14
a Sifat sifat dan kepentingan yang berkenaan dengan tujuan utama
pendidikan. b
Berkenaan dengan mtode-metode yang betul-betul berlaku yang disebut dalam Al Qur’an atau disimpulkan dari padanya.
c Membicarakan tentang pergerakan dan disiplin dalam istilah Al
Qur’an. 2.
Ahmad Tafsir, berpendapat bahwa guru dapat memilih metode yang paling tepat ia gunakan. Dalam pemilihan tersebut banyak yang harus
dipertimbangkan, antara lain: a
Keadaan murid yang mencakup pertimbangan tentang tingkat kecerdasan, kematangan dan perbedaan individu lainnya.
b Tujuan yang hendak dicapai.
c Situasi yang mencakup hal umum
d Alat-alat yang tersedia
e Kemampuan pengajar
b. Macam-macam Metode Pembelajaran
Banyak sekali macam-macam metode yang dapat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran, adapun metode-metode itu antara lain:
1 Teknik diskusi
2 Kerja kelompok
3 Penemuandiscovery
4 Sumbang saranbrain storming
5 Inquiry
6 Demonstrasi
7 Drill
8 Tanya jawabdialog
9 Ceramah
10 Sosiodrama dan bermain peranroll-playing
15
2. Pengertian Pembelajaran Aktif Active Learning
Pembelajaran aktif adalah sesuatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti berarti
mereka mereka mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari
materi, memecahkan persoalan atau mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam persoalan yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar
akif ini, peserta didik diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya mental akan tetapi juga melibatkan fisik.
Sedangkan pengertian dari active Learning dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan potensi yang dimiliki anak didik, sehingga
semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Disamping itu pembelajaran
active Learning juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa atau anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.
Active Learning mengacu kepada tekhnik intruksional interaktif yang mengharuskan siswa melakukan pemikiran tingkat tinggi seperti analisis,
sintesis, dan evaluasi. Siswa dalam melakukan pembelajaran aktif biasa menggunakan sumber daya di luar pengajar seperti perpustakaaan, situs web,
wawancara, atau fokus grouf untuk memperoleh informasi mereka dapat menunjukan kemampuannya menganalisis, sintesis, dan mengevaluasi
melalui proyek, presentasi, eksperimen, simulasi, internship, praktikum, proyek studi independen, pengajaran kepada sejawat, permainan peran atau
dokumen tertulis. Active Learning juga suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk
belajar secara aktif. Ketika siswa belajar dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran. Dengan ini mereka secara aktif
menggunakan otak, baik untuk menemukan ide pokok dari materi, memecahkan persoalan atau mengaflikasikan apa yang telah mereka pelajari
kedalam satu persoalan yang ada dalam dunia nyata. Dengan belajar aktif ini siswa diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran tidak hanya
16
mental akan tetapi melibatkan fisik juga. Dengan cara ini siswa akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil belajar dapat
dimaksimalkan . Keuntungan lain menggunakan strategi Active Learning bahwasanya
setiap realita siswa mempunyai cara belajar yang berbeda-beda, ada siswa yang lebih senang membaca, ada yang senang berdiskusi, dan ada juga yang
senang praktek langsung. Inilah yang disebut dengan gaya belajar atau Learning Style. Untuk membantu siswa dengan maksimal dalam belajar,
maka kesenangan dalam belajar itu sebisa mungkin diperhatikan. Untuk dapat mengakomodir kebutuhan tersebut adalah dengan menggunakan variasi
strategi pembelajaran yang beragam yang mengandalakan indera belajar yang banyak. Seperti kutipan satu pertanyaan, “mengapa belajar aktif?” alasannya
karena belajar aktif itu sangat diperlukan oleh siswa untuk mendapatkan hasil
belajar yang maksimum. 3.
Pengertian Metode Diskusi
a. Pengertian Metode Diskusi
Metode menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995 : 652 adalah cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud dalam ilmu
pengetahuan dsb.; cara kerja yang bersistim untuk memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1995 : 238 diskusi adalah pertemuan ilmiah untuk bertukar pikiran mengenai sesuatu masalah. Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa metode diskusi adalah cara yang teratur yang bersifat umum dalam rangka bertukar pikiran mengenai sesuatu
masalah yang sedang dihadapi. Diskusi adalah salah satu metode pembelajaran agar siswa dapat berbagi
pengetahuan, pandangan, dan keterampilan.
