Kasus Pertukaran pada perjanjian murabahah

93 berakhir dan ada unsur moral yang mengontrol perjanjian tersebut, karena bisa saja saat perjanjian itu berlangsung terjadi unsur kecurangan yang dilakukan si mitra dalam hal bagi hasil, namun karena sanksi moral berupa kehilangan nama baik dan reputasi menanti di depan mata si mitra maka akhirnya perjanjian ini berakhir dengan kebaikan di kedua belah pihak, dan apa yang diberikan koperasi dibalas dengan kebaikan oleh si mitra. Bisa aja waktu perjanjian ini saya buat kecurangan, namun saya berfikir dua kali untuk berbuat kayak gitu, sanksinya besar kali bisa- bisa nama baik dan reputasi saya di koperasi jadi buruk, lagian koperasi sudah banyak memberi kebaikan kepada saya di koperasi saya banyak belajar mengenai kewirausahaan, dan juga kepemimpinan jadi nggak mungkin apa yang diberi koperasi saya balas dengan yang lebih buruk.Suyadi

IV.4.3. Kasus Pertukaran pada perjanjian murabahah

Murabahah merupakan nama lain dari perjanjian jual beli pada koperasi konvensional. Kasus kali ini akan menggambarkan mengenai berlangsungnya proses pertukaran dan menggambarkan kepada kita bahwa pertukaran yang dijalankan dengan baik akan menguntungkan kedua belah pihak. Kejadian ini berlangsung sekitar dua tahun yang lalu, usaha yang dijalankan adalah penjualan buku-buku agama dan juga minyak wangi. Pembiayaan secara murabahah ini dilakukan oleh Irawan Rudiono Universitas Sumatera Utara 94 pada tanggal 23 Agustus sampai dengan 6 Desember 2007, besarnya pinjaman yang diberikan oleh koperasi sebesar Rp.500.000. Pembiayaan ini dilakukan karena kekurangan modal usaha buku dan minyak wanginya, padahal saat itu pesanan buku dari langganan mulai banyak, kebetulan sekali koperasi memberikan kesempatan kepada para anggota untuk melakukan pinjaman. Kesempatan ini tidak disia- siakan. Usaha berjualan buku dan minyak wangi ini dilakukan di masjid Brimob jalan KH. Wahid Hasyim, tempat itu dipilih karena dekat dengan kos beliau yang ada di Sei Belutu. Dari hasil usaha ini beliau mampu membiayai uang kuliahnya sendiri dan juga mampu membeli sebuah komputer dan printer. Alhamdulillah setelah ada tambahan modal dari koperasi saya bisa menambah stok buku-buku baru,terus pesanan bukupun bisa langsung saya beli ke toko....biasanya saya beli buku-buku itu di toko buku Kedai Muslim di jalan Utama...karena di toko itu memang sudah jadi langganan saya sejak pertama kali ke medan.....kalau jualannya saya di Masjid Brimob, dan biasanya saya jualan di sana setiap hari Jum’at pas Sholat Jum’at.....lumayan hasilnya bisa beli komputer dan bisa untuk bayar uang kuliah....Irawan Dari kisah di atas dapat kita lihat adanya pertukaran yang didasari kepada prinsip distributive justice, yang dikatakan oleh Homans yaitu sebuah imbalan harus sebanding dengan investasi. Dan memang investasi yang dikeluarkan oleh koperasi untuk mitranya mendapatkan sebuah imbalan yang setimpal yaitu terwujudnya kesejahteraan anggota yang merupakan tujuan berdirinya koperasi, tentunya Universitas Sumatera Utara 95 disamping hal itu koperasi juga mendapatkan keuntungan berupa uang dari pelaksanaan perjanjian murabahah ini.

IV.4.4. Kasus Pertukaran pada perjanjian Qardh