Maukan Kenikmatan Tapi Mental Pengecut Mengajukan Alasan Dusta Memasyarakatkan Ke mungkaran Dan Melarang Pe rbuatan Makruf

16. Mengumpat Orang-Orang Saleh

Setelah mereka bertemu dengan orang shaleh lalu mereka mengumpat, mengejek, melecehkan kehormatan dengan ghibah sesama mereka. ْي ْ ى ع ّشأ ح سْأ ْم س “mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan”. Q.S al-Ahzab:19

17. Meninggalkan Sembahyang Berjemaah

mereka dilihat secara zahir adalah mempunyai kesihatan, kuat, banyak waktu dan tidak ada syar‟i, lalu dia mendengaar azan akan tetapi tidak berangkat ke masjid. Maka ketahuilah mereka adalah dalam golongan munafik. “Tidak ada yg meninggalkan solat jemaah melainkan munafik yang telah diketahui kenifakannya .” Hr muslim

18. Merusak Dengan Dalih Kebaikan

Dalam kehidupan, kita bisa lihat orang-orang senantiasa menebarkan namimah di kalangan masyarakat, atau ia bersaksi dusta, atau saling membunuh antara saudara dengan saudaranya, antara ayah dengan anaknya, menyebar kekalutan. Ia laksana bara api yang membakar rumah-rumah dan menghancurkan masyarakat. Jika di tanya kenapa melakukan ini, maka di jawabnya bahwa demi Allah mereka melakukannya demi kebaikan. Padahal mereka hanyalah menginginkan kerusakan. ّ ّْم ّْ ق ضْ أ يف سْفت ا ْم يق عْشي ا ْ سْف ْ ْمه ْم اأ “Dan bila dikatakan kepada mereka:Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi. Mereka menjawab: Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan. Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membua t kerusakan, tetapi mereka tidak sadar”.Q.S al-Baqarah:11-12

19. Penampilan Luar Bertolak-Belakang Dengan Yang Tersembunyi

Dalam Hati Secara lahiriah mereka membenarkan kerasulan Nabi Muhammad, namun Allah mendustakan apa yang tersembunyi dalam hati mereka. ي ف ْ ْشي ه ه س م ْعي ه ه س ْش ق ف ْ ء ج “Apabila orang-orang munafik datang kepadamu, mereka berkata: Kami mengakui, bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul Allah. Dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya kamu benar-benar Rasul-Nya; dan Allah mengetahui bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar orang pendusta”.Q.S al munafiqun: 1

20. Maukan Kenikmatan Tapi Mental Pengecut

Kenikmatan dalam tabiat munafik hanya terfokus pada makan dan minum saja, tiada niat untuk mentaat yaitu kenikmatan iman. Mereka sama sekali tidak memikirkan dakwah Islam, menghancurkan kerusakan atau beramar makruf nahi mungkar. Semuanya sirna dalam benak mereka. Akan tetapi mereka sangat takut dengan ancaman atau bencana yang dating dari Allah. Ketika perang, gunung berapi meletus, tanah runtuh dan sebagainya. ْم ْي ع ّْيص سّْي “mengira bahwa tiap-tiap teriakan yang keras ditujukan kepada mereka”.Q.S al munafiqun: 4

21. Mengajukan Alasan Dusta

Dalam kitab-kitab sirah yang di ceritakan bahwa Jadd bin Qais ketika Rasul bersabda kepadanya: “yuk keluar berjihad”..lalu mereka berkata, “Ya rasul, saya ini pria yang rentan terkena fitnah saya mengkhawatirkan pendengaran dan penglihatan saya ”. ط س ْتفْ يف اأ ي تْفت ا ي ْ ْئ ي ْ م ْم ْم “Di antara mereka ada orang yang berkata: Berilah saya keizinan tidak pergi berperang dan janganlah kamu menjadikan saya terjerumus dalam fitnah. Ketahuilah bahwa mereka telah terjerumus ke dalam fitnah”. Q.S al-Taubah: 49

22. Memasyarakatkan Ke mungkaran Dan Melarang Pe rbuatan Makruf

Mereka senantiasa mendukung kemungkaran dan menghalangi perbuatan ma ‟ruf. Mereka sangat gencar menebar perbuatan –perbuatan keji di kalangan orang-orang beriman, misalnya aktif mensosialisasikan anti hijab bagi kaum perempuan. Mereka aktif memasyarakatkan nyanyian-nyanyian, majalah porno, narkoba dan perbuatan mungkar lainnya. Otomatis setiap perkara makruf mereka menjadi penghalang utama dan benteng penentang kebaikan. Karena mereka menginginkan kebaikan semakin terpinggir, ilmu semakin sedikit dan terbenamnya dakwah dalam hiruk pikuk budaya permisif mereka. ف ْع ْ ْ ع ْ ْي ْ ْ مْأي ضْع ْ م ْم ضْع ف ْ ف ْ “Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan. sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh membuat yang munkar dan melarang berbuat y ang maruf”. Q.S al-Taubah: 67

23. Pelit Karena Enggang Menyumbangkan Kebaikan