19
2.9 Kerangka Konsep
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Diagnosis kerja demam tifoid ditegakan dari gejala klinis yang harus
ditunjang dengan hasil positif dari minimal satu pemeriksaan laboratorium diantaranya kultrur darah, IgM antisalmonella, uji widal, dan uji Tubex. Demam
Tifoid merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, oleh karena itu antibiotik merupakan terapi utama untuk tata laksana penyakit ini.
Dalam pemberian antibiotik tingkat rasionalitas harus sangat diperhatikan untuk mengindari efek samping yang tidak diinginkan akibat pemberian antibiotik yang
tidak rasional. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam rasionalitas pemberian antibiotika diantaranya adalah :
Keefektifan efikasi antibiotika
Kesesuaiansuitab ilityility
Keamanan safety
Biayacost
RASIONALITAS PEMBERIAN ANTIBIOTIKA Pasien dengan diagnosis
kerja demam tifoid Infeksi bakteri Salmonella
typhi
Diperlukan terapi antibiotika
Ketepatan indikasi
Berdasarkan pertimbangan
farmakokinetik dan farmako dinamik
suatu antibiotika - rute pemberian
- dosis -indikasi dan
kontraindikasi efek
samping - harga obat
- ekonomi pasien
20
1. Indikasi pemberian antibiotika harus jelas yaitu haru ada bukti bahwa pasien sedang terkena infeksi.
2. Efektifitas antibiotik terhadap target terapi yang dinilai dari segi farmakokinetik dan farmakodinamik.
3. Kesesuain dosis, rute pemberian, dan memperhatikan pula apakah ada kontraindikasi dari antibiotik yang akan diberikan untuk pasien.
4. Keamanan dari
pemberian antibiotik
dipertimbangkan dengan
memperhatikan efeksamping terapi yang akan timbul. 5. Biaya terapi juga harus dipertimbangkan dengan memegang prinsip
menekan biaya terapi menjadi seminimal mungkin.
21
2.10 Definisi Operasional
Tabel 2.5 Definisi Operasional
NO Variebel
Definisi Alat Ukur
Skala Pengukuran
1 Demam Tifoid
Demam Tifoid adalah suatu penyakit infeksi sistemik bersifat
akut yang disebabkan oleh Salmonella thypi yang ditandai
oleh panas berkepanjangan, disertai dengan bakterimia tanpa
keterlibatan struktur endotelial atau endokardial dan invasi
bakteri sekaligus multiplikasi ke dalam sel fagosit mononuklear
dari hati, limpa, kelenjar limfe usus dan
Payer’s patch. - gejala klinis
- uji kultur - widal test
- tubex test - IgM
antisalmonella Kategorik
2 Rasionalitas
antibiotika Pemberian antibiotika dengan
memerhatikan efikasi, sutability, safety, dan dikelompokaan
menjadi 6 kategori yaitu : a. Kategori VI
b. Kategori V c. Kategori IVa, IVb, IVc, IVd
d. Kategori IIIa, IIIb e. Kategori IIa, IIb
f. Kategori I Alogaritma
Gyssen Kategorik
22
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Desain
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kategorik dengan desain studi potong lintang cross sectional. Penelitian ini untuk melihat profil pemberian
antibiotika untuk demam tifoid di bangsal anak RSUD Tangerang tahun 2010 dan 2011.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di RSUD Tangerang. Waktu penelitian tanggal 27 Juni sampai 4 Agustus 2012.
3.3 Populasi dan Sample Penelitian
3.3.1 Populasi Penelitian
Rekam medis pasien yang dirawat di bangsal anak RSUD Tangerang
3.3.2 Sample Penelitian
Rekam medis pasien yang menderita demam tifoid yang dirawat di bangsal rawat inap anak RSUD Tangerang tahun 2010 dan 2011
3.4 Besar Sampel
Penelitian ini mengambil sampel dari rekam medis pasien di bangsal anak RSUD Tangerang yang didiagnosis demam tifoid pada tahun 2010 dan 2011
dengan estimasi besar sample sebagai berikut : n = Zα PQ
d
2
= 1,96 . 0,5 . 0,5 0,1
2
= 0,9604 0,01
= 96,04 = 97