Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.
2.2 Sejarah Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan
GBI Tanjung Sari Medan adalah sebuah gereja yang berada dalam Sinode Gereja Bethel Indonesia GBI, yang merupakan anggota dari Persekutuan Gereja-
gereja di Indonesia PGI, Dewan Pentakosta Indonesia DPI, dan Persekutuan Injili Indonesia PII.
Gereja Bethel Indonesia GBI T. Sari merupakan salah satu organisasi gereja
yang ada di kota Medan. Gereja Bethel Indonesia terletak di Jl. Setia Budi Medan. Gereja Bethel Indonesia GBI T. Sari didirikan dan diprakarsai oleh Bpk. Pdt. E.
Purba. Bpk. Pdt. E. Purba adalah sebagai pimpinan dari Gereja Bethel Indonesia GBI T. Sari. Gereja ini berdiri semenjak tahun 2001 sampai dengan sekarang.
Gereja ini diakui keberadaannya oleh Departemen Agama Indonesia. Ibadah raya di gereja ini dilaksanakan dengan dua sesi, sesi pertama pukul 08.00 wib dan
ibadah kedua pada pukul 10.00 wib. Selain ibadah raya terdapat ibadah lainnya, yaitu ibadah tengah minggu yang diadakan pada hari rabu pukul 20.00 wib, ibadah pemuda
yang diadakan pada hari sabtu pukul 19.00 wib.
2.3 Sistem Tata Ibadah
Sistem tata ibadah merupakan sistematika jalannya acara pada ibadah raya. Adapun sistem tata ibadah dalam Gereja Bethel Indonesia GBI adalah sebagai
berikut:
Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.
• Pra Ibadah
1. Panggilan untuk merayakan ibadahUcapan selamat datang
Sesudah masuk gereja dan waktu ibadah akan segera dimulai, maka pemimpin pujian naik ke altar. Panggilan merayakan ibadah dilakukan. Pemimpin pujian
menyambut panggilan merayakan ibadah dengan mengucapkan selamat datang kepada semua jemaat yang telah hadir.
2. Bersalam-salamanFellowship Hal yang pertama sekali dilakukan adalah mengajak semua jemaat bersalaman
dengan sesama anggota yang hadir. Pemimpin pujian atau worship leader mengajak jemaat untuk bersalaman dengan jemaat yang ada di dekatnya. Hal ini dilakukan
adalah untuk mengakrapkan jemaat yang satu dengan jemaat yang lainnya.
• Ibadah
1. Doa Pembuka
Sesudah panggilan merayakan ibadah dilakukan, maka seorang pemimpin pujian memulai ibadah dengan doa pembuka.
2. Penyembahan Worship Seluruh Jemaat dipimpin oleh pemimpin pujian menaikkan ucapan syukur
dengan membawakan lagu penyembahan. Pada saat inilah para penari tamborin tampil ke atas altar. Mereka menari mengikuti nyanyian yang dibawakan.
Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.
Penyembahan
10
1. Penyembahan yang indah menciptakan suasana doa. Bene cantat bis orat:
bernyanyi dengan baik sama dengan berdoa dua kali. lebih bersifat batiniah dibandingkan dengan pujian.
Penyembahan berarti memasuki suatu kemesraan dengan Tuhan. Meskipun pujian maupun penyembahan memiliki sifat pewartaan, penyembahan lebih bersifat
hubungan vertikal, relasi antara manusia dan Tuhan. Penyembahan melibatkan pula emosi dan perasaan yang terdalam. Bernyanyi penuh perasaan bukan berarti
bernyanyi tanpa menahan diri. Teknik bernyanyi tetap perlu sebab hanya dengan bernyanyi dengan penuh perasaan dan dengan teknik bernyanyi yang baik akan
dihasilkan nyanyian yang indah. Ada beberapa faktor yang menyebabkan mengapa pelayanan musik atau
nyanyian penyembahan yang baik, yang indah, sangat penting dewasa ini:
2. Nyanyian yang indah membantu kita untuk mengarahkan hati kepada Tuhan.
3. Musik dan nyanyian yang indah meningkatkan kepekaan kita.
4. Nyanyian penyembahan yang indah menyegarkan jiwa dan bisa membawa
orang kepada pertobatan. 5.
Sebaliknya, nyanyian yang sumbang dan tidak diatur hanya akan mengganggu orang lain.
10
Penyembahan Worship berasal dari bahasa Ibrani Shachah dalam Perjanjian lama yang berarti
sujud merendahkan diri. Kata lainnya ialah Chaghadh yang artinya terjatuh ke dasar
Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.
Contoh lagu : Bapa Engkau sungguh baik, kasihMu melimpah dihidupku
Bapa kubertrimakasih berkatMu hari ini yang Kau sediakan bagiku Reff :
Kunaikkan syukurku buat hari yang Kau bri Tak habis-habisnya kasih dan rahmatMu
Slalu baru dan tak pernah terlambat pertolonganMu Besar setiaMu dispanjang hidupku
3. Doa Setelah selesai penyembahan, jemaat dipimpin oleh seorang pendoa yang
telah ditunjuk untuk menaikkan doa kepada Tuhan. Dalam doa ini meminta agar jalannya kebaktian ibadah raya berjalan dengan lancar.
