Uji Validitas KonstrukDimensi Religiusitas

3.7.2 Uji Validitas KonstrukDimensi Religiusitas

3.7.2.1 Dimensi

General Religiosity Penulis menguji apakah 14 aitem yang ada pada dimensi ini bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur General Religiosity. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor tidak fit. Namun, setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi - Square = 32.78 , df = 23 , P-value = 0.08493 , RMSEA = 0.052 gambar dilampirkan. Dari gambar tersebut, nilai Chi – Square menghasilkan P-value 0.05, yang artinya model dengan satu faktor unidimensional dapat diterima, bahwa seluruh aitem mengukur satu faktor saja yaitu General Religiosity. Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya aitem tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya aitem tersebut signifikan dan sebaliknya. Penyajiannya pada tabel berikut. Tabel 3.5 Muatan Faktor aitem General Religiosity No No.aitem Koefisien Standar error Nilai t Signifikan 1 1 0.67 0.07 9.40 V 2 2 0.84 0.07 12.46 V 3 3 0.56 0.07 7.52 V 4 4 0.78 0.07 11.67 V 5 5 0.76 0.07 10.45 V 6 6 0.75 0.07 10.75 V 7 7 0.76 0.07 11.23 V 8 8 0.79 0.07 10.72 V 9 9 0.69 0.07 9.51 V 10 10 0.57 0.07 7.74 V 11 11 0.55 0.08 7.19 V 12 12 0.57 0.11 5.01 V 13 13 0.91 0.07 13.50 V 14 35 -0.10 0.08 -1.22 X Ket : tanda V = signifikan t 1.96 ; X = tidak signifikan Pada tabel diatas, hanya nilai t bagi koefisien muatan faktor dari aitem 14 yang tidak signifikan, sedangkan koefisien muatan faktor aitem lainnya signifikan. Dengan demikian aitem no 14 aitem 35 akan di drop, artinya aitem tersebut tidak ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor. Selanjutnya melihat muatan faktor dari aitem yang negatif. Dari tabel 3.2, pada kolom koefisien terdapat aitem yang muatan negatif yaitu no 14 aitem 35. Dengan demikian no 14 akan tidak akan diikutsertakan dalam penghitungan faktor skor. Pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran aitem yang saling berkorelasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa aitem-aitem tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing. Korelasi kesalahan pengukuran aitem ditampilkan pada tabel dibawah ini. Tabel 3.6 Matriks Koorelasi antar kesalahan Pengukuran dari aitem General Religiosity 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 1 2 V 3 V V 4 V 5 V V 6 V V V V 7 V V V 8 V V V 9 V V V V V 10 V V V V V V 11 V V V V V 12 V V V V V V V V 13 V V V V V V 14 V V V V V V V V tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran aitem Dari tabel diatas dapat dilihat korelasi antar kesalahan pengukuran pada aitem. Aitem yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain. Namun pada model ini terdapat kesalahan pengukuran yang berkorelasipada semua aitem, sehingga dilakukan modifikasi dengan mendrop aitem yang paling banyak terdapat kesalahan pengukuran yang berkorelasi yaitu no 12 dan 14 aitem 12 dan 35 gambar dilampirkan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari aitem yang negatif. Dari tabel dibawah ini dapat terlihat pada kolom koefisien tidak ada aitem yang muatan negatif. Dengan demikian tidak ada aitem yang di drop pada penghitungan ini. Tabel 3.7 Muatan Faktor aitem General Religiosity No No.aitem Koefisien Standar error Nilai t Signifikan 1 1 0.85 0.07 12.40 V 2 2 0.87 0.06 13.62 V 3 3 0.61 0.07 8.76 V 4 4 0.80 0.07 11.81 V 5 5 0.67 0.07 9.59 V 6 6 0.86 0.07 13.23 V 7 7 0.71 0.07 10.19 V 8 8 0.77 0.07 11.02 V 9 9 0.77 0.07 11.24 V 10 10 0.63 0.07 8.85 V 11 11 0.52 0.08 6.72 V 12 13 0.75 0.07 10.92 V Ket : tanda V = signifikan t 1.96 ; X = tidak signifikan Selanjutnya akan melihat korelasi kesalahan dari dimensi pada tabel berikut ini. Tabel 3.8 Matriks Koorelasi antar kesalahan Pengukuran dari aitem General Religiosity 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 V 5 V V V 6 V 7 V 8 V 9 V V 10 V V V 11 V V 12 V V tanda V menunjukkan korelasi kesalahan pengukuran aitem Pada tabel diatas dapat dilihat korelasi kesalahan pengukuran pada aitem.Didapatlah aitem yang tidak bagus yaitu hanya aitem 5 karena terdapat terlalu banyak tanda V yang artinya kesalahan pengukurannya berkorelasi dengan kesalahan pengukuran aitem lainnya, selain mengukur apa yang hendak diukur ia juga mengukur hal lain. Dengan demikian aitem 5 akan di drop, dan secara keseluruhan terdapat tiga aitem yang akan didrop yaitu aitem 5, 12, 35. Sehingga dari 14 aitem hanya 11 aitem yang akan ikut dianalisis dalam penghitungan faktor skor.

