10
sanad dan matan. Serta penulis akan mencoba untuk mengeluarkan sebanyak mungkin sifat-sifat munafik yang terdapat di dalam hadis Musnad Ahmad.
Dalam penelitian sanad, penulis tidak akan mengkritisi seluruh sanad dan matan hadis dari mukhârrij yang ada, tetapi penulis lebih mengutamakan
sanad dan matan hadis dari kitab Musnad Ahmad ibn Hanbal melalui jalur Abu Sa‟id dan Yazîd ibn Hârun.
3. Perumusan:
Dari pembatasan masalah tersebut, penulis dapat merumuskan masalah yang dinyatakan dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut: Bagaimana
kualitas dan kandungan hadis tentang munafik yang paling bahaya?.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dan manfaat yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah; 1.
Tujuan Penelitian: Mengetahui otentitas, kualitas dan kandungan pokok hadis
munafik yang paling bahaya dengan cara men-takhrij, sehingga ada kejelasan kedudukan hadis tersebut apakah sahih, hasan atau da
‟if. 2.
Manfaat Penelitian: Memberi sumbangan ilmiah dalam memperkayakan khazanah
kepustakaan Islam, khususnya dalam bidang hadis. Juga sebagai tugas akhir, guna memperoleh gelar Sarjana S1
dalam bidang Tafsir Hadis di Fakultas Ushuluddin dan Filsafat Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatulah Jakarta.
11
D. Tinjauan Kepustakaan
Ketika penulis bicara mengenai munafik, Penulis mendapati banyak sekali buku-buku mengenai cerita dan sifat-sifatnya, sumber utama penulis adalah al-
Qur‟an, tafsir, kitab hadis terutama Musnad Ahmad juga syarah hadis, adapun kitab-kitab yang lain hanya mendukung judul skripsi ini seperti penulis
menggunakan kamus, kitab sirah nabawiyyah, kisah-kisah dalam al- Qur‟an dan
banyak lagi. Materi yang sebenarnya penulis bangk itkan dalam skripsi ini adalah munafik dan lisan. Sehubungan dengan itu, karya-karya tersebut berupa buku-
buku ilmiyah, dan skripsi. Diantaranya adalah: 1.
Skripsi Muhammad Fikri, Konsep Munafik dalam al-Qur‟an dan Relavansinya dengan Kehidupan Modern: Sebua h Kajian Tematik.
Dikeluarkan pada 2007. 2.
Abu bakar al-Faryabi, Sifat al-Nifaq wa Dzammu al-Munafiqin, penerbit beirut: Dar al-
Kutub „Ilmiyyah 1987. Buku ini penulis gunakan bagi mencari hadis-hadis mengenai munafik karena Faryabi memuatkan 112
hadis dari sekian kitab seperti dari kitab shahih, sunan, musnad, sya‟bu
iman dan banyak lagi. 3.
Hamdi Ahmad Ibrahim, Karakter Orang-Orang Munafik, Penerjemah Abu Barzani, dalam pembagian sifat munafik, penulis menggunakan buku
Hamdi untuk memberi penjelasan mengenai nifaq al- i‟tiqâdi.
4. Penulis mendapat penjelasan yang panjang mengenai munafik dan sifat-
sifatnya dari karya Fuad Kauma, Tiga Puluh Lima Karakter Munafik dan „Aidh Abdullah al-Qarni, Bahaya Kemunafikan di Tengah Kita.
12
5. Sa‟id ibn Ali ibn Wahf al-Qahthani menjelaskan mengenai lidah dalam
karyanya yang berjudul Bahaya Lidah: Penyakit Lisan dan Terapinya, penerjemah: Haryono dan Aris Munandar.
6. Sa‟id Hawa, Intisari Ihya „Ulumuddin Al-Ghazali: Mensucikan Jiwa.
Karya ini merupakan terapi yang paling berkesan buat penulis dan karena itu penulis meletakkan terapi atau obat setelah disebut bahaya munafik dan
lisan- lisan mereka.
E. Metodologi Penelitian