Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pertunjukan Tamborin

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2 Deskripsi Tari Tamborin

Penulisan tentang tari tamborin adalah dalam bentuk deskripsi. Adapun yang dimaksud deskripsi, menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia 1985:34 adalah menggambarkan apa adanya. Asal kata deskripsi, dari bahasa Inggris yaitu descriptive yang berarti bersifat menyatakan sesuatu dengan memberikan gambaran melalui kata – kata atau tulisan. Jadi dalam penulisan ini nantinya adalah memberikan gambaran dengan tulisan mengenai pertunjukan tari tamborin pada ibadah raya GBI Tanjung Sari Medan. Tari tamborin ini disajikan oleh beberapa orang wanita. Dalam tarian tamborin dibutuhkan gerakan yang sesuai dengan tempo dan irama dari musik pengiringnya. Tarian tamborin ini mengunakan media alat musik tamborin dalam menari.

3.2.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Pertunjukan

Tarian tamborin pada ibadah raya dilaksanakan di dalam gedung gereja, selain itu tarian tamborin juga biasanya dapat dilaksanakan di gedung-gedung pertemuan maupun aula dan juga lapangan terbuka. Hal ini disesuaikan dengan tujuan dari acara ibadah yang dilaksakan. Tarian tamborin pada ibadah raya yang dilaksanakan di gereja ataupun aula- aula pertemuan biasanya memiliki pangung. Sehingga terpisah dengan tempat duduk jemaat yang beribadah. Tarian tamborin dipertunjukkan di pangung, dimana para Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. penari dapat terlihat dari semua posisi jemaat yang hadir. Biasanya mereka berdiri di depan pemimpin pujian atau di samping, sehingga tidak terganggu oleh siapapun. Dalam setiap minggunya GBI T. Sari mengadakan ibadah raya dengan dua sesi ibadah. yaitu pagi jam 08.00 Wib dan jam 10.00 Wib. Dengan demikian, tarian tamborin juga dimainkan dua kali sesuai dengan waktu ibadah yang dilaksanakan

3.2.2 Pendukung Pertunjukan

Dalam ibadah raya ini didukung oleh beberapa hal agar dapat berjalan dengan baik. Beberapa pendukung pertunjukan, yaitu adanya jemaat, pemain musik, penari, penyayi atau singer, pengkotbah dan pemimpin pujian.

3.2.2.1 Pemain Musik

Dalam setiap ibadah raya pemain musik yang dipakai berjumlah 5 orang. Dimana mempunyai tugsa masing-masing. Satu orang pemain gitar elektrik, satu orang pemain bas elektrik, satu orang pemain piano, satu orang pemain kibord dan satu orang pemain drum. Semua anggota pemain musik telah berlatih mempersiapkan diri untuk ibadah raya. biasanya mereka mempunya waktu latihan bersama di hari lain untuk melatih lagu-lagu yang akan dibawakan pada hari minggu. Mereka biasanya latihan pada hari rabu dan sabtu. Di hari sabtu, para penari tamborin ikut latihan gabungan. Agar dapat menyesuaikan gerakan tari dengan musik pengiring. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2.2.2 Penari

