LAMPIRAN II
Bahaya Kemunafikan Di Tengah Kita Aidh Abdullah al-Qarni
1. Dusta
Menurut Ibnu Taimiyah: “Dusta merupakan salah satu rukun kekufuran, Allah Swt. telah menyebut dalam al-
Qur‟an mengenai nifak yang selalu diikuti dengan kata dusta. Oleh itu, jika menyebutkan kata dusta, dia menyebutkan kata
nifak” Seperti dalam Q.S Munâfiqûn63:1 Jika berdusta didorong canda atau keseriusan atau berdusta karena alasan
tertentu atau dalih untuk mengelak, maka ini bagian dari nifak. “Celaka bagi orang yang berbincang-bincang, dia berdusta, karena ingin
mentertawakannya, celakalah ia..celak alah ia..” Hr Ahmad
2. Ingkar Janji
Berdasarkan hadis Nabi Saw. “jika berjanji mengingkari”. Siapa yang
telah berjanji dengan seseorang muslim dan jika mereka mengingkarinya makanya mereka telah jatuh dalam kekotoran nifak.
“Tidak ada iman bagi orang yang tidak menunaikan amanat dan tidak ada agama pada orang yang tidak
menepati janji”. Hr Ahmad Allah berfirman dalam Q.S al-Baqarah2:27
“mereka adalah orang- orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan
memutuskan apa yang diperintahkan Allah untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi mereka itulah orang-orang yang rugi
”.
3. Melampau Batas Jika Berselisih
Berdasarkan hadis Nabi Saw. “jika berselisih, melewati batas”. Menurut para
ulama, siapa yang berselisih antara manusia kemudian melewati batas, maka dipastikan dalam hatinya telah terjangkiti penyakit nifak.
4. Tidak Menepati Janji
Siapa pun yang tidak menepati janji tepat waktu dan tidak disiplin, maka keduanya tanda nifak. