Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
3.2 Pemerintahan
Secara administrasi Kabupaten Karo terdiri dari 17 Kecamatan dan 262 Desa Kelurahan 252 Desa dan 10 Kelurahan , dengan pusat Pemerintahan Kabupaten Karo
berada di Kabanjahe Untuk menetapkan anggota DPRD Karo periode 2004 – 2009 maka telah
diadakan wilayah daerah pemilihan yang terdiri dari : a.
Daerah Pemilihan Lau Baleng, Mardinding, dan Tigabinanga b.
Daerah pemilihan Juhar, Kutabuluh, Munte dan Payung c.
Daerah pemilihan Kabanjahe d.
Daerah pemilihan Berastagi dan Simpangempat e.
Daerah pemilihan Barusjahe, Tigapanah dan Merek Dari hasil pemilihan tersebut diharapkan menghasilkan komposisi Legislatif yang
proporsional dalam mewakili aspirasi daerah masing-masing untuk mempercepat proses pembangunan.
Hasil Pemilu telah menetapkan anggota DPRD Karo dari 12 Partai Pemilu. PDI Pejuangan memperoleh suara terbanyak dengan jumlah anggota dewan 11 orang
3.3 Penduduk
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Hasil Sensus tahun 2000 Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 283.713 jiwa, pada pertengahan tahun2007 diperkirakan sebesar 351.368 yang mendiami wilayah
seluas 2.127,25 Km
2
. Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 165,17 jiwa Km
2
Laju pertumbuhan Penduduk Karo Tahun 2000 – 2007 keadaan tengah tahun adalah sebesar 3,10 per tahun. Tahun 2007 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki
lebih sedikit dari perempuan. Laki-laki berjumlah 172.862 Jiwa dan Perempuan berjumlah 178.506 Jiwa. Sex rasionya sebesar 96,84
Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke –atas maka diperoleh raasio ketergantungannya sebesar 60 yang berarti
setiap seratus orang usia produktif menanggung 60 orang dan usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas. Beban tanggungan anak bagi usia produktif sebesar 52 dan beban
tanggungan lanjut usia bagi penduduk usia produktif sebesar 7
3.4 Pertanian
Sektor pertanian merupakan bagian terpenting dalam perekonomian Kabupaten Karo. Peranan sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Karo pada tahun 2007
berkisar 59,80 untuk harga berlaku. Sektor pertanian dikelompokkan menurut sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan,perikanan dan sektor
kehutanan
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
3.4.1 Sub Sektor Tanaman Pangan
Cakupan sub sektor tanaman pangan meliputi padipalawija dan holtikultura, produksi padi pada tahun 2007 tercatat padi lading sebesar 41.303 ton, sedang
mengalami peningkatan jika disbanding tahun 2006 yang berjumlah 30.064 ton. Untuk padi sawah sebesar 72.063 ton pada tahun yang sama, keadaan ini juga
meningkat jika disbanding dengan produksi tahun 2006 yang berjumlah 59.852 ton
3.4.2 Sub sektor Perkebunan
Pada umumnya usaha perkebunan di Kabupaten Karo adalah usaha perkebunan rakyat. Jenis tanaman yang biasa ditanam adalah kemiri, kopi, kelapa,
tembakau, coklat, kelapa sawit, cengkeh dan aren Luas tanaman kemiri pada tahun 2007 seluas 2.560 Ha, sedangkan tahun
2006 sekitar 2.880 Ha. Sedangkan tanaman kopi luas tanamnya terus bertambah dari 5.159 Ha tahun 2006 menjadi 5.294 Ha pada tahun 2007. Demikian juga
dengan coklat. Tahun 2006 luas tanaman coklat hanya 2.372 Ha sedangkan tahun2007
sudah menjadi 3.146,7 Ha. Dari segi produksi, kemiri mengalami penurunan. Tahun 2006 produksi kemiri sebesar 4.107,5 ton sedangkan tahun 2007 turun
menjadi 2.358,32 ton. Hal yang sama juga terjadi pada tanaman kopi dimana pada
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
tahun 2006 produksi kopi sebesar 16.076,00 ton, sedangkan tahun 2007 menjadi 7.207,35 ton. Sedangkan produksi coklat mengalami peningkatan tahun 2006
sebesar 1.553,10 ton dan tahun 2007 menjadi 1. 734,71 ton
3.4.3 Sub Sektor Peternakan
Usaha peternakan umumnya diusahakan oleh rakyat yang bertujuan untuk dikonsumsi dan juga menambah pendapatan Rumah Tangga. Ternak yang umum
dipelihara masyarakat Karo adalah sapi, kerbau, babi, kuda ayam, dan anjing Beberapa jenis ternak yang mengalami perubahan jumlah populasi adalah
sapi, babi, kambing dan ayam. Pada tahun2006 populasi sapi potong mencapai 55.036 ekor namun menurun menjadi 52..694 ekor pada tahun 2007. Sedangkan
ternak babi meningkat dari tahun 2006 yang berjumlah 42.118 ekor dan pada tahun 2007 menjadi 86.848 ekor. Populasi kambing mengalami penurunan,
dimana pada tahun 2006 berjumlah 19.327 ekor, berkurang menjadi 9.239 ekor tahun 2007. Populasi ayam jaga mengalami penurunan, dimana pada tahun 2006
berjumlah 971.572 ekor menjadi 770.516 ekor pada tahun 2007
3.4.4 Sub Sektor Perikanan
Perikanan umumnya diusahakan disawah sebagai kolam dan di danau bagi Kecamatan Merek, produksi ikan dari kolam rakyat tahun 2007 sebesar 135,00
ton dan dari jarring apung sebesar 370 ton
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
3.4.5 Sub Sektor Kehutanan
Kawasan hutan sangat vital bagi kehidupan sebab selain paru- paru dunia hutan juga merupakan tempat habitat hidup berbagai jenis hewan. Hutan juga berfungsi
sebagai resapan air Di Kabupaten Karo terdapat hutan lindung seluas 98.644,5 Ha yaitu
daerah kawasan Leuser. Sedangkan hutan suaka alam ada 7 Ha, hutan produksi terbatas ada 15.572 Ha. Hutan Produksi ada seluas 11.293 Ha.
