumahannya sudah baik dengan penyediaan utilitas yang lengkap, beberapa tahun terakhir ini pembangunan perumahan terlihat berlangsung pesat, baik yang dilakukan pemerintah maupun pihak swasta.

II.9.1. Perkembangan Real Estate dalam Penyediaan Sarana Perumahan

Berkembangnya proyek perumahan di Indonesia, yang dimulai pada sekitar tahun 1980-an, antara lain dipicu oleh pemberian izin lokasi bebas, sehingga para pengembang berlomba – lomba membebaskan tanah secara besar – besaran. Apalagi dengan keluarnya Paket Kebijakan Oktober Pakto No. 23 tahun 1993 yang memberi peluang kepada pengembang untuk pengadaan lahan untuk kepentingan perumahan dan pemukiman. Kemudian pemerintah memberikan kemudahan atau kelonggaran dalam memperoleh izin lokasi kepada pengembang, dan seringkali dalam pemberian izin ini kurang memperhatikan konsep penembangan dan kemampuan keuangan dari pengembang dalam melaksanakan rencana proyek perumahan tersebut.Sehingga akhirnya dalam pelaksanaan terdapat beberapa pengembang yang melakukan penguasaan tanah dalam skala luas tanpa memiliki perencanaan yang jelas bahkan ada juga yang semata – mata bermotif spekulasi. Pengembangan lahan secara besar – besaran untuk proyek perumahan pada tahun 1990-an mengakibatkan Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 terjadinya peningkatan stok lahan yang belum dapat digunakan lahan tidur di suatu daerah. Keadaan tersebut dipicu juga oleh pemberian izin lokasi yang mudah diperoleh dari Badan Pertahanan Nasional dan terjadinya praktek kolusi pada waktu lalu tanpa memperhatikan Rencana Tata Ruang Wilayah RTRW , lingkungan dan efisiensi penggunaan lahan. Pembebasan lahan oleh pengembangan yang belum optimal, berpeluang memunculkan lahan tidur. Kondisi ini juga memberi peluang terjadinya spekulan tanah yang biasanya juga memanfaatkan pertumbuhan industri perumahan. Diberlakukannya otonomi daerah, banyak sekali perubahan – perubahan yang sangat mendasar tentang peran real estate dalam menunjang pembangunan daerah. Hal ini disebabkan karena sistem ekonomi yang berdasarkan perencanaan terpusat telah bergeser ke daerah dan berdasarkan kelembangaan dan mekanisme pasar. Perubahan ini mengakibatkan peranan real estate sangat menentukan keberhasilan kegiatan pembangunan perumahan di suatu daerah. Pelaku pembangunan perumahan dan pemukiman telah menunjukan kontribusi yang tidak sedikit dalam pengadaan rumah bagi masyarakat sekitar selama 25 tahun terakhir ini. Dari segi kuantitas, sejak Pelita II sampai sekarang sudah lebih dari satu juta unit rumah. Dari berbagai proyek yang telah dibangun para pengembang, telah tercipta berbagai lingkungan perumahan dan pemukiman yang memenuhi kebutuhan warga kota. Skalanya mulai dari skala kecil, menengah samapi skala besar dengan membangun apa yang kita sebut Kota Mandiri. Pengembang tidak hanya sekedar memenuhi kebutuhan rumah, tapi lebih dari itu menunjang kearah berhasilnya pembangunan ekonomi secara nasional. Dengan demikian, peran pelaku Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 pemabanguan perumahan tidak hanya dilihat dari sisi kebutuhan papan semata, melainkan juga harus dilihat dari sisi pembangunan ekonomi secara keseluruhan. Menyediakan rumah sederhana bagi masyarakat berpenghasilan rendah, memang bukan persoalan mudah. Untuk itu, pengusaha – pengusaha pembangunan perumahan swasta yang tergabung dalam Real Estate Indonesia REI , merupakan mitra penting pemerintah dalam pengadaan rumah bagi masyarakat. Pembangunan perumahan denga harga yang terjangkau oleh masyarakat merupakan program yang dapat dilaksanakan secara terpadu antara berbagai tipe rumah untuk berbagai kelompok pendapat dalam suatu kawasan hunian dalam rangka menumbuhkan kegotongroyongan dan kesetiakawanan sosial. Dalam hal membangun perumahan sederhana, real estate juga menyediakan berbagai fasilitas di lingkungan perumahan yang dibangunnya. Lingkungan ini juga dilengkapi dengan prasarana umum, fasilitas – fasilitas sosial lainnya. Dengan demikian, pembangunan perumahan itu perlu dukungan perencanaan kota yang efektif, penyediaan tanah dan program prasarana perkotaan yang terpadu. Sebab, para pengembang swasta sebenarnya tidak hanya membangun unit – unit rumah, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dalam rangka pembangunan kota yang berkesinambungan. Dalam situasi dan kondisi perekonomian nasional sekarang, pemerintah akan sangat sulit dalam melaksanakan pembangunan khususnya dalam penyediaan perumahan atau pemukiman bagi masyarakat. Untuk itu, peran pengembang developer sangat diharapkan secara pro-aktif dalam melaksanakan pembangunan ataupun penyediaan pemukiman dan perumahan tersebut Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 Peran yang diharapkan dari real estate khususnya para pengembang antara lain : 1 Menyediakan perumahan yang harganya dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat atau golongan, terutama masyarakat golongan menengah kebawah. 2. Menciptakan lapangan kerja baik masyarakat sekitar lokasi proyek maupun luar lokasi proyek perumahan, sehingga diharapkan dapat membantu program pemerintah dalam mengurangi pengangguran. 3. Ikut memberdayakan masyarakat sekitar proyek perumahan dengan kegiatan ekonomi yang saling mendukung integrated . 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pada sektor industri kecil, seperti penyediaan bahan – bahan material lokal seperti batu bata, genteng, pasir dan lain – lainnya yang pada gilirannya dapat meningkatkan tingkat ekonomi masyarakat. 5. Ikut berperan aktif dalam meningkatkan sumber daya manusia dan kelembangaan yang ada di sekitar proyek. 6. Meningkatkan pendapatan daerahmelalui peningkatan retribusi dan pajak. 7. Meningkatkan kualitas lingkungan di lokasi proyek dan sekitar proyek perumahan dan pemukiman dengan penataan ruang yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. 8. Meningkatkan sarana dan prasarana seperti tersedianya infrastruktur jalan, saluran, jaringan listrik, air bersih, telepon dan fasilitas sosial maupun fasilitas umum yang lainnya . Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 9. Meningkatkan nilai atau harga tanah yang berarti meningkatkan pajak atau retribusi daerah yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan daerah. 10. Menciptakan pusat – pusat pertumbuhan ekonomi baru seperti pusat perdagangan, perkantoran, pariwisata dan pemerintahan. Untuk itu, peran real estate dalam menunjang pembangunan khususnya penyediaan rumah baik untuk golongan rendah maupun menengah dan golongan atas sangat besar karena dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat banyak, seperti penyedian lapangan kerja, perbaikan penyediaan lapangan kerja, perbaikan lingkungan peningkatan ekonomi masyarakat sekitar, penyediaan sarana dan prasarana serta masih banyak lagi.

II.10. Kebijakan Pemerintah dalam Perkembangan Real Estate di Indonesia