7
munafik yang pandai dalam bertutur. Seperti sabda Nabi Saw. dalam Musnad Ahmad dan Tabrâni
Mu‟jam al-Kabîr yang diriwayatkan oleh „Umar al-Khattâb:
20
“Yazid memberitahu kepada kami, Dailam ibn Ghazwan menceritakan, Maimun al-Kurdi memberitahu kepada kami. bahwa Abi
Ustman al-Nahdi berkata aku berada di suatu majlis di bawah mimbar ketika Umar r.a. berkhutbah kepada manusia, maka berkatalah beliau
bahwa aku mendengar Rasulullah bersabda “bahwa Sesungguhnya sesuatu yang paling aku khawatirkan atas umatku adalah setiap orang munafik
yang pandai bersilat lidah”
Dari fenomena- fenomena yang berlaku di atas, maka penulis merasa tertarik untuk meneliti Hadis Nabi Saw. Penulis akan membahas sebuah Hadis
dengan menggunakan metode takhrîj al-hadits, diiringi dengan buku-buku yang akan menjadi rujukan, guna memudahkan dalam pencarian hadisnya. Dengan itu,
penulis akan meneliti kualitas dan kandungan hadis tersebut yang akan dituangkan
dalam skripsi ini dengan judul: Munafik Menurut Hadis: Kritik Sanad Dan Matan Dalam Musnad Ahmad.
B. Identifikasi, Pembatasan Masalah dan Perumusannya
1. Identifikasi:
a. Identifikasi Tentang Materi
20
Ah mad ibn Hanbal Abu „Abdullah al-Syaibâni, Musnad al-Imâm Ahmad ibn Hanbal,
jilid 1, h. 44
8
Sebelum membicarakan lebih lanjut, sangatlah penting untuk mengetahui serba sedikit tentang karakteristik orang munafik, seperti
yang dinyatakan dalam al- Qur‟an
21
demi terhindar dari sifat-sifat yang dilarang Allah Swt.. Sifat-sifat munafik dalam al-
Qur‟an di antaranya: 1.
Berdusta dalam perkataan QS.al-Baqarah2:8-10 QS.al- Taubah9: 77
2. Berdalih setelah dinasihati dan suka berbuat kerusakan QS.al-
Baqarah2: 1112 3.
Menganggap kaum muslimin bodoh Q.S al-Baqarah2:13 4.
Berperilaku ganda Q.S al-Baqarah2:1415 5.
Suka mencela dan mengejek Q.S al-Taubah9:79 6.
Bersumpah palsu Q.S al-Munâfiqun63: 12 Q.S al- Nahl16:94
b. Identifikasi Tentang Sumber
Al- Qur‟an dan hadis merupakan suatu yang tidak bisa dipisahkan
dalam kajian ini, maka penulis mencoba untuk mengkaji dengan mendalam mengenai sifat-sifat munafik yang terkandung dalam Hadis.
Demikian sifat al-Munâfiqûn yang terdapat dalam Musnad Ahmad ibn Hanbal:
21
Di sinilah terlihat je las hikmah dan keadilan Allah ket ika menyebut sifat -sifat manusia pada awal surat al-Baqarah, dimana sifat-sifat orang mu kmin hanya disebutkan dalam e mpat ayat
QS 2:2-5 se mentara sifat-sifat orang kafir d iterangkan dala m dua ayat QS 2: 6-7. Na mun, begitu berbicara tentang sifat-sifat orang munafik, A llah men jelaskannya secara detail dan
terperinci dala m tiga belas ayat QS 2: 8- 20. Lihat Ahzami Sami‟un Jazuli, Seri Tafsir Tematik
Fiqh al- Qur‟an, Kg. Melayu Kecil: Kilau Intan 2005, Cet. ke-1. H. 148
9
1. Mengkhianati seseorang, sering berdusta ketika berbicara,
mengingkari janji dan melakukan perbuatan keji terhadap musuh H.R. Ahmad, Jilid 2, h. 189
2. Memakan harta rampasan, tidak pergi ke masjid dan mencela umat
Islam H.R. Ahmad, Jilid 2, h. 293 3.
Shalat yang paling berat adalah shalat Subuh dan Isya‟ H.R. Ahmad, Jilid 2, h. 473
4. Bermuka-dua H.R. Ahmad, Jilid 2, h. 307
5. Berkata-kata dengan berdalilkan al-Qur‟an H.R. Ahmad, Jilid 1, h.
181 6.
Orang yang paling dibencinya adalah orang arab H.R. Ahmad, Jilid 1, h. 181
7. Berdebat mengenai al-Qur‟an H.R. Ahmad, Jilid 4, h. 155
2. Pembatasan:
Dari penyataan sifat-sifat munafik yang dikeluarkan di atas, adalah berdasarkan kepada kitab Musnad Ahmad. Begitu banyak persoalan yang
muncul tatkala berbicara mengenai hadis Nabi Saw., hal itu merupakan suatu indikasi akan menariknya pembahasan ini. Karena hadis yang akan
dikaji adalah merupakan sifat yang paling bahaya diantara semua s ifat- sifat di atas seperti hadis munafik yang paling bahaya yang terdapat dalam
Musnad Ahmad dan Tabrâni Mu‟jam al-Kabîr.
Dari permasalahan yang melatarbelakangi pembahasan ini, maka penulis membatasi penelitian berkenaan dengan hadis ini, yaitu meneliti dari segi
10
sanad dan matan. Serta penulis akan mencoba untuk mengeluarkan sebanyak mungkin sifat-sifat munafik yang terdapat di dalam hadis Musnad Ahmad.
Dalam penelitian sanad, penulis tidak akan mengkritisi seluruh sanad dan matan hadis dari mukhârrij yang ada, tetapi penulis lebih mengutamakan
sanad dan matan hadis dari kitab Musnad Ahmad ibn Hanbal melalui jalur Abu Sa‟id dan Yazîd ibn Hârun.
3. Perumusan:
Dari pembatasan masalah tersebut, penulis dapat merumuskan masalah yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana
kualitas dan kandungan hadis tentang munafik yang paling bahaya?.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian