Proses Belajar Deskripsi Tari Tamborin

Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. Gambar tamborin tampak samping Gambar tamborin dengan lobang pengangan

3.2.5 Proses Belajar

Penari tamborin berasal dari jemaat yang ada dimana dalam proses belajarnya dilatih oleh penari yang lebih senior. Dalam proses belajar seorang penari harus menghafal gerakan dasar yang ada yaitu Tap. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. Tap adalah tepukan biasa. Dimana tamborin ditepuk dengan tangan yang lain. Tamborin dipegang dengan tangan dan ditepuk dengan memakai tangan kiri. Alasan memegang tamborin dengan tangan kanan adalah karena secara logika tangan kanan lebih kuat daripada tangan kiri. Sehingga sepanjang acara ibadah,tidak gampang lelah dalam memegan. Menurut hasil wawancara dengan pemimpin penari tamborin, gerakan tap adalah dasar yang harus betul-betul dikuasai. Biasanya untuk mempelajari gerakan ini memakan waktu dua sampai tiga bulan. Tergantung keseriusan dari si penari. Disaat inilah terkadang seorang penari mengundurkan diri, karena bosan. Hanya mempelajari satu gerakan yaitu menepuk permukaan tamborin. Seorang penri tamborin yang baik ketika ia dapat menyatu dengan tamborin dan juga telapak tangan terbiasa dan fasih memukul membran tamborin. Sesudah selesai tahap inilah maka akan memasuki tahap selanjutnya seperi shake, zip, swikel dan loop. Menurut informan penulis, seorang penari harus mempunyai kemauan dan disiplin yang baik agar dapat menguasai tarian tamborin dengan baik. Latihan tamborin di GBI T.Sari diadakan setiap dua kali dalam seminggu yaitu hari rabu dan sabtu di mulai jam 19.00 Wib-21.00Wib Penari yang boleh tampil pada ibadah raya adalah penari yang telah berlatih untuk ibadah raya.Dimana dalam dua kali latihan inilah seorang pemimpin memilih siapa saja dari anggotanya yang dapat tampil dihari minggu. Pemimpin melihat kseriusan dan kemampuan si pemain tamborin dalam menghapal gerakan untuk tiap- tiap lagu. Juga gerakan kaki dan tangan dari pemain tamborin sesuai dengan tempo Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009. atau ritem lagu yang dimainkan. Dengan syarat-syarat tersebut, seorang pemimpin dapat memilih siapa saja dari anggotanya yang siap tampil untuk hari minggu. Tidak selamanya seorang penari tamborin bertahan di gereja tersebut. Dengan alasan, ada yang berpindah tempat tinggal ataumempunyai kesibukan lain bahkan juga pindah tugas ke daerah lain. Untuk menjaga agar tidak terjadi kekosongan anggota, biasanya dilakukan perekrutan atau penyeleksian anggota baru. Hal ini penulis alami sendiri. Ketika mengikut i ibadah di GBI T.Sari , dalam warta jemaat diumumkan bahwa ada penerimaan anggota baru untuk penari tamborin. Hal ini dilakukan setiap minggunya melalui warta jemaat. Dengan cara ini, otomatis anggota yang berminat dapat langsung mendaftar sesudah ibadah atau pada jam yang sudah ditentukan. Dengan demikian, regenerasi pemain tamborin dapat terus terjaga di GBI T.Sari. Hans Marpaung : Deskripsi Tari Tamborin Dan Musik Pengiring Pada Ibadah Raya Gereja Bethel Indonesia GBI Tanjung Sari Medan, 2009.

3.2.6 Ragam Gerak Dasar Dalam Tari Tamborin