Pengertian komitmen organisasi Komitmen Organisasi

12

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab II ini akan membahas tentang komitmen organisasi, konsep diri, kepuasan kerja, kerangka berpikir, dan diakhiri dengan perumusan hipotesis.

2.1. Komitmen Organisasi

2.1.1. Pengertian komitmen organisasi

Komitmen organisasi dalam pembahasan mengandung pengertian bahwa adanya komitmen dari pegawai terhadap organisasi dimana pegawai tersebut bekerja. Robbins 2002 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu keadaan dimana pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi tersebut. Jadi keterlibatan kerja yang tinggi berarti peralihan pada organisasi yang mempekerjakannya. Pegawai dalam hal ini memperhatikan bahwa organisasi merupakan hal yang utama dalam kehidupan kerja. Allen Meyer 1991 menjelaskan bahwa Komitmen organisasi adalah refleksi ikatan emosional terhadap organisasi, pengakuan tentang harga yang harus dibayar bila meninggalkan organisasi dan tanggung jawab moral yang melekat. Steers dalam Ino dkk, 2005 menjelaskan bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan peristiwa ketertarikan individu terhadap tujuan, nilai-nilai dan sasaran organisasi. Ahli lain yaitu Schermerhorn dkk dalam Luthan, 2003 menyatakan bahwa komitmen terhadap organisasi merupakan derajat kekuatan perasaan seseorang dalam mengidentifikasikan dirinya dan merasakan dirinya sebagai bagian dari organisasi. Sementara itu Amstrong dalam Sopiah, 2008 menyatakan bahwa pengertian komitmen mempunyai tiga area perasaan atau perilaku terkait dengan perusahaan tempat seseorang bekerja: 1. Kepercayaan, pada area ini seseorang melakukan penerimaan bahwa organisasi tempat bekerja atau tujuan-tujuan organisasi di dalamnya merupakan sebuah nilai yang diyakini kebenarannya 2. Keinginan untuk bekerja atau berusaha di dalam organisasi sebagai kontrak hidupnya. Pada konteks ini orang akan memberikan waktu, kesempatan dan kegiatan pribadinya untuk bekerja di organisasi atau dikorbankan ke organisasi tanpa mengharapkan imbalan personal 3. Keinginan untuk bertahan dan menjadi bagian dari organisasi. Jadi pengertian komitmen lebih dari sekedar menjadi anggota saja, tetapi lebih dari itu orang akan bersedia untuk mengusahakan pada derajat upaya yang tinggi bagi kepentingan organisasi, demi memperlancar mencapai tujuan organisasi. Mathis dan Jackson dalam Sopiah, 2008 memberikan definisi, Organizational Commitment is the degree to wich employees believe in and accept organizational goals and desire to remain with the organization. Komitmen organisasi adalah derajat yang mana pegawai percaya dan menerima tujuan-tujuan organisasi dan akan tetap tinggal atau tidak akan meninggalkan organisasi 13 Robbins Sjabadhyni dkk, 2001 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai suatu orientasi individu terhadap organisasi yang mencakup loyalitas, identifikasi, dan keterlibatan. Jadi, komitmen terhadap organisasi mendefinisikan unsur orientasi pengaruh aktif antara individu dan organisasinya, orientasi pengaruh tersebut mengakibatkan individu pekerja atas kehendak sendiri bersedia memberikan sesuatu dan sesuatu yang diberikan itu demi merefleksikan dukungannya bagi tercapainya tujuan organisasi. Newstrooms dalam Sopiah, 2008 mendefinisikan komitmen organisasi sebagai daya relatif dari keberpihakkan dan keterlibatan seseorang terhadap organisasi. Newstrooms melanjutkan bahwa secara konseptual, komitmen organisasional ditandai oleh tiga hal : 1 Adanya rasa percaya yang kuat dan penerimaan seseorang terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi 2 Adanya keinginan seseorang untuk melakukan usaha secara sungguh- sungguh demi organisasi. 3 Adanya hasrat yang kuat untuk mempertahankan keanggotaan dalam suatu organisasi. Porter dan Smith Sjabadhyni, 2001 mendefinisikan komitmen pada organisasi sebagai sifat pengaruh seseorang individu dengan organisasi yang memungkinkan seseorang yang mempunyai komitmen yang tinggi memperlihatkan: 14 1. Keinginan yang kuat untuk tetap menjadi anggota organisasi yang bersangkutan. 2. Kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi tersebut. 3. Kepercayaan dan penerimaan yang kuat terhadap nilai-nilai dan tujuan organisasi. Grifin dan Bateman dalam Rufus dkk, 2004 menyebutkan bahwa komitmen organisasi adalah: 1. Dambaan pribadi untuk mempertahankan keanggotaannya dalam organisasi. 2. Keyakinan dan penerimaan terhadap nilai dan tujuan organisasi. 3. Kemauan secara sadar untuk mencurahkan usaha demi kepentinga organisasi. Bathaw Grant, dalam Sopiah, 2008 menyebutkan komitmen organisasi sebagai keinginan pegawai untuk tetap mempertahankan keanggotaanya dalam organisasi dan bersedia melakukan usaha yang tinggi demi pencapaian tujuan organisasi. Luthan 2005 mendefinisikan komitmen organisasi adalah 1 keinginan kuat untuk tetap sebagai anggota organisasi tertentu; 2 keinginan untuk bekerja kerasa sesuai keinginan organisasi; dan 3 keyakinan tertentu, dan penerimaan nilai dan tujuan organisasi dengan kata lain, ini merupakan sikap yang merefleksikan loyalitas pegawai pada organisasi dan proses berkelanjutan dimana anggota organisasi mengekspresikan perhatiannya terhadap organisasi dan 15 keberhasilan serta kemajuan yang berkelanjutan. Komitmen pada organisasi dapat disimpulkan sebagai keinginan untuk tetap menjadi anggota organisasi, kepercayaan dan penerimaan akan nilai-nilai dan tujuan organisasi, serta kesediaan untuk berusaha sebaik mungkin demi kepentingan organisasi. Dalam penelitian ini, peneliti memakai teori Allen Meyer yaitu komitmen organisasi adalah refleksi ikatan emosional terhadap organisasi, pengakuan tentang harga yang harus dibayar bila meninggalkan organisasi dan tanggung jawab moral yang melekat. Menurut peneliti teori ini sesuai dengan apa yang ingin diteliti dan sesuai dengan dimensi yang ingin peneliti pakai sebagai alat ukur komitmen organisasi.

2.1.2. Dimensi komitmen