9. Melecehkan Te rhadap Sosok Para Saleh
Dalam kehidupan, kita akan temukan sosok-sosok munafik dalam berbagai kesempatan yang disibukkan untuk mencemooh manusia- manusia shalih. Maka
terlontarlah istilah ayau sebutan ekstrimis, kaku dan lain- lainnya. Mereka sama sekali tidak merenyuh untuk mengomentari perbuatan Yahudi dan Kristen, tidak
pula mencemooh Komunis atau orang-orang zindik, yang menyibukkan benaknya dari pagi hingga pagi lagi, hanyalah untuk mempermalukan orang-orang soleh
yang taat beribadat kepada Allah.
10. Mempe rmainkan al-
Qur‟an dan al-Sunnah
Allah berfirman: ئ ْ تْست ْمت ه س هت يآ ه أ ْ ق
... ْم ي ْع ْمتْ ف ْ ق
تْعت ا Katakanlah: Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu
berolok-olok? Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman
”. Q.S al-Taubah: 55,56 Ayat ini diturunkan kepada kaum munafik yang melaksanakan shalat,
puasa, berjihad bersama Rasulullah, tapi mereka berada di majlis Rasul dengan dua wajah. Mereka berani berkata,
“kami tidak temukan sosok seperti para pembaca al-
Qur‟an maksunya para sahabat yang sangat besar perutnya dan sangat bodoh ketika bertemu”.
Maka Allah menurunkan ayat di atas bagi menyatakan kekufuran mereka. membuka kebusukan dan keburukan mereka.
11. Berlindung Di Balik Sumpah
Perbuatan sumpah adalah merupakan penjaga atau pelindung buat mereka. Bagi mereka sangat mudah untuk mengucapkan sumpah padahal mereka hanyalah
seorang penipu. Allah berfirman:
ي م ع ْم ف ه ي س ْ ع ّف ج ْم ْيأ ت
“Mereka menjadikan sumpah-sumpah mereka sebagai perisai, lalu mereka halangi manusia dari jalan Allah; karena itu mereka mendapat azab yang
menghinakan ”. Q.S al-Mujadilah:16.
12. Terpaksa Dalam Berinfak
Mungkin saja dalam kehidupa, kita sering melihat sosok munafik yang berinfak, bersedekah, menyumbangkan apa pun untuk membangun masjid dan
lain- lain. Akan tetapi mereka hanya berinfak karena dorongan lain, seperti mengejar kemasyhuran, menyaingi teman, mencari prestise di kalangan
masyarakat.
13. Meremehkan Muslim dan Mengunggulkan Kafir
Di antara tanda munafik adalah mereka banyak mengeluh dan berkata: “uhhh... orang kafir lebih kuat daripada orang Islam”. Atau, “mampu nggak ya
oran Islam mengalahkan musuh-musuh yang memiliki senjata-senjata mutakhir, bom-bom nuklir dan bom atom? Pati nggak bisa deh
”. Umat Islam selalu berada dalam kondisi lemah, miskin dan tak ada
kekuatan, hal ini sentiasa dijadikan senjata kaum munafik untuk mematahkan semangat orang Islam. Seringkali kita saksikan orang munafik dari Barat
menceritakan keagungan Negara mereka dan menjadi protipe kaum kafir dan
penjajah asing. Mereka melemahkan kaum muslimin dengan berbagai cara. Allah berfirman:
ْم غ اف ه ْم ْ ّْي ْ “Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan
kamu” Q.S Ali Imran: 160
14. Membesarkan Yang Kecil Dan Mengecilkan Yang Besar
Oran munafik biasanya sering membesar-besarkan kejadian. Jika terjadi hal yang mudah dia mempersulitkan dan memperbesarkan, jika mendengar satu
orang mujahid terbunuh, komentarnya “saya mendengar 100 orang mujahid terbunuh”. As-Sya‟bi berkata: “Jika kita buat 99 kebaikan maka dengan 1
kesalahan saja, dia dapat melupakan kita
”. Allah berfirman: ا يف
جي ا مث ْم ي ْغ ي ْ يف فجْ ْ ض م ْم ق يف ي ف ْ هتْي ْم ْ اي ق
“Sesungguhnya jika tidak berhenti orang-orang munafik, orang- orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di
Madinah dari menyakitimu, niscaya Kami perintahkan kamu untuk memerangi mereka, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu di Madinah melainkan
dalam waktu yang sebentar
”. Q.S al-Ahzab: 60.
15. Berpaling Dari Takdir
Ketika kaum muslimin berangkat ke medan Uhud, kaum munafik malah mengompori, “jangan pergi dan jangan berperang. Duduklah bersama kami”.
Kaum muslimin tidak mengacuhkan ocehannya dan tetap pergi berperang. Di antara kaum muslimin ada yang syahid fi sabilillah di medan perang. Kaum
munafik berkata: mereka nggak mau dengar nasihat dan wasiat kami, malah mereka tidak mengacuhkan kami, andai saja mereka mendengarkan kami, niscaya
mereka tidak akan tebunuh”. Allah berfirman:
تق م ع طأ ْ عق ْم ْخأ ق ي يق ص ْمتْ ْ ْ ْ ْم سفْأ ْ ع ء ْ ف ْ ق تق
“Orang-orang yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: Sekiranya mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak
terbunuh. Katakanlah: Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang- orang yang benar. Q.S Ali Imran: 168
Mereka berpendapat: “siapa pun yang mati, baik di rumah kaca atau
dengan pedang, sama saja. Yang ini mati dan yang itu juga mati”.
16. Mengumpat Orang-Orang Saleh