12
2.4 Pengobatan demam tifoid berat.
Terapi Optimal Obat alternatif
Kepekaan Antibiotik
Dosis harian
mgkg BB
Lama pemberian
hari Antibiotik
Dosis harian
mgkg BB
Lama pemberian
hari
Sensitif Fluorkuinolon 15
10-14 Kloramfenikol
Amoksisilin TMP-SMX
100 100
8-40 14-21
14 14
MDR Flourkuinolon 15
10-14 Seftriakson
atau sefotaksim
60 80
10-14 Resisten
kuinolon Seftriakson
atau Sefotaksim
60 80
10-14 Flourokuinolon 20
7-14 Sumber : WHO, 2003.
2.7.1 Kloramfenikol
Kloramfenikol masih merupakan pilihan pertama pada pengobatan pasien demam tifoid anak.
5
Koramfenikol terikat secara reversibel pada tempat reseptor subunit 50S ribosom bakteri, obat ini bekerja sebagai antimikroba dengan
menghambat peptidil transferase sehingga penggabungan asam amino dengan peptida baru akan terganggu. Dampaknya adalah sintesis protein mikroba akan
terhambat secara kuat. Obat ini juga mempengaruhi sebagian kecil dari proses metabolisme mikroba yang lainnya.
15
Kristal Kloramfenikol yang diberikan secara oral akan mengalami absorbsi secara cepat dan lengkap. Anak-anak biasanya diberikan Kloramfenikol palmitat
per oral dengan dosis 50-100 mgkghari kemudian akan mengalami hidrolisis di usus dan menghasilkan Kloramfenikol bebas yang di dalam darah kadarnya tidak
pernah melebihi 10µgmL. Selain sediaan untuk dikonsumsi per oral tersedia pula Kloramfenikol sediaan parenteral yaitu koramfenikol suksinat dengan dosis 25-50
mgkghari yang diberikan secara intravena maupun intramuskular. Pemberian secara oral terbukti lebih baik hasilnya karena kadarnya dalam serum lebih tinggi
jika dibandingkan dengan pemberian secara parenteral. Setelah Kloramfenikol diabsorpsi maka selanjutnya obat tersebut akan didistribusikan ke seluruh jaringan
dan cairan tubuh tidak terkecuali susunan saraf pusat dan cairan serebrospinal. Sebanyak 30 dari Kloramfenikol yang beredar dalam sirkulasi terikat dengan
protein dan obat ini mudah menembus membran sel. Sebanyak 90 produk inaktif dari hasil degradasi Kloramfenikol akan dieksresikan melalui urin dan
13
sisanya 10 masih dalam bentuk aktif. Pada pemberian Kloramfenikol sistemik untuk pasien dengan insufisiensi ginjal tidak perlu dilakukan penyesuaian dosis,
berbeda dengan pasien gagal hati dosis pemberian Kloramfenikol secara sistemik harus sangat dikurangi.
15
Dosis yang diberikan adalah 100 mgkgBBhari dibagi dalam 4 kali pemberian selama 10-14 hari atau sampai 5-7 hari setelah demam turun, sedang
pada kasus malnutrisi atau penyakit pengobatan dapat diperpanjang sampai 21 hari, 4-6 minggu untuk osteomielitis akut, dan 4 minggu untuk meningitis.
5
Salah satu efek samping dari Kloramfenikol adalah gangguan pada sumsum tulang hal ini diakibatkan oleh efek penghambatan sintesis protein mitokondria
sumsum tulang yang dilakukan oleh obat ini. Pemberian Kloramfenikol lebih dari 50mgkgbbhari dalam waktu 1-2 minggu akan menunjukan penurunan maturasi
sel darah merah. Pemberian Kloramfenikol dengan dosis lebih dari 75 mgkgbbhari pada neonatus akan menyebabkan gray baby syndrome yaitu
muntah, lemas, hipotermia, warna kelabu, syok, dan kolaps.
15
Koramfenikol akan berinteraksi dengan fenitoin, tolbutamid, klorpropamid, dan warfarin. Interaksi yang timbul berupa perpanjangan waktu paruh dan
peningkatan konsentrasi darah dari obat-obat tersebut. Kloramfenikol juga dapat mengendapkan obat lain dari larutannya, selain itu juga bekerja sebagai antagonis
bakterisidal penisilin dan aminoglikosida.
15
2.7.2 Penisilin
Penisilin merupakan obat beta-laktam yang bekerja sebagai obat antimikroba dengan merusak dinding bakteri.
15
Golongan penisilin yang bisa digunakan untuk pengobatan demam tifoid adalah Ampisilin dan Amoksisilin.
5
Penisilin dapat diberikan secara parenteral maupun oral. Absorbsi obat akan berlangsung secara cepat dan lengkap setelah pemberian parenteral, sedangkan
dengan pemberian secara oral absorpsi dapat berbeda sama sekali dipengaruhi oleh kestabilan asam dan ikatan protein. Setelah diabsorpsi penisilin akan
didistribusikan ke dalam jaringan dan cairan tubuh, namun penisilin tidak menembus dinding sel dan tidak larut dalam sel. Amoksisilin dan Ampisilin
mempunyai spektrum dan aktivitas yang sama hanya saja amoksisilin lebih mudah