4. Puji-pujian Praise Puji-pujian adalah salah satu unsur yang kuat dalam ibadah raya. Dalam
ibadah ini jemaat yang dipimpin pemimpin pujian menyayikan lagu-lagu yang diiringi oleh musik pengiring. Nyanyian yang dipanjatkan bersifat gembira, dimana
tujuan dari puji-pujian adalah sebagai ungkapan rasa syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah meberikan keselamatan selama satu minggu penuh.
Dalam Ibadah pujian ini biasanya pemimpin pujian dan team musik mengajak semua jemaat untuk bernyanyi dengan gerakan tubuh yang ekspresif seperti bertepuk
Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.
tangan, menari, mengangkat tangan dan lain sebagainya. Pada saat inilah tarian tamborin dipertunjukkan.
Pujian biasanya bersifat gembira dan dalam pujian seluruh jemaat bersorak- sorai serta bersukacita memuliakan, memuji kebaikan serta bersyukur kepada Tuhan
Yesus Kristus. Didalam pujian terkandung suatu unsur pewartaan atau pemberitaan kebaikan yang telah dilakukan Tuhan Yesus Kristus kepada umat manusia
Dalam pujian yang benar harus memiliki unsur-unsur berikut: sukacita senyum, semangat, dan antusiasme
11
11
antusiasme dalam bahasa inggris enthusiasm yang berarti semangat yang besar, kegairahan, kegembiraan yang besar.
enthusiasm. Pujian yang keluar dari lubuk hati yang terdalam mengandung antusiasme dan semangat untuk mencintai Tuhan
yang tidak mungkin dapat ditutup-tutupi. Antusiasme disini tidak berarti bersikap sembrono dan liar. Dalam memuji Tuhan suasana dan sikap jemaat tidak seperti
menghadiri suatu konser musik rock. Ada kaidah dan aturan yang berlaku sehingga tidak menimbulkan suasana yang mendatangkan kekacauan. Contoh lagu yang
dibawakan dalam puji-pujian dapat dilihat sebagai berikut. Sgala Puji Syukur hanya bagiMu Tuhan
Sebab Engkau layak di puji Kami mau bersorak tinggikan namaMu Tuhan
Haleluya ,,, Reff: Soraklah Haleluya, soraklah Haleluya, Haleluya
Soraklah Haleluya, soraklah Haleluya, Haleluya
Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.
5. Persembahan syukur Mengumpulkan Persembahan Persembahan adalah merupakan salah satu bentuk ibadah. Dalam
pengumpulan persembahan disertai dengan nyayian dan jemaat mengikuti secara bersama-sama. Sesudah selesai mengumpulkan persembahan, maka dinaikkan doa
persembahan oleh pemimpin pujian sekaligus doa untuk menyambut penyampaian Firman Tuhan
6. Pembacaan dan penyampaian FirmanKhotbah Pada sesi ibadah ini seorang pendeta akan berdoa dan berkhotbah untuk
semua jemaat yang ada. Dimana khotbah yang disampaikan oleh pendeta sifatnya membangun dan menghibur juga menguatkan seluruh jemaat. Sehingga jemaat
merasa mendapat kekuatan dan pencerahan sehingga dapat lebih siap untuk menjalani kegiatan untuk hari-hari selanjutnya. Biasanya durasi waktu untuk mendengarkan
kotbah adalah antara 30 sampai 45 menit. Pada saat sesi khotbah seluruh petugas ibadah seperti pemimpin pujian,penyanyi latar, pemain tamborin dan pemain musik
beristirahat.
6. Persembahan syukur dan warta jemaat Sudah pendeta selesai berkotbah, dilaksanakan persembahan syukur. Biasanya
persembahan syukur berbentuk uang yang dikumpulkan ke dalam kantong persembahan. oleh petugas. Persembahan syukur merupakan pengumpulan kantong
persembahan dari para jemaat yang ada untuk keperluan pelayanan seperti
Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.
penginjilan dan sosial serta keperluan administrasi gereja. Setelah itu maka seorang petugas yang telah ditunjuk sebelumnya, tampil ke depan dan membacakan warta
jemaat atau pengumuman tentang aktifitas gereja yang yang sudah selesai dilakukan serta mengumumkan apa-apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu
minggu ke depan. Dengan mendengar pengumuman ini, semua jemaat akan tau apa saja kegiatan yang akan dilaksanakan dalam gereja tersebut.
7. Sakramen, doa umumdoa syafaat dan doa khusus untuk individu-individu Pada akhir ibadah pendeta akan berdoa bagi jemaat. dimana pendeta,
mendoakan agar semua jemaat diberkati dan dilindungi agar dapat berkumpul kembali untuk beribadah. Pendeta juga mendoakan bangsa dan negara agar
pemerintahan Indonesia berjalan dengan baik. Akhirnya pendeta menutup ibadah dengan doa berkat semoga seluruh jemaat pulang dengan membawa damai sejahtera.
Setelah doa selesai, seluruh jemaat bersalam-salaman satu dengan yang lain menandakan ibadah telah usai serta jemaat sudah dapat meninggalkan tempat ibadah.
Biasanya acara salam-salaman ini juga diiringi dengan nyanyian pujian. Samuel, Wlfred J, 1970:109 Wawancara dengan Bpk. Pdt. E. Purba November 2009
2.4 Sistem Agama dan Kepercayaan