Penari merupakan salah satu bagian dari pendukung ibadah raya. Seorang penari harus mempunyai kecakapan dan kemampuan untuk menarikan tarian tamborin di atas panggung. Dalam setiap ibadah raya di GBI T.Sari biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang penari. Banyaknya penari tergantung dari besarnya panggung yang ada. Biasanya untuk menentukan siapa yang akan tampil pada hari minggu, diadakan seleksi pada hari-hari latihan. Disini dapat dilihat bagaimana kemampuan si penari dalam berinteraksi dengan teman-temannya dan juga kemampuan si penari mengikuti musik. Hal yang juga penting, dimana si penari dapat mengikuti aba-aba melalui gerakan yang dilakukan oleh pemimpin tari tamborin. Hal ini agar sesuai dengan gerakan yang sudah disepakati bersama sehingga tidak terjadi kesalahan. Dengan demikian dapat menciptakan gerakan yang indah dan enak dilihat.Dalam latihan inilah dilihat siapa saja yang dapat menguasai materi yang akan dibawakan. Sehingga ketika tampil tidak melakukan kesalahan. Proses pemilihan penari yang akan tampil, biasanya dilakukan oleh pemimpin tari tamborin. Beliau inilah yang menyeleksi siapa-siapa saja yang akan tampil. Peimpin tamborin selalu ikut dalam setiap latihan dan juga pada ibadah raya. Seorang kapten atau pemimpin tari tamborin biasanya seorang yang paling senior dalam kelompok tersebut Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. Gbr. Penari Tamborin Unsur-unsur penting yang harus diperhatikan oleh pelayanan tari tamborine adalah: 1. Kerohanian. Setiap orang yang menjadi penari tamborin ketika tampil di panggung dalam ibadah raya haruslah orang yang punya keinginan yang tulus untuk melayani Tuhan Yesus Kristus. Maksud dari kalimat ini adalah, dia seorang yang sudah betul-betul menyerahkan hidupnya untuk melayani melalui penyajian tari tamborin. Hal ini terlihat ketika mereka memainkan tari tamborin. Ekspresi Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. sangat penting dalam membawakan tari tamborin. Bagaimana seorang penari dapat mengekspresikan sukacita diwajahnya kalau tidak ada sukacita yang sesungguhnya dalam hatinya dan bagaimana pula seorang penari dapat menari dengan bebas dan penuh percaya diri kalau dalam hatinya tidak ada damai sejahtera Allah dan kebebasan yang total dari dendam. Yang juga harus perlu diperhatikan , bahwa seorang penari tamborin adalah jemaat tetap dari GBI T.Sari. juga ikut terlibat dan aktif dalam kegiatan yang dilaksakan dalam gereja ini. Seperti ibadah pemuda, atau kegiatan persekutuan yang lainnya. 2. Skillketrampilan Setiap orang yang ingin melayani dalam pelayan tari tamborin tidak harus orang yang memiliki bakat atau talenta menari. Sembiln pulah delapan persen pelayan tari adalah orang-orang awam yang sama sekali belum pernah mendapat pelatihan khusus. Semua penari dilatih dari awal sehingga menguasai seluruh gerakan tarian. Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa mereka yang terlibat dalam pelayanan tari tamborin adalah orang-orang biasa yang rindu untuk terlibat dalam pelayanan. Karena itu seharusnya setiap pelayan memiliki semangat dan kemauan untuk belajar sehingga dapat menari dengan benar dan terlihat indah. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. 3. Fellowshippersahabatan Pelayan tari tamborin pada umumnya adalah dalam bentuk tim. Dalam tim tersebut berkumpul orang-orang yang berbeda karakter, maka perlu adanya fellowshippersekutuan dan persahabatan yang baik dan erat. Kalau di dalam team ada permusuhan dan perpecahan, akan sulit sekali untuk dapat menari dengan kompak. Bukan karena latihannya yang kurang, tapi karena ada perpecahan di dalamnya. Biasanya untuk mengakrabkan diri, pemimpin senior punya trik dan cara tersendiri. Baik itu dengan cara mengadakan tukar pendapat, ataupun mengajak melakukan kegiatan secara bersama-sama di luar acara latihan seperti jalan-jalan bersama. 4. Disiplin latihan Pelayanan tari tamborin juga harus memiliki sikap yang disiplin. Disiplin yaitu mengikuti setiap latihan yang diadakan. Kedisiplinan sangat diperlukan untuk melatih kemampuan dan komitmen dalam melayani. Pemimpin senior mengatur kapan waktu latihan dan berapa lama waktu yang diperlukan setiap latihan. Dengan latihan yang teratur maka gerakan tarian dapat dikuasai.

