Uji Validitas Konstruk Makna Hidup

3.7.1 Uji Validitas Konstruk Makna Hidup

Penulis menguji apakah 23 aitem yang ada bersifat unidimensional, artinya benar hanya mengukur Makna hidup. Dari hasil analisis CFA yang dilakukan, model satu faktor tidak fit dan terdapat kesalahan pengukuran aitem yang terlalu banyak berkorelasi dengan kesalahan pengukuran aitem lainnya, dengan Chi – Square = 1485.23 , df = 230 , P-value = 0.00000, RMSEA = 0.188. Namun setelah dilakukan modifikasi terhadap model, dimana kesalahan pengukuran pada beberapa aitem dibebaskan berkorelasi satu sama lainnya, maka diperoleh model fit dengan nilai Chi – Square menghasilkan P-value 0,05 yang artinya model dengan satu faktor dapat diterima gambar dilampirkan. Langkah selanjutnya melihat apakah signifikan tidaknya aitem tersebut mengukur faktor yang hendak diukur. Pengujiannya dilakukan dengan melihat nilai t bagi setiap koefisien muatan faktor, jika nilai t 1.96 artinya aitem tersebut signifikan dan sebaliknya, seperti pada tabel berikut. Tabel 3.4 Muatan Faktor Aitem Makna hidup No Koefisien Standar Eror Nilai t Sig 1 0.60 0.07 8.32 V 2 0.60 0.07 8.46 V 3 0.60 0.07 8.64 V 4 0.95 0.06 15.64 V Ket : tanda V = signifikan t 1.96 ; X = tidak signifikan Pada tabel diatas, pada nilai t bagi koefisien muatan faktor dari aitem nomor 8, 14, 19, dan 23 yang tidak signifikan, sedangkan koefisien muatan faktor 5 0.65 0.07 9.26 V 6 0.42 0.08 5.56 V 7 0.74 0.08 9.38 V 8 0.69 0.08 0.62 X 9 0.66 0.07 9.96 V 10 0.66 0.07 9.54 V 11 0.50 0.08 6.41 V 12 0.52 0.07 7.26 V 13 0.15 0.07 1.98 V 14 0.12 0.07 1.63 X 15 0.43 0.07 5.96 V 16 0.42 0.08 5.32 V 17 0.40 0.09 4.69 V 18 0.51 0.08 6.47 V 19 0.08 0.07 1.05 X 20 0.28 0.08 3.52 V 21 0.43 0.08 5.49 V 22 0.45 0.08 5.45 V 23 0.10 0.08 1.36 X aitem lainnya signifikan. Selanjutnya melihat muatan faktor dari aitem yang negatif. Dari tabel diatas, pada kolom koefisien tidak terdapat aitem yang muatan negatif. Dengan demikian aitem yang di drop pada variabel ini adalah aitem nomor 8, 14, 19, dan 23. Pada model pengukuran ini terdapat kesalahan pengukuran aitem yang saling berkorelasi. Artinya dapat disimpulkan bahwa aitem-aitem tersebut bersifat multidimensional pada dirinya masing-masing, korelasi kesalahan pengukuran aitem ditampilkan pada tabel yang dilampirkan. Namun melihat aitem-aitem tersebut memiliki nilai t yang bagus t 1,96 serta tidak ada yang bermuatan negatif. Dengan demikian selain aitem 8, 14, 19, dan 23 yang tadi sudah dijelaskan diatas, sisa aitem yang berjumlah 19 bisa diikutsertakan dalam analisis uji hipotesis. Langkah selanjutya yaitu aitem-aitem makna hidup yang valid dihitung skor faktornya. Skor faktornya dihitung untuk menghindari estimasi bias dari kesalahan pengukuran. Jadi penghitungan skor faktor ini tidak menjumlahkan aitem-aitem variabel seperti pada umumnya. Setelah didapatkan skor faktor, nilai tersebutlah yang akan dianalisis dalam uji hipotesis korelasi dan regresi. Perlu dicatat, bahwa hal yang sama juga berlaku untuk semua variabel pada penelitian ini.

3.7.2 Uji Validitas KonstrukDimensi Religiusitas