Kebijakan Pemerintah dalam Pengadaan Rumah di Indonesia

Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 3. Disediakan tanah-tanah untuk fasilitas umum yang cukup misalnya penghijauan, tempat beribadat, sekolah dan lain–lain. 4. Jaring–jaring saluran darinase, pembuangan air limbah dan sebagainya harus dapat diatur sedemikian rupa, sehingga lokasi perumahan yang ada dapat bebas dari genangan air atau banjir. 5. Perencanaan suatu daerah pemukiman seyogyanya juga dapat memberikan kemudahan bagi para penduduk yang tinggal di sekitar daerah perumahan tersebut bahkan kalau mungkin dapat diciptakan suatu kesatuan yang baik.

II.6.3. Kebijakan Pemerintah dalam Pengadaan Rumah di Indonesia

Kebijaksanaan pemerintah dalam pengadaan rumah untuk mengatasi masalah kekurangan perumahan di Indonesia dilakukan melalui : a. Pembangunan perumahan dan pemukiman yang dilakukan oleh Perum Perumnas. b. Pembangunan perumahan yang dilakukan oleh perusahaan yang tergabung dalam persatuan perusahaan Real Estate Indonesia REI. c. Pembangunan perumahan yang dilakukan oleh perusahaan konstruksi swasta yang dibiayai melelui Kredit Kepemilikan Rumah Tabungan Negara KPR – BTN. d. Pembangunan perumahan yang dilakukan melalui dana suatu lembaga yang diperuntukan bagi pegawainya. e. Pembangunan perumahan dan pemukiman transmigrasi yang dilakukan melalui dana dari Departemen Transmigrasi. Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 f. Pembangunan perumahan dan pemukiman bagi masyarakat terasing melalui dana Departemen Sosial. g. Pembangunan perumahan dan pemukiman pedesaan melalui koordinasi antara Direktorat Jendral Pembangunan Desa dan Departemen Dalam Negeri. h. Pembangunan perumahan yang dilakukan oleh pengembang lainnya. Secara umum maksud dan tujuan pembangunan perumahan dan pemukiman tersebut adalah untuk : • Memperbaiki keadaan perumahan dan lingkungannya untuk meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat. • Mengembangkan dan meningkatkan sarana, prasarana dan fasilitas lingkungan baik perkotaan maupun pedesaan. • Meningkatkan dan memanfaatkan kembali fungsi–fungsi perkotaan dengan lebih mengutamakan tata guna tanah. Secara lebih khusus pengadaan sekaligus pengawasan terhadap perumahan dan pemukiman melalui kebijakan – kebijakan sebagaimana disebutkan diatas diatur menurut Undang – undang No. 4 tahun 1992 tentang perumahan pemukiman tersebut dijelaskan bahwa penataan perumahan dan pemukiman bertujuan untuk : • Memenuhi kebutuhan rumah sebagai salah satu kebutuhan dasar manusia, dalam rangka peningkatan dan pemerataan kesejahteraan rakyat. Rumata Christella Hutapea : Preferensi Bermukim Penduduk Di Wilayah Pinggiran Barat Kota Medan studi kasus : perumnas helvetia ; kec. medan helvetia , 2008. USU Repository © 2009 • Mewujudkan perumahan dan pemukiman yang layak dalam lingkungan yang sehat, aman, serasi dan teratur. • Memberi arah pada pertumbuhan wilayah dan penyebaran penduduk yang rasional. • Menunjang pembangunan dibidang ekonomi, sosial, budaya dan bidang – bidang lain. Berdasarkan pasal tersebut dapat di simpulkan bahwa setiap pengadaan perumahan, baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta harus benar – benar ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

II.6.4. Kebutuhan dan Ketersediaan Perumahan