19
hakekatnya seorang yang berada pada satu masa perkembangan tertentu dan mempunyai potensi untuk menjadi dewasa.
30
Perceraian adalah putusnya suatu perkawinan dengan putusan hakim yang berwenang atas tuntutan salah seorang dari suami atau istri berdasarkan alasan-alasan
yang telah ditentukan oleh peraturan perundang-undangan”.
31
G. Metode Penelitian
Agar mendapat hasil yang maksimal guna tercapainya bagian dari penulisan ini, maka diperlukan kecermatan dan usaha yang cukup untuk mengumpulkan dan
mengolah data, dengan baik serta layak. Untuk itu dilakukan penelitian yang meliputi:
1. Jenis Dan Metode Pendekatan
Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah penelitian yuridis normatif yang mengacu pada pendekatan asas-asas hukum serta norma-norma
hukum yang terdapat dalam perundang-undangan di Indonesia dan pendekatan kasus dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan
isu yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan yang tetap. Yang menjadi kajian pokok di dalam pedekatan kasus adalah
ratio decidendi atau reasoning yaitu pertimbangan pengadilan untuk sampai kepada
suatu putusan. Dalam menggunakan pendekatan kasus, yang perlu dipahami oleh penulis
adalah ratio decidendi,yang alasan-alasan hukum yang digunakan oleh hakim untuk
30
Anton M. Moeliono, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet-2; Jakarta: Balai Pustaka, 1988, hal. 30-1.
31
Wienarsih Imam Subekti dan Sri Soesilowati Mahdi,
Hukum Perorangan Dan
Kekeluargaan Perdata Barat, Gitama Jaya, Jakarta, 2005, hal. 135
Universitas Sumatera Utara
20
sampai kepada putusannya. Menurut Goodheart, ratio decidendi dapat diketemukan dengan memperhatikan fakta materiil
32
. Fakta-fakta tersebut berupa orang, tempat, waktu dan segala yang menyertainya asalkan tidak terbukti sebaliknya. Perlunya fakta
materiil tersebut diperhatikan karena baik hakim maupun para pihak akan mencari aturan hukum yang tepat untuk dapat diterapkan kepada fakta tersebut. Ratio
decidendi inilah yang menunjukkan bahwa ilmu hukum merupakan ilmu yang
bersifat preskriptif, bukan deskriptif. Sedangkan diktum, yaitu putusannya merupakan sesuatu yang bersifat deskriptif. Oleh karena itulah pendekatan kasus bukanlah
merujuk kepada diktum putusan pengadilan, melainkan merujuk kepada ratio decidendi.
2. Sumber Data
“Jenis data penelitian ini adalah data sekunder dan data primer, dengan titik berat pada data sekunder sedangkan data primer hanya bersifat penunjang”.
33
“Sumber data yang dipergunakan terdiri dari suatu sumber primer, sumber sekunder, dan sumber tersier”.
34
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari: a.
Bahan hukum primer Bahan hukum primer dalam penelitian ini berupa perundang-undangan yang
berkaitan dengan tanggung jawab suami isteri dalam perceraian terhadap anak, dalam hal ini peraturan perundang-undangan yang berkaitan adalah :
32
Marzuki Mahmud, Penelitan Hukum, Prenada Media Group, Surabaya,2005, hal.119
33
Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurumetri, Jakarta, Ghalia Indonesia, 1990, hal.9-19, juga Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Jakarta, UI Press,
1986, hal.12
34
Ronny Hanitijo Soemitro, Ibid, hal. 11-12 dan 53.
Universitas Sumatera Utara
21
1 Undang-undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan 2 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak
3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan anak b.
Bahan hukum sekunder Bahan hukum sekunder dalam penelitian ini berupa bahan-bahan yang erat
kaitannya dengan bahan hukum primer berupa putusan-putusan Pengadilan Negeri Medan, buku-buku, hasilpenelitian yang mempunyai hubungan erat terhadap objek
permasalahan yang diteliti. c.
Bahan hukum Tersier Bahan hukum tersier dalam penelitian ini memberikan petunjuk dan
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder.
35
Seperti jurnal hukum, jurnal ilmiah, kamus umum dan kamus hukum, surat kabar, internet, serta
makalah-makalah yang berkaitan dengan objek penelitian.
36
3. Teknik Pengumpul Data