Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008.
USU Repository © 2009
tersebut, akan tercermin dari semakin baik pula kualitas perumahan yang dimilikinya. Kualitas yang dimaksud harus berdimensi menyeluruh, yakni selain
kualitas material konstruksi dari bangunan–bangunan yang ada, kelengkapan sarana dan prasarana sosial dan lingkungan, serta keterkaitan yang harmonis
antara kawasan perumahan dengan kawasan – kawasan lainnya.
II.6.1. Lokasi Daerah Perumahan
Untuk menetapkan lokasi perumahan yang baik perlu diperhatikan hal–hal sebagai berikut :
1. Ditinjau dari segi teknis pelaksanaannya :
a. Mudah dicapai tanpa hambatan yang berarti.
b. Tanahnya baik sehingga konstruksi bangunan yang ada dapat
direncanakan. c.
Mudah mendapatkan sumber air bersih, listrik, pembuangan air limbah dan lain – lain.
d. Mudah mendapatkan bahan – bahan bangunan.
e. Mudah mendapatkan tenaga – tenaga kerja.
2. Ditinjau dari segi tata guna tanah :
a. Tidak merusak lingkungan yang telah ada.
b. Sejauh mungkin dipertahankan tanah yang berfungsi sebagai reservoir
air. 3.
Ditinjau dari segi kesehatan dan kemudahan : a.
Lokasi perumahan sebaiknya jauh dari lokasi pabrik yang mendatangkan polusi.
Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008.
USU Repository © 2009
b. Lokasi perumahan sebaiknya tidak terlalu terganggu oleh kebisingan.
c. Lokasi perumahan mudah dicapai dari tempat kerja para penghuni.
4. Ditinjau dari segi politis dan ekonomi :
a. Menciptakan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat
sekelilingnya. b.
Mudah pemasarannya karena lokasinya disukai calon pembeli.
II.6.2 Pengaturan Daerah Perumahan
Setelah loakasi daerah perumahan ditentukan berdasarkan pilihan yang optimal, maka agar dalam jangka panjang daerah perumahan tersebut tidak
menimbulkan dampak negatif pada lingkungan dalam arti luas, perlu sekali dibuat site planning. Site planning ini penting sekali karena hal tersebut selain akan
menetukan bentuk kota yang ada, dapat menciptakan kemudahan atau kesukaran bagi para penghuni, selain itu dapat mempengaruhi tingkah laku dari para
penghuni di lokasi perumahan tersebut. Untuk menghindari hal – hal negatif akibat suatu penyusunan site planning yang kurang baik, perlu diperhatikan
hal–hal sebagai berikut : 1.
Jaring–jaring jalan dan lebarnya direncanakan sedemikian rupa sehingga dapat memberikan kemudahan yang cukup kepada para penghuninya.
2. Susunan
kapling direncanakan sedemikian rupa sehingga kelompok–kelompok kapling yang besar dan kecil dapat teratur dalam
komposisi yang baik.
Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008.
USU Repository © 2009
3. Disediakan tanah-tanah untuk fasilitas umum yang cukup misalnya
penghijauan, tempat beribadat, sekolah dan lain–lain. 4.
Jaring–jaring saluran darinase, pembuangan air limbah dan sebagainya harus dapat diatur sedemikian rupa, sehingga lokasi perumahan yang ada
dapat bebas dari genangan air atau banjir. 5.
Perencanaan suatu daerah pemukiman seyogyanya juga dapat memberikan kemudahan bagi para penduduk yang tinggal di sekitar daerah perumahan
tersebut bahkan kalau mungkin dapat diciptakan suatu kesatuan yang baik.
II.6.3. Kebijakan Pemerintah dalam Pengadaan Rumah di Indonesia