Dari seluas 125.526,50 Ha hutan yang ada di Kabupaten Karo kondisinya sudah sangat memprihatinkan hal ini dapat kita lihat dari getah dammar, rotan,
kayu dll yang semakin menurun tiap tahun, diman beberapa tahun terakhir sudah tidak ada lagi.
BAB 4 PENGOLAHAN DATA
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
4.1 Perhitungan Jumlah Penduduk
Sebelum meramalkan tingkat produksi padi terlebih dahulu penulis melakukan pengolahan jumlah penduduk di Kabupaten Karo , karena tingkat pertambahan penduduk
di Kabupaten Karo sangat berpengaruh terhadap konsumsi beras penduduk Kabupaten Karo.
Adapun data yang dipaparkan penulis dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah hasil Survey – Sensus Kantor Badan Pusat Statistika BPS Provinsi Sumatera Utara ,
Medan dimana jumlah penduduk tersebut dari tahun 1996-2009 adalah sebagai berikut
Tabel 4 .1 Jumlah Penduduk di Kabupaten Karo Tahun 1996 - 2009
Tahun Jumlah Penduduk
1996 275630
1997 276763
1998 280486
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Sumber : Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara
1999 284110
2000 279470
2001 287857
2002 299149
2003 309931
2004 314472
2005 318944
2006 323342
2007 327664
2008 331902
2009 336053
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Gambar 4.1 Proyeksi Penduduk Kabupaten Karo Tahun 2006-2011
Perkembangan jumlah penduduk yang terus meningkat menimbulkan suatu permasalahan di masa yang akan datang terutama dalam pemenuhan kebutuhan akan
konsumsi beras yang merupakan sumber kalori utama. Jumlah penduduk dari tahun 1996–2009 yang terlihat tabel 4.1 diatas terus meningkat jumlahnya.
Dengan mempergunakan data pada tabel 4.1, penulis memproyeksikan suatu data peramalan penduduk pada tahun 2011. Dimana jumlah penduduk pada tahun 2011
berguna untuk mengetahui tingkat kebutuhan konsumsi beras pada tahun 2011 untuk penduduk Kabupaten Karo.
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Adapun perhitungan yang dilakukan adalah dengan metode Laju Pertumbuhan Geometris. Dimana metode ini menghitung pertumbuhan penduduk secara garis besar
kasar yaitu tanpa menghitung angka kematian dan imigrasi. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :
P = P
2005
= 318944 Hasil SENSUS 2005 P
t
= P
2009
= 336053 Hasil SUPAS 2009 t
= 4 r
= ? P
t
= P
o
1 + r
t
r
= - 1
r =
- 1
r = 1,013149035 – 1
r = 0,013149035
r = 0.013149035 100
r = 1,3149035
Dengan tingkat pertumbuhan penduduk tetap 1.31 per tahun, maka diperkirakan penduduk Kabupaten Karo pada tahun 2006 sampai 2011 sebagai berikut :
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
P = P
2009
= 336053 P
t
= P 1+ r
t
P
2010
= 336053 1+0,0131
1
P
2010
= 336053 1,0131
1
P
2010
= 340455 P
2011
= P
2009
1+0,0131
2
P
2011
= 336053 1+0,0131
2
P
2011
= 344915 Dari hasil proyeksi diatas maka jumlah penduduk pada tahun 2011 adalah
sebanyak 344915 jiwa. Pertumbuhan penduduk hasil perhitungan secara matematis tersebut akan semakin jelas terlihat pada tabel 4 .2 dibawah ini :
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
Tabel 4.2 Proyeksi Penduduk di Kabupaten Karo Tahun 1996 – 2011
Keterangan : merupakan jumlah penduduk hasil proyeksi Tahun
Jumlah Penduduk
1996 275630
1997 276763
1998 280486
1999 284110
2000 279470
2001 287857
2002 299149
2003 309931
2004 314472
2005 318944
2006 323342
2007 327664
2008 331902
2009 336053
2010 340455
2011 344915
Ria Desrina Saragih : Proyeksi Tingkat Produksi Padi Dan Kebutuhan Konsumsi Beras Pada Tahun 2011 Di Kabupaten Karo, 2009.
4.2 Proyeksi Produksi Tanaman Padi