Dimensi komitmen Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi

keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Komitmen pada organisasi dapat disimpulkan sebagai keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi, kepercayaan dan penerimaan akan nilai-nilai dan tujuan organisasi, serta kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi. Dalam penelitian ini, peneliti memakai teori Allen Meyer yaitu komitmen organisasi adalah refleksi ikatan emosional terhadap organisasi, pengakuan tentang harga yang harus dibayar bila meninggalkan organisasi dan tanggung jawab moral yang melekat. Menurut peneliti teori ini sesuai dengan apa yang ingin diteliti dan sesuai dengan dimensi yang ingin peneliti pakai sebagai alat ukur komitmen organisasi.

2.1.2. Dimensi komitmen

organisasi Komitmen organisasi bersifat multidimensi, maka terdapat perkembangan dukungan untuk tiga model dimensi yang diajukan oleh Allen Meyer dalam Robbins, 2008. Ketiga dimensi tersebut adalah: 1. Komitmen afektif affective commitment adalah keterikatan emosional pegawai, identifikasi, dan keterlibatan dalam organisasi. Individu menetap dalam suatu organisasi karena keinginan sendiri. 2. Komitmen kelanjutan continuence commitment adalah komitmen berdasarkan kerugian yang berpengaruh dengan keluarnya pegawai dari organisasi. Hal ini mungkin karena kehilangan senioritas atas promosi atau benefit. Individu memutuskan untuk menetap pada organisasi karena menganggapnya sebagai suatu pemenuhan kebutuhan tim UI, 2001. 16 3. Komitmen normatif normative commitment adalah perasaan wajib untuk tetap berada dalam organisasi karena memang harus begitu; tindakan tersebut merupakan hal benar yang harus dilakukan. Keyakinan individu tentang tanggung jawab terhadap organisasi. Individu tetap tinggal pada suatu organisasi karena merasa wajib untuk loyal kepada organisasi tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dimensi komitmen organisasi yang dikemukakan oleh Allen Meyer yaitu, komitmen afektif, komitmen kesinambungan, dan komitmen normatif. Karena lebih sesuai dengan penelitian yang dilakukan pada pegawai Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.1.3. Faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen organisasi

David dalam Sopiah, 2008 mengemukakan empat faktor yang mempengaruhi komitmen pegawai pada organisasi, yaitu: 1. Faktor personal, misalnya usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, pengalam kerja, kepribadian, dan lain-lain. 2. Karakteristik pekerjaan, misalnya lingkup jabatan, tantangan dalam pekerjaan, konflik peran dalam pekerjaan, tingkat kesulitan dalam pekerjaan, dan lain-lain. 17 3. Karakteristik struktur, misalnya besar atau kecilnya organisasi, bentuk organisasi seperti sentralisasi atau desentralisasi, kehadiran serikat pekerja dan tingkat pengendalian yang dilakukan terhadap pegawai. 4. Pengalaman kerja, pengalaman kerja pegawai sangat berpengaruh terhadap tingkat komitmen pegawai pada organisasi. Pegawai yang baru beberapa tahun bekerja dan pegawai yang sudah puluhan tahun bekerja dalam organisasi tentu memiliki tingkat komitmen yang berlainan. Stum dalam Sopiah, 2008 mengemukakan ada 5 faktor yang berpengaruh terhadap komitmen organisasi: 1. Budaya keterbukaan 2. Kepuasan kerja 3. Kesempatan personal untuk berkembang 4. Arah organisasi 5. Penghargaan kerja yang sesuai dengan kebutuhan. Sedangkan Young dalam Sopiah, 2008 mengemukakan ada 8 faktor yang secara positif berpengaruh terhadap komitmen organisasi: 1. Kepuasan terhadap promosi 2. Karakteristik pekerjaan 3. Komunikasi 4. Kepuasan terhadap kepemimpinan 5. Pertukaran ekstrinsik 18 6. Pertukaran intrinsik 7. Imbalan intrinsik 8. Imbalan ekstrinsik Steers dan Porter dalam Sopiah, 2008 mengemukakan ada sejumlah faktor yang mempengaruhi komitmen pegawai pada organisasi, yaitu: 1. Faktor personal yang meliputi Job Expectation, Psychological Contract, Job Choice Factors, karakteristik personal. Keseluruhan faktor ini akan membentuk komitmen awal. 2. Faktor organisasi, meliputi Initial Works Experience, Job Scope, Supervision, Goal Consistency Organizational. Semua faktor itu akan membentuk atau memunculkan tanggung jawab. 3. Non-organizational Factors yang meliputi Availablelity Of Alternative Jobs. Faktor yang bukan berasal dari dalam organisasi, misalnya ada tidaknya alternative pekerjaan lain. Jika ada dan lebih baik, tentu pegawai akan meninggalkannya.

2.1.4. Proses Terjadinya Komitmen Organisasional