Fungsi Pajak dan Syarat-syarat Pemungutan Pajak

B. Fungsi Pajak dan Syarat-syarat Pemungutan Pajak

1. Fungsi Pajak Ada dua fungsi pajak, yaitu: Siti Resmi, 2005:2 a. Fungsi Penerimaan Budgetair Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin maupun pembangunan. Sebagai sumber keuangan negara, pemerintah berupaya memasukan uang sebanyak-banyaknya untuk kas negara. Upaya tersebut ditempuh dengan cara ekstensifikasi maupun intensifikasi pemungutan pajak melalui penyempurnaan peraturan berbagai jenis pajak. b. Fungsi Mengatur Regulerend Pajak sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial dan ekonomi. 2. Syarat-syarat Pemungutan Pajak Karena pajak merupakan peralihan kekayaan dari sektor swasta ke sektor negara maka pemungutannya agar tidak menimbulkan berbagai hambatan atau perlawanan, maka harus memenuhi beberapa syarat, antara lain adalah sebagai berikut: a. Pemungutan pajak harus adil syarat keadilan Tujuan dari setiap hukum adalah membuat adanya keadilan, demikian pula dalam hukum pajak pun mempunyai tujuan yang sama dengan tujuan hukum-hukum lainnya yaitu membuat adanya keadilan dalam hal pemungutan pajak, baik dalam perundang-undangan maupun adil dalam pelaksanaannya. Salah satu jalan yang harus ditempuh dalam mencari keadilan adalah mengusahakan agar pemungutan pajak diselenggarakan sedemikian rupa, sehingga dapat diperoleh tekanan yang sama atas seluruh rakyat, dan keadilan inilah yang dinamakan asas pemungutan pajak menurut falsafah hukum atau syarat keadilan. b. Pemungutan pajak harus berdasarkan undang-undang syarat yuridis Hukum pajak harus dapat memberikan jaminan hukum yang perlu untuk menyatakan keadilan yang tegas, baik untuk negara maupun untuk warganya. Bagi negara-negara hukum, maka segala sesuatu harus diatur atau ditetapkan undang-undang termasuk pemungutan pajak. Pemungutan pajak di Indonesia diatur juga dalam Undang- Undang Dasar 1945, yaitu pada pasal 23 ayat 2 yang menyatakan bahwa: “Pengenaan dan pemungutan pajak termasuk bea dan cukai untuk keperluan negara hanya boleh terjadi berdasarkan undang-undang.” Pemungutan pajak harus memperoleh persetujuan dari rakyat melalui Dewan Perwakilan Rakyat DPR. Di samping itu dalam menyusun undang-undangnya pun harus diusahakan oleh pembuat undang-undang untuk tercapainya keadilan dalam pemungutan pajak. c. Tidak mengganggu perekonomian syarat ekonomi Keseimbangan dalam kehidupan ekonomi tidak boleh terganggu karena adanya pemungutan pajak, bahkan harus tetap dipupuk olehnya, sesuai dengan fungsi kedua dari pemungutan pajak, yaitu fungsi mengatur. Oleh karena itu kebijaksanaan pemungutan pajak harus diusahakan supaya tidak menghambat lancarnya perekonomian, baik dalam bidang produksi maupun perdagangan dan jangan sampai merugikan kepentingan umum dan menghalang-halangi usaha rakyatnya dalam menuju kebahagiaan. d. Pemungutan pajak harus efisien syarat finansial Hasil pemungutan pajak sedapat mungkin cukup untuk menutup sebagian dari pengeluaran-pengeluaran negara sesuai dengan fungsi pertama dari pemungutan pajak yaitu sebagai sumber keuangan negara budgetair. Oleh karena itu untuk melaksanakan pemungutan pajak hendaknya tidak memakan biaya pemungutan yang besar, dan pemungutan ini hendaknya dapat mencegah inflasi. Untuk mencapai efisiensi pemungutan pajak serta untuk memudahkan wajib pajak untuk menghitung dan memperhitungkan pajaknya maka harus disertakan sistem pemungutan pajak yang sederhana dan mudah dilaksanakan sehingga masyarakat tidak terganggu dengan permasalahan pajak yang sulit sehingga dapat menimbulkan inefisiensi. e. Sistem pemungutan pajak harus sederhana Untuk mencapai efisiensi pemungutan pajak serta untuk memudahkan warga masyarakat untuk menghitung dan memperhitungkan pajaknya, maka harus diterapkan sistem pajak yang sederhana yang mudah dilaksanakan dan akan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membayar pajak.

C. Jenis-jenis Pajak

Dokumen yang terkait

Proses Permohonan Keberatan Atas Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) Pajak Penghasilan (PPh) Sampai Keluarnya Surat Keputusan

0 30 58

Akuntansi Pajak Penghasilan (PPH) Pasal 25 Badan pada PD Pasar Kota Medan

1 26 74

Analisa Pengenaan Pajak Penghasilan Terhadap Pembagian Dividen

2 52 112

Analisis pengaruh penerapan sensus pajak, sosialisasi pajak dan persepsi efektifitas sistem perpajakan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak orang pribadi pada KPP wilayah Jakarta Selatan

1 11 132

Pengaruh Perubahan Penghasilan Tidak Kena Pajak dan Tarif Pajak Penghasilan Orang Pribadi Terhadap Penerimaan Pajak Penghasilan (Studi Kasus pada Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jawa Barat I)

0 8 1

PENGARUH MOTIVASI, SIKAP RASIONAL DAN PERSEPSI YANG BAIK TENTANG SISTEM PERPAJAKAN TERHADAP KEPATUHAN MEMBAYAR PAJAK PENGHASILAN (Studi Empiris Terhadap Wajib Pajak Orang Pribadi di KPP Pratama Kalimantan Barat)

4 11 128

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN, DAN KARAKTERISTIK PERSONAL WAJIB Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran, Dan Karakteristik Personal Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada K

0 0 14

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN, KESADARAN DAN KARAKTERISTIK WAJIB PAJAK PADA Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan, Kesadaran, Dan Karakteristik Personal Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada

0 1 16

PENGARUH PERSEPSI TENTANG SANKSI PERPAJAKAN DAN KESADARAN WAJIB PAJAK PADA KEPATUHAN Pengaruh Persepsi Tentang Sanksi Perpajakan Dan Kesadaran Wajib Pajak Pada Kepatuhan Pelaporan Wajib Pajak Orang Pribadi (Studi Kasus Pada Kpp Pratama Boyolali).

0 2 16

35 Pajak Penghasilan Orang Pribadi ANALI

0 0 15