7
Tujuan diskusi adalah untuk mengeksplorasi pendapat atau pandangan yang berbeda dan untuk
mengidentifikasi berbagai kemungkinan. Penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran memungkinkan adanya keterlibatan siswa dalam proses
7
Sumiati dan Asra, Metode Pembelajaran, Bandung: CV Wacana Prima, 2009, hal 141
17
intersksi yang lebih luas. Metode diskusi juga digunakan dalam rangka pembelajaran kelompok atau kerja kelompok yang didalamnya melibatkan
beberapa orang siswa untuk menyelesaikan pekerjaan, tugas atau permasalahan. Sering pula metode ini disebut sebagai salah satu metode yang
menggunakan pendekatan CBSA atau ketrampilan proses. Kegiatan diskusi ini dapat dilaksanakan dalam kelompok kecil 3-7 peserta kelompok sedang
8-12 peserta kelompok besar 13-40 peserta. Ataupun diskusi kelas. Diskusi kelompok kecil lebih efektif daripada diskusi kelompok besar atau
diskusi kelas. Kegiatan diskusi dipimpin oleh seorang ketua atau moderator untuk mengatur pembicaraan cara mencapai target.
Kelancaran kegiatan diskusi sangat ditentukan oleh moderator yaitu orang yang mengatur jalannya pembicaraan supaya semua siswa sebagai
anggota aktif berpendapat secara maksimal dan seluruh pembicaraan mengarah kepada pendapatkesimpulan bersama. Tugas utama guru dalam
kegiatan ini sebagai pembimbing, fasilitator, atau motivator supaya interaksi dan aktivitas siswa dalam diskusi menjadi efektif. Aktivitas siswa harus
dibimbing, dan diterapkan cara berfkir yang sistematik dengan menggunakan logika berfikir yang ilmiah.
b. Prosedur Metode Diskusi
Pembelajaran dengan menggunakan metode diskusi yang dilaksanakan secara efektif akan berdampak banyak kepada pengalaman siswa. Hal-hal
yang harus dipersiapkan anatara lain : 1
Guru menyampaikan tujuan yang diharapkan. 2
Membentuk kelompok dan menentukan jumlah siswa tiap kelompok. 3
Menentukan tugas yang harus dilaksanakan tiap kelompok. 4
Melaksanakan diskusi kelompok. 5
Mempresentasikan hasil diskusi kelompok 6
Memberikan tanggapan terhadap kelompok lain. 7
Menyimpulkan hasil diskusi
18
c. Teknik Pelaksanaan Diskusi
Dilihat dari tekhnik pelaksanaannya, diskusi dapat digolongkan kedalam dua macam, yaitu:
8
1 Debat, didalam debat ada dua kelompok yang mempertahankan
pendapatnya masing-masing yang bertentangan. Peneoton Audience dijadikan sebagai kelompok yang memutuskan mana yang benar dan
mana yang salah dalam keputusan akhir. 2
Diskusi, diskusi pada dasarnya merupakan musyawarah untuk mencari titik pertemuan pendapat, tentang suatu masalah. Ditinjau dari
pelaksanaanya diskusi dapat digolongkan kedalam: a
Whole group Suatu diskusi dimana anggota kelompok yang melaksanakan tidak
lebih dari 15 lima belas orang peserta. b
Buzz group Suatu diskusi yang terdiri dari satu kelompok besar dibagi menjadi 2
sampai 8 kelompok yang lebih kecil. c
Panel d
Suatu diskusi yang sering digunakan yang dari satu kelompok kecil 3-6 orang peserta dengan susunan semi melingkar yang dihadapkan
pada satu kelompok besar peserta lain. e
Caologium Metode diskusi yang dijalankan oleh beberapa orang tetapi tidak
dalam bentuk pidato. f
Informal Debate Diskusi yang dilaksanakan dengan membagi kelompok menjadi 2
dua team yang sama kuat dan jumlahnya seimbang. g
Fish Bowl Diskusi yang terdiri dari seorang moderator dan satu atau tiga orang
nara sumber, duduk dalam susunan semi lingkaran berderet dengan kursi menghadap kelompok.
8
Ibid, h 142