Pemain Musik Penari Pendukung Pertunjukan

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. penari dapat terlihat dari semua posisi jemaat yang hadir. Biasanya mereka berdiri di depan pemimpin pujian atau di samping, sehingga tidak terganggu oleh siapapun. Dalam setiap minggunya GBI T. Sari mengadakan ibadah raya dengan dua sesi ibadah. yaitu pagi jam 08.00 Wib dan jam 10.00 Wib. Dengan demikian, tarian tamborin juga dimainkan dua kali sesuai dengan waktu ibadah yang dilaksanakan

3.2.2 Pendukung Pertunjukan

Dalam ibadah raya ini didukung oleh beberapa hal agar dapat berjalan dengan baik. Beberapa pendukung pertunjukan, yaitu adanya jemaat, pemain musik, penari, penyayi atau singer, pengkotbah dan pemimpin pujian.

3.2.2.1 Pemain Musik

Dalam setiap ibadah raya pemain musik yang dipakai berjumlah 5 orang. Dimana mempunyai tugsa masing-masing. Satu orang pemain gitar elektrik, satu orang pemain bas elektrik, satu orang pemain piano, satu orang pemain kibord dan satu orang pemain drum. Semua anggota pemain musik telah berlatih mempersiapkan diri untuk ibadah raya. biasanya mereka mempunya waktu latihan bersama di hari lain untuk melatih lagu-lagu yang akan dibawakan pada hari minggu. Mereka biasanya latihan pada hari rabu dan sabtu. Di hari sabtu, para penari tamborin ikut latihan gabungan. Agar dapat menyesuaikan gerakan tari dengan musik pengiring. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2.2.2 Penari

Penari merupakan salah satu bagian dari pendukung ibadah raya. Seorang penari harus mempunyai kecakapan dan kemampuan untuk menarikan tarian tamborin di atas panggung. Dalam setiap ibadah raya di GBI T.Sari biasanya terdiri dari 4 sampai 5 orang penari. Banyaknya penari tergantung dari besarnya panggung yang ada. Biasanya untuk menentukan siapa yang akan tampil pada hari minggu, diadakan seleksi pada hari-hari latihan. Disini dapat dilihat bagaimana kemampuan si penari dalam berinteraksi dengan teman-temannya dan juga kemampuan si penari mengikuti musik. Hal yang juga penting, dimana si penari dapat mengikuti aba-aba melalui gerakan yang dilakukan oleh pemimpin tari tamborin. Hal ini agar sesuai dengan gerakan yang sudah disepakati bersama sehingga tidak terjadi kesalahan. Dengan demikian dapat menciptakan gerakan yang indah dan enak dilihat.Dalam latihan inilah dilihat siapa saja yang dapat menguasai materi yang akan dibawakan. Sehingga ketika tampil tidak melakukan kesalahan. Proses pemilihan penari yang akan tampil, biasanya dilakukan oleh pemimpin tari tamborin. Beliau inilah yang menyeleksi siapa-siapa saja yang akan tampil. Peimpin tamborin selalu ikut dalam setiap latihan dan juga pada ibadah raya. Seorang kapten atau pemimpin tari tamborin biasanya seorang yang paling senior dalam kelompok tersebut Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. Gbr. Penari Tamborin Unsur-unsur penting yang harus diperhatikan oleh pelayanan tari tamborine adalah: 1. Kerohanian. Setiap orang yang menjadi penari tamborin ketika tampil di panggung dalam ibadah raya haruslah orang yang punya keinginan yang tulus untuk melayani Tuhan Yesus Kristus. Maksud dari kalimat ini adalah, dia seorang yang sudah betul-betul menyerahkan hidupnya untuk melayani melalui penyajian tari tamborin. Hal ini terlihat ketika mereka memainkan tari tamborin. Ekspresi Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. sangat penting dalam membawakan tari tamborin. Bagaimana seorang penari dapat mengekspresikan sukacita diwajahnya kalau tidak ada sukacita yang sesungguhnya dalam hatinya dan bagaimana pula seorang penari dapat menari dengan bebas dan penuh percaya diri kalau dalam hatinya tidak ada damai sejahtera Allah dan kebebasan yang total dari dendam. Yang juga harus perlu diperhatikan , bahwa seorang penari tamborin adalah jemaat tetap dari GBI T.Sari. juga ikut terlibat dan aktif dalam kegiatan yang dilaksakan dalam gereja ini. Seperti ibadah pemuda, atau kegiatan persekutuan yang lainnya. 2. Skillketrampilan Setiap orang yang ingin melayani dalam pelayan tari tamborin tidak harus orang yang memiliki bakat atau talenta menari. Sembiln pulah delapan persen pelayan tari adalah orang-orang awam yang sama sekali belum pernah mendapat pelatihan khusus. Semua penari dilatih dari awal sehingga menguasai seluruh gerakan tarian. Dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa mereka yang terlibat dalam pelayanan tari tamborin adalah orang-orang biasa yang rindu untuk terlibat dalam pelayanan. Karena itu seharusnya setiap pelayan memiliki semangat dan kemauan untuk belajar sehingga dapat menari dengan benar dan terlihat indah. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. 3. Fellowshippersahabatan Pelayan tari tamborin pada umumnya adalah dalam bentuk tim. Dalam tim tersebut berkumpul orang-orang yang berbeda karakter, maka perlu adanya fellowshippersekutuan dan persahabatan yang baik dan erat. Kalau di dalam team ada permusuhan dan perpecahan, akan sulit sekali untuk dapat menari dengan kompak. Bukan karena latihannya yang kurang, tapi karena ada perpecahan di dalamnya. Biasanya untuk mengakrabkan diri, pemimpin senior punya trik dan cara tersendiri. Baik itu dengan cara mengadakan tukar pendapat, ataupun mengajak melakukan kegiatan secara bersama-sama di luar acara latihan seperti jalan-jalan bersama. 4. Disiplin latihan Pelayanan tari tamborin juga harus memiliki sikap yang disiplin. Disiplin yaitu mengikuti setiap latihan yang diadakan. Kedisiplinan sangat diperlukan untuk melatih kemampuan dan komitmen dalam melayani. Pemimpin senior mengatur kapan waktu latihan dan berapa lama waktu yang diperlukan setiap latihan. Dengan latihan yang teratur maka gerakan tarian dapat dikuasai.

3.2.2.3 Jemaat