Pertukaran pada akad perjanjian pembiayaan murabahah

78 bagi hasil yang lebih besar kepada mitra. Hal ini sesuai dengan tujuan koperasi yaitu mensejahterakan para anggotanya. Pada perjanjian ini unsur pertukaran resiprositas sebanding juga masih kita temukan, yaitu adanya waktu kesepakatan kapan uang tersebut akan dikembalikan, resiprositas sebanding mengedepankan unsur sosial kontrol pada pelaksanaannya sehingga apabila ada kerugian dan itu disebabkan karena sesuatu yang tidak bisa diterima akal, maka si mitra akan kehilangan nama baik dan reputasinya di mata koperasi dan juga angggota koperasi yang lain.

IV.2.3. Pertukaran pada akad perjanjian pembiayaan murabahah

Murabahah merupakan salah satu produk penyaluran dana yang ada di koperasi syari’ah yang termasuk menggunakan mekanisme pasar. secara sederhana murabahah sering diartikan sebagai perjanjian jual beli. Untuk ikut serta dalam perjanjian ini, maka si mitra harus menjadi anggota ataupun calon anggota koperasi kemudian aktif membayar kewajibannya di koperasi. Setelah syarat itu dipenuhi maka si mitra dapat mengajukan permohonan kepada koperasi dengan cara mengisi surat permohonan murabahah yang sudah disediakan oleh pihak koperasi. Selanjutnya koperasi akan mengadakan analisis kelayakan kepada orang yang mengajukan permohonan, biasanya yang diperhitungkan di sini adalah kedisiplinan si mitra dalam melaksanakan kewajibannya kepada koperasi dan juga si mitra harus sudah memiliki penghasilan atau usaha. Universitas Sumatera Utara 79 “Syarat untuk perjanjian murabahah ini yang pertama si mitra harus jadi anggota atau calon anggota.…setelah itu dipenuhi, baru dia bisa ikut perjanjian ini, selanjutnya dia mengisi surat permohonan yang sudah disediakan koperasi…kalau dia memang layak untuk kami biayai pasti kami biayai…yang penting dia punya usaha dan lancar bayar kewajibannya ke koperasi.” Suyadi Teknis pelaksanaan menggunakan akad murabahah ini adalah sebagai berikut: misalkan si mitra ingin membeli sebuah mesin jahit untuk usahanya, harga mesin jahit tersebut adalah Rp. 1.000.000 kemudian karena belum memiliki uang si mitra mengajukan permohonan kepada koperasi agar diberi kesempatan mengikuti akad murabahah. setelah disetujui maka koperasi akan membelikan mesin jahit tersebut untuk si mitra secara tunai kepada penyalur mesin jahit. Karena si mitra membeli mesin jahit itu secara murabahah kepada koperasi, maka harga jual mesin jahit itu kepada si mitra tidak lagi seharga Rp.1.000.000, akan tetapi sesuai dengan ketentuan murabahah yang ada di koperasi syari’ah berkah mandiri ada margin yang harus ditambahkan sebesar 2,5 di setiap koperasi margin tersebut berbeda-beda, tergantung kesepakatan yang di buat oleh pengurus koperasi. karena di koperasi syari’ah berkah mandiri margin yang disepakati sebesar 2,5 maka besarnya margin yang harus dibayar adalah Rp.1.000.000 x 2,5 = Rp.25.000. Karena itu total yang harus dibayar oleh si mitra setelah ditambahkan margin keuntungan koperasi adalah sebesar Rp.1.025.000, setelah didapatkan biaya jual mesin jahit tersebut selanjutnya dibicarakan kesepakatan Universitas Sumatera Utara 80 lamanya waktu pembayaran cicilan yang disanggupi oleh si mitra, jika si mitra sanggup melunasinya selama sepuluh bulan maka harga Rp.1.025.000 itu dibagi dengan 10 dan hasilnya setiap bulan si mitra harus membayar kepada koperasi sebesar Rp.102.500. secara matematis dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 8. Contoh cara bagi hasil pada perjanjian murabahah Pada pelaksanaan murabahah ini maka akan timbul pertanyaan dari kita yaitu apa bedanya murabahah yang menggunakan margin dengan jual beli yang dipraktekkan di koperasi konvensional yang menggunakan bunga? jawabannya adalah: margin keuntungan itu sangat berbeda dengan sistem bunga, karena dia akan terus tetap, berbeda dengan bunga yang setiap saat bisa naik dan turun tergantung kondisi ekonomi, dan tergantung berapa lama si mitra mampu melunasi hutangnya. Semakin lama ia melunasi hutangnya maka akan semakin besar keuntungan yang diperoleh oleh pihak yang memberi pinjaman. Contoh sedehananya seperti ini, misalkan seseorang ingin membeli rumah secara kredit melalui KPR koperasi syari’ah, membeli rumah dari pihak pengembang dengan harga 150 juta, kemudian koperasi menjual kepada pembeli Harga Mesin jahit : Rp.1.000.000 Margin keuntungan yang ada di koperasi : 2,5 Harga mesin jahit+ margin 2,5 = Rp.1.025.000 Lamanya cicilan = 10 bulan, jadi Rp.1.025.000:10 = Rp.102.500 Besarnya cicilan yang dibayar setiap bulan = Rp.102.500. Universitas Sumatera Utara 81 dengan harga 240 juta dan dicicil selama 10 tahun, sehingga pembeli membayar sejumlah 2 juta rupiah tiap bulannya selama 10 tahu, inilah kalau