Pengertian konsep Konsep Diri

instan. Oleh karena itu perusahaan harus benar-benar memberikan perlakuan yang benar pada masa awal pegawai memasuki organisasi dengan demikian pegawai akan mempunyai persepsi yang positif terhadap organisasi 18. Put it in Writing: data-data tentang kebijakan, visi, misi, semboyan, filosofi, sejarah, strategi, dan lain-lain. Organisasi sebaiknya dibuat dalam bentuk tulisan bukan sekedar tulisan. 19. Hire “Right-Kind” Managers: bila pimpinan ingin menanamkan nilai- nilai, kebiasaan-kebiasaan, aturan-aturan, disiplin, dan lain-lain. Pada bawahan sebaiknya pimpinan sendiri memberikan teladan dalam bentuk sikap dan perilaku sehari-hari. 20. Walk the Talk: tindakan jauh lebih efektif dari sekedar kata-kata. Bila pimpinan ingin pegawai memberikan sesuatu maka sebaiknya pimpinan tersebut mulai berbuat sesuatu, tidak sekedar kata-kata atau berbicara.

2.2. Konsep Diri

2.2.1. Pengertian konsep

diri Konsep diri merupakan pandangan mengenai dirinya sendiri yang unik. Unik disini maksudnya adalah pandangan individu tentang dirinya sendiri, berbeda dengan pandangan yang dimiliki orang lain mengenai individu tersebut. Menurut Calhoun dan Acocella 1990, Konsep diri adalah organisasi dari persepsi-persepsi diri, organisasi dari bagaimana individu mengenal, menerima, dan menilai diri sendiri dan juga merupakan suatu dekripsi mengenai siapa, mulai dari identitas fisik, sifat, hingga prinsip. 23 Setiap individu membawa atribut-atribut tersebut dan menggunakannya sebagai pemandu dalam setiap tindakan dan pikirannya di dalam setiap situasi sosial yang berbeda. Perasaan akan diri ini menjadi dasar bagaiana individu melihat dirinya, orang lain, dan dunianya, termasuk bagaimana pengaruhnya dengan orang lain dan bagaimana individu memaknai suatu peristiwa. Konsep diri adalah inti dari keberadaan existence dan secara naluriah tanpa disadari mempengaruhi setiap pikiran, perasaan dan perilaku individu tersebut. Brooks dalam Rakhmat, 2001 mendefinisikan konsep diri sebagai pandangan persepsi tentang diri yang bisa bersifat fisik, sosial, dan psikologis yang diperoleh dari pengalaman dan hasil interaksi degan orang lain. Tidak sama dengan Santrock 2002 yang mengartikan konsep diri merupakan evauasi terhadap domain spesifik dari diri. Wigfield, et al 2005 menjelaskan konsep diri sebagai kepercayaan diri dan evaluasi individu tentang karakteristik yang ada pada diri mereka, peran-peran mereka, kemampuan mereka, dan hubungan sosial mereka. Sedangkan Atwater 1983 menjelaskan definisi konsep diri sebagai keseluruhan bagaimana individu memandang dirinya. Konsep diri disusun dari semua persepsi terhadap “aku” dan “saya” bersama dengan semua perasaan, nilai- nilai, dan kepercayaan menyatu dengan semua bagian tersebut. Sebenarnya, apa yang disebut konsep diri itu lebih sebagai sebuah kumpulan dari diri kita ketimbang sebuah hal yang statis. Ini meliputi ratusan dari persepi-diri dalam pengalaman individu dengan orang lain. 24 Rogers dalam Burns, 1993 menjelaskan bahwa diri itu merupakan sebuah faktor dasar di dalam pembentukan kepribadian dalam bertingkah laku. Konsep diri merupakan organisasi diri yang menjadi penentu determinant yang paling penting dari respon individu terhadap lingkungannya. Burns 1993 mendefinisikan konsep diri sebagai kesan terhadap diri sendiri secara keseluruhan yang mencakup pendapatnya terhadap diri sendiri, pendapat tentang gambaran diri di mata orang lain, dan pendapatnya tentang hal- hal yang dicapai. Dari uraian yang telah dijelaskan di atas, maka peneliti menggunakan teori Calhoun dan Acocella 1990, yaitu Konsep diri adalah organisasi dari persepsi- persepsi diri, organisasi dari bagaimana individu mengenal, menerima, dan menilai diri sendiri dan juga merupakan suatu dekripsi mengenai siapa, mulai dari identitas fisik, sifat, hingga prinsip. Peneliti mengambil teori ini karena sesuai dengan apa yang ingin diteliti.

2.2.2. Dimensi-dimensi konsep