3.2.2.3 Jemaat

Dalam ibadah raya ini kehadiran jemaat merupakan sesuatu yang sangat penting, karena tanpa adanya jemaat maka ibadah raya tidak dapat dilaksanakan. Jemaat merupakan warga dari gereja tersebut yang setiap minggunya berkumpul Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. untuk beribadah, juga adakalanya hadir simpatisan dari jemaat gereja yang lain. Dalam penyajian tari tamborin jemaat akan bernyayi bersama-sama dengan iringan musik.

3.2.3 Perlengkapan Pertunjukan

Beberapa perlengkapan perlu dipersiapkan dalam penyajian tarian tamborin. Sehingga perlengkapan ini nantinya akan mendukung jalannya penyajian tarian tamborin pada ibadah raya. Persiapan juga harus maksimal dalam penyusunan dan penataan supaya menghasilkan tarian yang baik. Perlengkapan dalam penyajian tarian tamborin diantaranya: panggung, kostum, alat musik yang digunakan dan properti lain yang dibutuhkan. Kesemua perlengkapan tersebut harus diperhatikan dengan teliti agar semua berjalan dengan lancar. Perlengkapan ini juga akan saling melengkapi satu sama lain:

3.2.3.1 Kostum

Biasanya setiap tim tari Gereja yang satu dengan yang lain memiliki ciri khas masing-masing dan ada pengaruh selera individu di dalamnya. Standar kostum tamborin internasional adalah baju blouse tangan panjang berwarna putih dengan rok berwarna hitam sepanjang mata kaki satin ditambah penggunaan stocking. Alasan pemilihan warna ini dikarenakan warnanya lebih bersahabat dan lebih mudah didapat di toko-toko pakaian. Penari tamborin biasanya tidak memakai sepatu ketika tampil. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. Saat ini banyak Gereja yang memodifikasi standar tersebut dengan berbagai macam model selama masih sopan dan tidak memamerkan aurat. Hal ini juga penulis dapati di GBI T. Sari. Selama penulis menghadiri acara ibadah raya yang diadakan setiap minggunya. Ada beberapa hal yang dapat dilihat oleh penulis, yaitu: 1. Baju dan Rok Para penari tamborin di gereja ini memakai baju lengan panjang yang berwarna putih serta memakai rok berwarna hitam sepanjang mata kaki. Tapi tidak selamanya mereka memakai kostum berwarna hitam putih. Hal ini tergantung kesepakatan bersama antara pemimpin tari tamborin dengan anggota. Adakalanya mereka memakai warna baju biru, merah dan warna lain. Ini sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat diantara mereka. Dapat disimpulkan semua warna boleh dipakai tapi warna utama adalah hitam dan putih. Alasan penggunaan warna hitam putih yaitu warna ini bersahabat dan sesuai kondisi. Karena warna ini dapat dipakai pada waktu siang dan malam. Penggunaan kostum penari memakai warna yang sama. Alasan pemilihan warna yang sama agar terlihat kompak dan enak dilihat. Penggunaan seragam bukan tergantung dari mahal atau murahnya seragam tersebut. Yang utama adalah kostum harus seragam. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. 2. Kaus kaki. Ketika hal ini penulis tanyakan kepada pemimpin tari tamborin, beliau mengatakan bahwa penggunaan kaos kaki supaya terlihat rapi dan wajib. Sebagai pengganti sepatu. Mereka tidak memakai sepatu supaya gerakan kaki lebih fleksibel. Juga dengan memakai kaus kaki, telapak kaki mereka tidak lecet karena bersentuhan langsung dengan lantai. Penggunaan warna kaus kaki, tidak diwajibkan warna putih, warna apapun boleh asalkan seragam diantara semua penari. 3. Ikat rambut atau ribbon Hal yang juga menarik perhatian penulis, adalah semua penari tamborin memakai ikat rambut atau ribbon. Ketika penulis tanyakan kepada mereka, alasan yang dikemukakan adalah agar tidak mengganggu gerakan mereka dalam membawakan tari. Juga tidak gerah, karena selama menari mereka mengeluarkan keringat. Dengan mengikat rambut, mereka lebih nyaman. 4. Tata Rias Para anaggota melakukan tata rias sendiri . biasanya mereka melakukan tata rias yang sederhana dan seadanya. hal ini agar tidak terlalu mencolok. Para penari selalu berhias dari rumah masing-masing. Tata rias serupa dengan jemaat perempuan yang hadir. Jadi tidak ada perbedaan yang terlalu mencolok. Mungkin yang membedakan adalah dalam penggunaan bedak . mereka memakai bedak yang tidak Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. cepat luntur. Hal ini dapat dimaklumi, karena sepanjang ibadah mereka bergerak dan terus menari. Jikalau tidak demikian maka bedak yang dipakai mereka akan cepat luntur. Gambar Penari dan Kostum yang dipakai Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2.3.2 Panggung

Panggung untuk penyajian tari tamborin dan musik pengiringnya terbuat dari semen yang telah dilapisi dengan karpet. Letak panggung ini lebih tinggi sekitar 50 cm dari lantai. Di atas panggung inilah para pemain tamborin akan menari. Besar kecilnya panggung akan mempengaruhi banyaknya penari. Biasanya batasan minimum penari tamborin adalah 2 orang. Dengan 2 orang saja dudah dapat memainkan tamborin. Batas maksimum tidak dibatasi tergantung luas panggung dan kebutuhan acara. Dalam penelitian ini, penulis melihat bahwa pemain tamborin yang dibutuhkan untuk tampil setiap minggunya di GBI T.Sari berjumlah 5 orang. Ketika ditanya oleh penulis, pemimpin senior pemain tamborin mengatakan bahwa hal ini sesuai dengan luas panggung di gereja ini.dengan demikian anggota yang lainnya akan bergantian tampil setiap minggunya sesuai dengan kesepakatan yang telah diatur diantara mereka. Di atas panggung ini juga alat-alat musik pengiring diletakkan. Susunan alat musik diatur agar tidak mengganggu gerakan dari para penari tamborin. Alat-alat musik pengiring ini nantinya diletakkan di sebelah sudut kiri atau sudut kanan panggung. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2.4 Tamborin

Tamborin atau rebana adalah salah satu jenis alat musik dari banyak alat musik yang ada di Alkitab yang digunakan untuk memuji Tuhan dan dimainkan ketika kita memuji dan menyembah Tuhan. Tamborin bentuknya bundar dan memiliki selaput di salah satu sisinya, selaput itu bisa berupa kulit binatang atau plastik mengkilap yang disebut hologram. Bunyi tamborin dengan selaput hologram lebih nyaring dari pada yang terbuat dari kulit binatang atau plastik transparan. Tamborin atau rebana yang merupakan alat musik pukul dari keluarga yang terdiri dari frame. Pada sisi tempat kita memegang tamborin logam-logam kecil yang gemerincing berwarna perak seperti warna sendok dan garpu yang disebut zils. Ukuran tamborin bermacam-macam, ada yang disebut tamborin anak-anak dan tamborin dewasa. Bedanya yaitu dari diameter dan beratnya Sumber www.wikipedia.org Struktur dari Tamborin Membran Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. Ket : Membran : Selaput tamborin Jingle : Ring-ring yang terdapat di sekeliling tamborin Rim : Lingkar tamborin Fingger hole : Lubang untuk jari-jari tangan Berikut ini merupakan gambar alat musik tamborin : Gambar tamborin tampak depan Gambar tamborin tampak belakang Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. Gambar tamborin tampak samping Gambar tamborin dengan lobang pengangan

3.2.5 Proses Belajar