murabahah di koperasi syari’ah. Berbeda dengan praktik yang ada di koperasi konvensional, dimana koperasi akan menetapkan cicilan pada satu tahun pertama dengan nilai tetap, sedangkan di tahun berikutnya akan berubah sesuai dengan kondisi keuangan atau fluktuasi kondisi ekonomi di tahun tersebut. Ada pertambahan nilai yang didasarkan pada bunga, atau disebut riba. “margin keuntungan yang ada di murabahah analoginya sama kayak orang yang punya kedai sampah beli barang di grosir terus barang yang dibelinya itu dia jual di kedai sampahnya dengan harga yang agak mahal dari yang di grosir...hal kayak ginikan sah-sah aja, jadi sebenarnya margin keuntungan yang diambil koperasi itu sebenarnya kayak gitu, cuman bayarnya mitra koperasi dengan cara mencicil tidak kontan kayak beli di kedai sampah, jadi keuntungan itukan sah-sah aja.“ Suyadi Dari akad murabahah ini kita bisa melihat unsur pertukaran sosialnya, yaitu resiprositas sebanding dimana pada akad murabahah ini pertukaran yang terjadi antara kedua belah pihak dilaksanakan dengan prisip sama- sama tidak mau rugi, dalam perjanjian ini dapat dilihat bahwa koperasi mendapat keuntungan dari penjualan mesin jahitnya dan si mitra mendapatkan keuntungan bisa memiliki mesin jahit tanpa uang tunai. Dapat disimpulkan bahwa diantara mitra dan koperasi tidak ada yang dirugikan alias sama-sama untung. Kemudian ada lagi unsur pertukaran seperti yang pernah diungkapkan oleh Homans bahwasannya dalam sebuah pertukaran berlaku hukum distributive justice dimana sebuah Universitas Sumatera Utara 82 imbalan harus sebanding dengan investasi. Kalau diperhatikan dalam perjanjian murabahah ini dapat kita lihat bahwasannya investasi yang dilakukan oleh koperasi memang sebanding dengan imbalan yang diperolehnya, imbalan yang diperoleh koperasi ini adalah berupa margin keuntungan sebesar 2,5. IV.3. Pertukaran di Koperasi Syari’ah Pada Mekanisme Non-Pasar IV.3.1. Pertukaran pada akad perjanjian Qardh pinjaman, pemberian Qardh merupakan bagian dari mekanisme non-pasar yang ada di koperasi syari’ah. Biasanya pinjaman dengan akad ini diberikan kepada para anggota yang mempunyai usaha produktif namun memiliki keterbatasan modal. Syarat pengajuannya sama dengan perjanjian- perjanjian yang sebelumnya, yaitu merupakan anggota koperasi dan disiplin melunasi kewajiban sebagai anggota koperasi. Gambarannya adalah seperti ini misalkan si mitra memiliki sebuah usaha produktif yang sedang berkembang namun karena kekurangan modal, usaha tersebut harus berhenti sementara. Untuk mengatasi hal tersebut di mitra mencoba mengajukan perjanjian kepada koperasi dengan menggunakan akad qardh. Setelah melengkapi syarat-syarat administrasi maka si mitra tinggal menunggu hasil survey yang dilakukan oleh koperasi. Pada survey ini yang dinilai adalah bagaimana kira-kira peluang usaha si mitra ini ke depan, jika memang menjanjikan maka koperasi akan memberikan pinjaman kepada si mitra. Universitas Sumatera Utara 83 Teknis pelaksanaan akad ini sebagai berikut: misalkan si mitra diberikan pinjaman sebesar Rp.1.000.000 dan sanggup mengembalikan uang tersebut selama 10 bulan, maka setiap bulan si mitra harus mengembalikan uang ke koperasi sebesar Rp.100.000 dan tidak perlu melakukan bagi hasil kepada koperasi karena perjanjian ini memang tidak menuntut adanya bagi hasil. Artinya si mitra hanya harus mengembalikan pokoknya saja. Untuk memahaminya dapat dilihat pada perhitungan matematis berikut: Tabel 5. Contoh cara pembayaran cicilan pada akad qardh Tabel 9. Contoh cara penerapan qardh Pada akad qardh ini kita dapat melihat adanya unsur pertukaran sosial yang sifatnya sama seperti potlatch pada masyarakat Indian di Amerika Utara, dimana pada qardh ini terdapat unsur pendistribusian kekayaan. Karena qardh memang diberikan kepada orang-orang yang memiliki usaha yang potensial namun memiliki kekurangan modal. Ditambah lagi qardh memang tidak menuntut adanya bagi hasil bagi mitra yang mengikuti akad ini. Pinjaman yang diberikan : Rp.1.000.000 Jangka waktu pinjaman : 10 bulan Kewajiban : Rp.1.000.000 : 10 = Rp. 100.000 Besarnya cicilan tiap bulan : Rp.100.000 Universitas Sumatera Utara 84 Unsur resiprositas sebanding pada perjanjian qardh ini juga bisa kita temukan, yang mana resiprositas sebanding bertujuan untuk membina solidaritas sosial dan menjamin kebutuhan ekonomi para anggotanya, dan akad ini juga bertujuan untuk mempererat solidaritas para anggota koperasi. “Perjanjian qardh ini salah satu fungsinya untuk mempererat hubungan antara koperasi dengan para anggota serta memudahkan para anggota untuk melanjutkan usahanya yang sedang berkembang tapi nggak ada atau kurang modalnya.” Suyadi

IV.3.2. Pertukaran pada akad perjanjian qardhul hasan