3.7.2.2 Uji Validitas alat ukur

Social Religiosity Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor tidak fit, dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi - Square = 10.76 , df = 6 , P-value = 0.09624 , RMSEA = 0.072 gambar dilampirkan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari aitem yang negatif. Dari tabel dapat terlihat pada kolom koefisien tidak terdapat aitem yang muatan negatif, namun terdapat satu aitem yang nilai t nya 1.96 yaitu no 6 aitem 19. Dengan demikian no 6 dimana no aitemnya 19 akan di drop, sehingga tidak ikut dalam penghitungan faktor skor tabel dilampirkan. Aitem yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain. Namun pada model ini terdapat kesalahan pengukuran yang berkorelasi pada no 1 aitem 14, 2 aitem 15 , 3 aitem 16 , 5 aitem 18 , 6 aitem 19. Namun karena kelima aitem tersebut hanya berkorelasi satu hingga dua saja, oleh sebab itu akan tetap diikut sertakan sehingga jumlah aitem pada dimensi ini yang akan diikutkan pada penghitungan uji hipotesis terdapat 5 aitem.

3.7.2.3 Uji Validitas alat ukur

Involve God Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor tidak fit, dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi - Square = 4.35 , df = 2 , P-value = 0.11375 , RMSEA = 0.087 gambar dilampirkan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari aitem yang negatif. Dari tabel dapat terlihat pada kolom koefisien terdapat aitem yang muatan negatif yaitu no 3. Dengan demikian no 3 dimana no aitemnya 22 akan di drop, sehingga tidak ikut dalam penghitungan faktor skor tabel dilampirkan. Aitem yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain. Pada model ini tidak terdapat kesalahan pengukuran yang berkorelasi, namun karena terdapat aitem yang nilai t nya 1.96 yaitu no 3 aitem 22 sehingga pada aspek ini yang akan diikut sertakan pada penghitungan uji hipotesis hanya 3 aitem.

3.7.2.4 Uji Validitas alat ukur

Forgiveness Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor tidak fit, dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi - Square = 6.23 , df = 4 , P-value = 0.18255 , RMSEA = 0.060 gambar dilampirkan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari aitem yang negatif. Dari tabel dapat terlihat pada kolom koefisien tidak terdapat aitem yang muatan negatif tabel dilampirkan. Aitem yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain. Namun pada model ini terdapat kesalahan pengukuran yang berkorelasi pada no 1 aitem 23 , 2 aitem 24 , 3 aitem 25 , 5 aitem 27 , dan 6 aitem 37. Namun karena kelima aitem tersebut hanya berkorelasi sedikit saja tidak lebih dari tiga, oleh sebab itu akan tetap diikut sertakan sehingga jumlah aitem pada dimensi ini yang akan diikutkan pada penghitungan uji hipotesis terdapat 6 aitem.

3.7.2.5 Uji Validitas alat ukur

God as Judge Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor tidak fit, dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi - Square = 1.46 , df = 2 , P-value = 0.48088 , RMSEA = 0.000 gambar dilampirkan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari aitem yang negatif. Dari tabel dapat terlihat pada kolom koefisien tidak terdapat aitem yang muatan negatif. Dengan demikian semua aitem akan diikutsertakan dalam penghitungan faktor skor tabel dilampirkan. Aitem yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain. Pada model ini tidak terdapat kesalahan pengukuran yang berkorelasi, oleh sebab itu semua aitem dimana yang berjumlah 4 aitem pada aspek ini akan tetap diikut sertakan pada penghitungan uji hipotesis.

3.7.2.6 Uji Validitas alat ukur

Unvengefulness Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor tidak fit, dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi - Square = 1.14 , df = 1 , P-value = 0.28566 , RMSEA = 0.030 gambar dilampirkan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari aitem yang negatif. Dari tabel dapat terlihat pada kolom koefisien tidak terdapat aitem yang muatan negatif tabel dilampirkan. Aitem yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain. Namun pada model ini terdapat kesalahan pengukuran yang berkorelasi pada no 2 aitem 38 , 3 aitem 39 . Namun karena kedua aitem tersebut hanya berkorelasi satu saja, oleh sebab itu akan tetap diikut sertakan sehingga jumlah aitem pada dimensi ini yang akan dikutkan pada penghitungan uji hipotesis terdapat 4 aitem.

3.7.2.7 Uji Validitas alat ukur

Thankfulness Dari hasil analisis CFA yang dilakukan dengan model faktor tidak fit, dilakukan modifikasi terhadap model dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan Chi - Square = 0.00 , df = 0 , P-value = 1.00000 , RMSEA = 0.000 gambar dilampirkan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari aitem yang negatif. Dari tabel dapat terlihat pada kolom koefisien tidak terdapat aitem yang muatan negatif. Dengan demikian semua aitem akan diikutsertakan dalam penghitungan faktor skor tabel dilampirkan. Aitem yang baik adalah kesalahan pengukurannya tidak berkorelasi satu sama lain. Pada model ini tidak terdapat kesalahan pengukuran yang berkorelasi, oleh sebab itu semua aitem dimana yang berjumlah 3 aitem pada aspek ini akan tetap diikut sertakan pada penghitungan uji hipotesis. BAB IV HASIL PENELITIAN Dalam bab empat ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah dilakukan. Pembahasan meliputi dua bagian yaitu analisis deskriptif dan pengujian hipotesis penelitian.

4.1 Analisis Deskriptif