3. Analisis Deskripsi Variabel Selanjutnya dalam bagian ini diuraikan mengenai data primer dari masing-
masing variabel yang didasarkan atas jawaban yang diberikan oleh responden yaitu para guru Sekolah Dasar Negeri SDN dan Sekolah Menengah Pertama
Negeri SMPN di wilayah Jakarta Barat atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam daftar pertanyaan seperti terlampir. Dari sini kemudian akan
diketahui mengenai : a. Nilai jawaban responden terendah dan tertinggi serta jangkauannya.
b. frekuensi nilai terbanyak yang diberikan oleh responden c. Jenjang kategori dari masing-masing responden melalui interval
E. Operasional Variabel Penelitian
1. Definisi Operasional Variabel Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengukur persepsi dari para guru
mengenai perpajakan dan Pajak Penghasilan Orang Pribadi PPh 21 yang telah dipotong atas dana Bantuan Operasional Sekolah BOS yang telah
mereka terima disekolah mereka masing-masing. Untuk menilai instrument penelitian akan digunakan skala pengukuran. Dengan
menggunakan skala pengukuran, maka nilai variabel yang diukur dengan instrument tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka, sehingga lebih
akurat, efesien, dan komunikatif. Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert, dimana variabel akan diukur dan dijabarkan
menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut
dijabarkan menjadi komponen yang teratur untuk kemudian dijadikan sebagai titik tolak menyusun instrument berupa pertanyaan atau untuk
dijawab oleh responden. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif, maka jawaban diberi nilai
mulai dari 1 sampai 5. Adapun tingkat preferensi jawaban dengan pilihan sebagai berikut.
Tabel 3.1 Tabel Skala Sikap Responden Penelitian
No Uraian
Kondisi Nilai
1 Sangat Setuju
5 2
Setuju 4
3 Netral
3 4
Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju
1
Sumber: Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Hal 74
Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang disusun dalam landasan teorirtis maka variabel penelitian dapat dijabarkan sebagai
berikut Persepsi para guru tentang perpajakan dan Pemotongan Pajak Penghasilan
PPh 21 orang pribadi atas dana bantuan operasional sekolah BOS. Dengan berdasarkan pada Pajak penghasilan orang pribadi PPh 21 yang dibayarkan
oleh wajib pajak atas penghasilan yang diterimannya dan disesuaikan berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Dana bantuan
operasional sekolah BOS yang telah diterima atas pembayaran hak-haknya yang berkaitan dengan honorarium, tunjangan, dan sebagainya yang menjadi
objek pajak.
Dalam penelitian ini operasional variabel yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Perpajakan atau Pajak merupakan alat bagi pemerintah dalam mencapai tujuan untuk mendapatkan penerimaan baik yang bersifat langsung
maupun tidak langsung dari masyarakat, guna membiayai pengeluaran rutin serta pembangunan sosial ekonomi masyarakat. Pajak secara bebas
dapat dikatakan sebagai suatu kewajiban Warga Negara berupa pengabdian serta peran aktif Warga Negara dan anggota masyarakat untuk
membiayai berbagai keperluan negara yang berupa pembangunan nasional yang pelaksanaannya diatur dalam Undang-Undang dan Peraturan-
Peraturan untuk tujuan kesejahteraan bangsa dan negara. b. Pajak Penghasilan PPh 21 atas dana Bantuan Operasional Sekolah
BOS. Pajak Penghasilan Pasal 21, selanjutnya disebut PPh 21, merupakan pajak atas penghasilan berupa gaji, upah, honorarium,
tunjangan, dan pembayaran lain dengan nama dan dalam bentuk apapun sehubungan dengan pekerjaan atau jabatan, jasa dan kegiatan lain yang
dilakukan dalam bentuk tahun berjalan melalui pemotongan oleh pihak- pihak tertentu. Pihak yang wajib melakukan pemotongan dan pelaporan
PPh 21 adalah pemberi kerja, bendaharawan, dana pensiun, badan, perusahaan. Jumlah pajak yang telah dipotong dan disetorkan dengan
benar oleh pemberi kerja dan dipemotongan lainnya dapat digunakan oleh wajib pajak untuk dijadikan kredit pajak atas pajak penghasilan yang
terutang pada akhir tahun. Adapun objek Pajak Penghasilan PPh21 atas Dana Bantuan Operasional Sekolah adalah sebagia berikut :
a. Biaya untuk kesejahteraan honor kelebihan jam mengajar KJM, guru tidak tetap GTT, pegawai tidak tetap PTT, uang lembur
b. Pengembangan profesi guru Pendidikan dan Pelatihan DIKLAT guru, Musyawarah Guru Mata Pelajaran MGMP, Musyawarah Kerja
Kepala Sekolah MKKS, Kelompok Kerja Kepala Sekolah KKKS, Kelompok Kerja Guru KKG, dll
2. Indikator Kuesioner Penelitian Dalam melakukan penelitian ini, penulis menggunakan indikator
kuesioner dalam melakukan penyebaran data sehingga data yang akan dihasilkan dapat memberikan jawaban dari setiap perumusan masalah
yang ada.
Tabel 3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian
No Variabel
Indikator Konsep
Teori Item
1 Persepsi
Para Guru
Tentang Perpajakan.
1.Pengatuhan Dasar
2. Pemahaman 3. Pendapat
4. Pemikiran 5. Tanggapan
1. Siti Resmi Tahun 2005.
2. UU Perpajakan. 3. UU
No.19 Th.
2000 Tentang
Penagihan Dengan Surat Paksa.
4. UU No. 36 Tahun 2008
Tentang Pajak Penghasilan.
1,4,9 2,8
6,7 3
5,10 2
Persepsi Para
Guru Tentang
Pemotongan Pajak
Penghasilan Orang Pribadi
PPh 21 Atas Dana Bantuan
Operasional Sekolah BOS.
1. Pemahaman
2. Pengetahuan
3. Peraturan 1. Panduan
BOS Buku 2009.
2. PP No. 48 Tahun 2008
Tentang Pendanaan
Pendidikan. 3. UU No.14 Tahun
2006 Tentang
Guru dan Dosen. 4. UU No. 20 Tahun
2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional.
5. UU No. 36 Tahun 2008
Tentang Pajak Penghasilan.
11,14 16,18
13,17 19,20
12,15
Sumber : Data Primer
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN