Sekolah Penerima Bantuan Operasional Sekolah BOS Organisasi Pelaksana Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS

di kabupaten Rp 397.000, SMP di kota Rp 575.000, dan SMP di kabupaten Rp 570.000 2. Dengan kenaikan kesejahteraan guru PNS dan kenaikan BOS sejak Januari 2009, semua SD dan SMP negeri harus membebaskan siswa dari biaya operasional sekolah, kecuali RSBI dan SBI. 3. Pemda wajib megendalikan pungutan biaya operasional di SD dan SMP swasta sehingga siswa miskin bebas dari pungutan tersebut dan tidak ada pungutan berlebihan kepada siswa mampu. 4. Pemda wajib menyosialisasikan dan melaksanakan kebijakan BOS tahun 2009 serta menyanksi kepada pihak yang melanggar. 5. Pemda wajib memenuhi kekurangan biaya operasional dari APBD bila BOS dari Depdiknas belum mencukupi.

P. Sekolah Penerima Bantuan Operasional Sekolah BOS

Dalam buku panduan Bantuan Operasional Sekolah BOS, sekolah penerima BOS antara lain: 1. Semua sekolah SDSDLBSMPSMPLBSMPT negeri wajib menerima dana BOS. Bila sekolah tersebut menolak BOS, maka sekolah dilarang memungut biaya dari peserta didik , orang tua atau wali peserta didik. 2. Semua sekolah swasta yang telah memiliki izin operasional yang tidak dikembangkan menjadi bertaraf internasional atau berbasis keunggulan lokal wajib menerima dana BOS. 3. Bagi sekolah yang menolak BOS harus melalui persetujuan orang tua siswa melalui komite sekolah dan tetap menjamin kelangsungan pendidikan siswa miskin di sekolah tersebut. 4. Seluruh sekolah yang menerima BOS harus mengikuti pedoman BOS yang telah ditetapkan oleh pemerintah. 5. Sekolah negeri kategori RSBI dan SBI diperboleh memungut dana dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah. Pemda harus ikut mengendalikan dan mengawasi pungutan yang dilakukan oleh sekolah tersebut agar tercipta prinsip pengelolaan dana secara transparan dan akuntabel. 6. Sekolah negeri yang sebagian kelasnya sudah menerapkan sistem sekolah bertaraf RSBI atau SBI tetap diperbolehkan memungut dana dari orang tua siswa yang mampu dengan persetujuan Komite Sekolah, serta menggratiskan siswa miskin.

Q. Organisasi Pelaksana Dana Bantuan Operasional Sekolah BOS

Pengelolaan program BOS untuk SD dan SMP di tingkat pusat dikelola oleh masing-masing direktorat. Direktorat Pembinaan TKSD bertanggung jawab terhadap program BOS untuk SDSDLB, sedangkan Direktorat Pembinaan SMP bertanggung jawab terhadap program BOS untuk SMPSMPLBSMPT. Pengelolaan program BOS di tingkat provinsi dan kabupatenkota dikelola oleh satu tim. 1. Tim Pengarah a. Tingkat Nasional 1 Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat 2 Ketua Bappenas 3 Menteri Pendidikan Nasional 4 Menteri Agama 5 Menteri Keuangan 6 Menteri dalam Negeri b. Tingkat Provinsi 1 Gubernur 2 Ketua Bappeda Provinsi c. Tingkat KabupatenKota 1 BupatiWalikota 2 Ketua Bappeda KabupatenKota 2. Tim Manajemen BOS Pusat a. Penanggung jawab umum b. Penanggung jawab BOS SDSDLB c. Penanggung jawab BOS SMPSMPLBSMPT d. Tim pelaksana BOS SDSDLB e. Tim pelaksana BOS SMPSMPLBSMPT f. Tugas dan tanggung jawab tim manajemen BOS pusat 3. Tim Manajemen BOS Provinsi a. Penanggung jawab b. Tim Pelaksana BOS c. Tugas dan tanggung jawab tim manajemen BOS provinsi 4. Tim Manajemen BOS Tingkat KabupatenKota a. Penanggung jawab b. Tim Pelaksana BOS c. Tugas dan tanggung jawab tim manajemen BOS kabupatenkota 5. Tingkat Sekolah a. Penanggung jawab b. Anggota c. Tugas dan tanggung jawab sekolah

R. Persepsi

Dokumen yang terkait

Proses Permohonan Keberatan Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan (PPh) Sampai Keluarnya Surat Keputusan

0 30 58

Akuntansi Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 25 Badan pada PD Pasar Kota Medan

1 26 74

Analisa Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Pembagian Dividen

2 52 112

Analisis pengaruh penerapan sensus pajak, sosialisasi pajak dan persepsi efektifitas sistem perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP wilayah Jakarta Selatan

1 11 132

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan Tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I)

0 8 1

PENGARUH MOTIVASI, SIKAP RASIONAL DAN PERSEPSI YANG BAIK TENTANG SISTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kalimantan Barat)

4 11 128

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN, DAN KARAKTERISTIK PERSONAL WAJIB Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran, Dan Karakteristik Personal Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada K

0 0 14

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN DAN KARAKTERISTIK WAJIB PAJAK PADA Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran, Dan Karakteristik Personal Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada

0 1 16

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK PADA KEPATUHAN Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada Kpp Pratama Boyolali).

0 2 16

35 Pajak Penghasilan Orang Pribadi ANALI

0 0 15