Studi Kepustakaan Kerja Lapangan Wawancara

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. benar. Untuk merealisasikan hal tersebut, penulis melakukan beberapa hal seperti menentukan, mencari lokasi penelitian, mencari sejumlah informan dan melakukan studi kepustakaan.

1.5.1 Studi Kepustakaan

Untuk mencari tulisan-tulisan pendukung, sebagai kerangka landasan berfikir dalam tulisan ini, adapun yang dilakukan adalah studi kepustakaan. Kegiatan ini dilakukan untuk menemukan literatur atau sumber bacaan, guna melengkapi data yang dibutuhkan dalam penulisan dan penyesuaian data dari hasil penelitian lapangan. Sumber bacaan atau literatur itu dapat berasal dari penelitian yang sudah pernah dilakukan sebelumnya dalam bentuk skripsi. Selain itu sumber bacaan yang menjadi pendukung dalam penelitian penulis yang berupa buku yang ditulis oleh Tuti Rahyu dengan judul Pengantar Pengetahuan Tari, juga oleh R.M Soedarsono dengan judul Pengantar Pengetahuan dan Komposisi Tari, Mike Viv Hibert dengan judul Pelayanan Musik, dan Mawene, M.Th dengan judul Gereja yang bernyanyi Namun penulis mengalami kesulitan akan minimnya referensi dalam bentuk tulisan yang berhubungan dengan tarian tamborin.

1.5.2 Kerja Lapangan

Dalam kerja lapangan penulis melakukan pengamatan, wawancara dan perekamanpencatatan data. Selain itu penulis juga melaksanakan interaksi dengan Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. para informan dan jemaat untuk mendukung mudahnya pelaksanaan penelitian. Sehingga dalam pengamatan, penulis dapat dikategorikan melakukan pengamatan terlibat, dimana berinteraksi langsung dengan objek penelitian. Namun tetap menjaga etika sebagai seorang peneliti, tetap bertindak sebagai out sider terhadap objek penelitian.

1.5.3 Wawancara

Salah satu tehnik pengumpulan data dalam penelitian adalah dengan teknik wawancara, yaitu mendapatkan informasi dengan bertanya langsung kepada subjek penelitian. Sebagai modal awal penulis berpedoman pada pendapat Koentjaraningrat 1981:131 yang mengatakan : “Kegiatan wawancara secara umum dapat dibagi tiga kelompok yaitu : persiapan wawancara, tehnik wawancara, tehnik bertanya dan pencatatan data hasil wawancara” Koentjaraningrat 1981:139 juga mengemukakan bahwa wawancara itu sendiri berdiri sendiri dari beberapa bagian yaitu : Wawancara terfokus, bebas dan sambil lalu. Dalam wawancara berfokus diskusi berpusat pada pokok permasalahan. Dalam wawancara bebas diskusi berlangsung dari suatu masalah kemasalah lain tetapi tetap menyangkut pada pokok permasalahan. Wawancara sambil lalu adalah diskusi – diskusi yang dilakukan untuk menambahmelengkapi data yang sudah terkumpul. Sesuai dengan pendapat dari Koentjaraningrat mengenai kegiatan wawancara maka sebelum wawancara penulis telah mempersiapkan hal–hal yang berhubungan dengan kegiatan wawancara demi kelancaran seperti alat tulis, daftar pertanyaan, dan Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. tape recorder untuk merekam. Tehnik bertanya penulis kemukakan berdasarkan daftar pertanyaan dan juga pertanyaan spontanitas sesuai dengan situasi di lapangan. Pencatatan hasil wawancara penulis lakukan begitu mendapat jawaban dan yang tidak sempat dicatat masih bisa didengarkan dari hasil rekaman. Wawancara penulis lakukan dengan informan pangkal dan kemudian informan kunci. wawancara penulis lakukan dengan beberapa orang yang menjadi populasi penelitian yaitu: 1. Wawancara dengan Bapak Pdt. E. Purba, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi dan data mengenai Gereja Bethel Indonesia GBI juga untuk mengetahui tentang tari tamborin dan musik yang ada. 2. Wawancara dengan Rahman, yang bertujuan untuk mendapatkan informasi mengenai sistem tata ibadah yang ada dalam Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan. 3. Wawancara dengan Intan Manullang sebagai salah satu pelatih dan penari tarian tamborin yang ada di GBI Tanjung Sari Medan, yang bertujuan untuk memberikan informasi dan data mengenai tari tamborin 4. Wawancara dengan Vero sebagai salah satu pelatih dan penari tarian tamborin yang ada di GBI P. Bulan Medan, yang bertujuan untuk memberikan informasi dan data mengenai tari tamborin 5. Wawancara dengan Herdi Berutu sebagai salah satu pemain musik dan ketua departemen musik GBI Tanjung Sari Medan, yang bertujuan untuk memberikan informasi dan data mengenai musik pengiring tari tamborin. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. Pada saat proses wawancara berlangsung penulis menerapkan wawancara bebas. Dimana pertanyaan-pertanyaan yang penulis ajukan kepada informan berlangsung dari suatu masalah ke masalah yang lain tetapi tidak keluar dari topik permasalahan. Data-data hasil wawancara tersebut penulis rekam dengan tape recorder.

1.5.4 Observasi