Telah diuji pada Tanggal : 03 Februari 2014
PANITIA PENGUJI TESIS Ketua
: Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum Anggota
: 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 2. Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn
3. Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum 4. Dr. Dedi Harianto, SH, MHum
Universitas Sumatera Utara
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama
: MIRANTY
Nim : 107011137
Program Studi : Magister Kenotariatan FH USU
Judul Tesis : ANALISIS
YURIDIS TANGGUNG
JAWAB AYAH
TERHADAP ANAK APABILA TERJADI PERCERAIAN STUDI PUTUSAN NO. 132PDT.G2011PN.MDN
Dengan ini menyatakan bahwa Tesis yang saya buat adalah asli karya saya sendiri bukan Plagiat, apabila dikemudian hari diketahui Tesis saya tersebut Plagiat karena
kesalahan saya sendiri, maka saya bersedia diberi sanksi apapun oleh Program Studi Magister Kenotariatan FH USU dan saya tidak akan menuntut pihak manapun atas
perbuatan saya tersebut. Demikianlah surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan dalam keadaan
sehat.
Medan, Yang membuat Pernyataan
Nama : MIRANTY Nim
: 107011137
Universitas Sumatera Utara
i
ABSTRAK
Dalam Undang-Undang Perkawinan, kekuasaan orang tua bersifat tunggal tidak hapus karena perceraian. Selama perkawinan berlangsung dengan baik artinya tidak putus
di tengah jalan, maka kewajiban pemeliharaan oleh orang tua atas anaknya tidak menimbulkan masalah, suami istri dapat secara bersama-sama dan saling membantu serta
dengan penuh kasih sayang menunaikan kewajibannya memelihara anak mereka. Namun disaat perkawinan tidak dapat lagi diteruskan, saat itulah timbul permasalahan siapa yang
menanggung kewajiban untuk menafkahi anak. Walaupun perkawinan telah putus karena perceraian, kedua orang tua tetap berkewajiban memelihara anak-anak mereka. Hanya
dalam implementasinya yang terjadi sering kali disaat ibu memegang hak pemeliharaan anak maka pihak ayahlah yang diwajibkan membiayai pemeliharaan anak tersebut.
Penelitian tentang Analisis Yuridis Tanggung Jawab Ayah Terhadap Anak Apabila Terjadi Perceraian terdiri dari 3 tiga masalah yaitu : Bagaimana tanggung
jawab mantan suami terhadap penafkahan anak pasca perceraian jika penghasilannya kurang cukup memenuhi kebutuhan anak yang telah ditetapkan pengadilan? Bagaimana
dasar pertimbangan hakim untuk menentukan tanggung jawab pihak suami dalam memberikan penafkahan terhadap anak pasca perceraian? Dan Apa upaya pihak istri yang
mengasuh anak jika kebutuhan anak tidak sesuai dengan yang diputuskan oleh pengadilan?
Jenis penelitian yang digunakan dalam penyusunan tesis ini adalah penelitian yuridis normatif yang mengacu pada pendekatan asas-asas hukum serta norma-norma
hukum yang terdapat dalam perundang-undangan di Indonesia dan pendekatan kasus dilakukan dengan cara melakukan telaah terhadap kasus-kasus yang berkaitan dengan isu
yang dihadapi yang telah menjadi putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan yang tetap. Yang menjadi kajian pokok di dalam pendekatan kasus adalah ratio decidendi
atau reasoning yaitu pertimbangan pengadilan untuk sampai kepada suatu putusan.
Hasil penelitian menunjukan bahwa Tanggung jawab mantan suami terhadap penafkahan anak pasca perceraian jika penghasilannya kurang cukup memenuhi
kebutuhan anak yang telah ditetapkan pengadilan sesuai dengan Pasal 41 Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1974, Dasar pertimbangan hakim untuk menentukan tanggung
jawab pihak suami dalam memberikan penafkahan terhadap anak pasca perceraian adalah dengan melihat kondisi dan perilaku Tergugat yang tidak baik atau kurang dapat dicontoh
untuk diserahkan hak pemeliharaan anak, dan Upaya pihak istri yang mengasuh anak jika kebutuhan anak tidak sesuai dengan yang diputuskan oleh pengadilan dapat melakukan
upaya hukum ke Pengadilan Negeri.
