Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Seperti telah diuraikan sebelumnya, bahwa metode peramalan yang baik adalah yang memberikan hasil ramalan yang tidak jauh berbeda dengan kenyataan yang terjadi.
Dengan perkataan lain, metode peramalan yang baik adalah metode yang menghasilkan penyimpangan antara hasil ramalan dengan nilai kenyataan yang sekecil mungkin
Dari tabel 4.15 yang berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan, terlihatlah bahwa perhitungan yang menggunakan metode Double Exponential Smoothing
= 0,1 akan menghasilkan ramalan yang memiliki penyimpangan antara hasil ramalan dengan nilai kenyataan sekecil mungkin.
Oleh karena itu, untuk ramalan tingkat produksi padi Kabupaten Karo tahun 2011 maka kita gunakan ramalan yang menggunakan = 0,1, yaitu :
Ramalan produksi padi Kabupaten Karo 2011 adalah sebesar 99177,90 Ton
4.3 Analisa Kebutuhan Konsumsi Beras
Untuk mengetahui kebutuhan beras paada tahun 2011 maka setiap penduduk sangat memerlukan suatu batasan akan jumlah yang akan dikonsumsi.Menurut
Dinas Pertanian Kabupaten Karo yang bersumber dari dari BPS dapat diketahui bahwa penduduk Kabupaten Karo mengkonsumsi beras per tahun adalah
sebanyak 145 kgjiwa Dari rata-rata banyaknya beras yang dikonsumsi diaatas dapat dilakukan
suatu analisa akan produksi padi pada tahun 2011 apakah dapat mencukupi kebutuhan penduduk Kabupaten Karo akan konsumsi beras pada tahun 2011.
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Dengan mengetahui banyaknya komoditi beras yang dikonsumsi maka akan dapat pula diketahui apakah jumlah padi yanag diproduksi dapat memenuhi kebutuhan
penduduk Kabupaten Karo. Total beras yang akan dikonsumsi penduduk Kabupaten Karo pada tahun 2011
adalah : Kebutuhan beras
= 344915 jiwa x 145 kgjiwa = 50012675 kg
Hasil ini merupakan produksi GKP Gabah Kering Panen Dari hasil peramalan yang dilakukan, produksi padi di Kabupaten Karo
pada tahun 2011 adalah sebanyak 99177,90 ton 99177900 kg . Adapun pengkorversian produksi padi ke beras berdasarkan menutut Dinas Pertanian
bersumber dari Badan Pusat Statistik Medan adalah perhitungan sebagai berikut : Produksi GKG
= 86,59 x Produksi GKP Produksi Beras
= 63,20 x Produksi GKG
Keterangan : GKP = Gabah Kering Panen GKG = Gabah Kering Giling
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Sehingga berdasarkan rumus tersebut di atas, kita dapat melakukan perhitungan untuk mengetahui produksi beras di Kabupaten Karo untuk tahun
2011. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :
Produksi GKG = 86,59 x Produksi GKP
= 86,59 x 99177900 kg = 85878143,61 85878144 kg
Produksi beras = 63,20 x Produksi GKG
= 63,20 x 85878144 kg = 54274987,01 54274987 kg
Dari perkiraan di atas dapat dihitung apakah banyaknya yang dikonsumsikan penduduk Kabupaten Karo akan komoditi beras dapat terpenuhi
dengan mengurangkan jumlah produksi padi yang telah dikonversikan ke beras dengan banyaknya yang dikonsumsikan penduduk Kabupaten Karo akan beras.
Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :
Kebutuhan perimbangan beras = Produksi beras – kebutuhan konsumsi beras = 54274987 kg - 50012675 kg
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
= 4262312 kg
Hasil pengurangan tersebut terlihat bahwa selisih produksi beras dengan kebutuhan yang dikonsumsi tersebut adalah sebanyak 4262312 kg. Dengan hasil ini,
maka produksi beras Kabupaten Karo tahun 2011 dapat memenuhi kebutuhan akan konsumsi beras penduduk Kabupaten Karo
BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM
5.1 Tahapan Implementasi