Penelitian menyarankan
bahwa Dalam
menentukan siapa
yang berhak
mendapatkan hak pemeliharaan anak, Majelis Hakim tidak hanya mempertimbangkan kemampuan ayah melainkan juga melihat iktikad baik ayah dalam memelihara dan
memenuhi kebutuhan anak serta jumlah nominal yang ditentukan untuk dipenuhi setiap bulannya sampai anak itu dewasa, supaya memenuhi standar kelayakan untuk memenuhi
kehidupan anak tersebut.
Kata Kunci: Tanggungjawab, Mantan Suami, Perceraian
Universitas Sumatera Utara
ii
ABSTRACT
In the Law on marriage, parents’ authority is one and only; it cannot be eliminated because of a divorce. As long as the marriage runs smoothly, and it is not
broken off, the obligation of parents to take care of their children does not have any problem. Both wife and husband help each other affectionately in raising their
children. Nevertheless, when the marriage cannot be maintained any more, the problem will arise: who will be responsible for taking care of the children. Even
though the marriage has broken off, the parents who have been divorced, have the obligation to take care of their children. In its implementation, however, it frequently
occurs that when the mother has the right to take care of the children, it is the father who will support the finance.
The research was about Judicial Analysis of the Responsibility of a father for taking care of the children when a divorce occurs. There were three problems in the
research; they were as follows: how about the responsibility of an ex-husband for taking care of the children in the post-divorce when he had low income to fulfill the
children’s needs as it had been stipulated by the Court; how about judges’ consideration in regulating an ex-husband in taking care of the children in the post-
divorce; and what was the attempt of the ex-wife who took care of the children when their need was not in line with the Court’s verdict.
The type of the research was judicial normative which was referred to legal principles and legal norms found in the legal provisions, laws, and regulations in
Indonesia, and the approach to the case was done by analyzing cases related to issues which became the Court’s verdict which was final and conclusive. The main
analysis in the case approach was ration decidendi or reasoning, that is, the consideration of the Court which became a verdict.
The result of the research showed that the responsibility of an ex-husband for taking care of the children in the post-divorce when his income was low to fulfill the
children’s needs as it had been stipulated by the Court which was in line with Article 41 of Law No. 11974. Judges’ consideration in determining an ex-husband’s
responsibility for taking care of the children in the post-divorce was to see the condition and the behavior of the ex-husband, and a defendant who did not have an
exemplary behavior could get the right to take care of his children, and an ex-wife would take care of her children if their need was not in line with the Court’s verdict;
she could file a complaint to the District Court.
It is recommended that in deciding who will have the right to take of the children, the panel of judges not only consider the ex-husband capability but also his
good faith in taking care of the children and fulfill their needs. They should also consider the nominal amount of money per month which meets the feasibility
standard given by the ex-husband to support his children until they become adults.
Keywords: Responsibility, Ex-Husband, Divorce
Universitas Sumatera Utara
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas karunia-Nya
sehingga saya
dapat menyelesaikan
Tesis ini
sebagai salah
satu persyaratan untuk memperolah gelar Magister Kenotariatan di Universitas Sumatera Utara Medan. Didalam memenuhi tugas inilah maka penulis menyusun dan
memilih judul : “Analisis Yuridis Tanggung Jawab Mantan Ayah Terhadap Anak
Apabila terjadi
Perceraian Studi
Putusan Nomor
132Pdt.G2011PN.Mdn” masih banyak kekurangan didalam penulisan Tesis
ini, untuk itu dengan hati terbuka, saya menerima saran dan kritik dari semua pihak, agar dapat menjadi pendoman dimasa yang akan datang.
Didalam penulisan dan penyusunan Tesis ini, saya mendapat bimbingan dan pengarahan serta saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan
ini saya
mengucapkan terimakasih
dan penghargaan
yang tidak
ternilai
harganya secara khusus kepada, Prof. Dr. Syafruddin Kalo, SH, MHum, selaku Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS,
CN., serta Bapak Notaris Dr. Syahril Sofyan, SH, MKn., masing-masing selaku
anggota komisi pembimbing kepada saya dalam penulisan tesis ini dan kepada
Bapak Dr. Dedi Harianto, SH, MHum. dan Ibu Dr. T. Keizerina Devi A, SH, CN, MHum. selaku dosen penguji saya dalam penulisan ini.
Selanjutnya ucapan terimakasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada : 1.
Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DTMH, M.Sc CTM, Sp.AK
selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung, SH, MHum. Selaku Dekan Fakultas Hukum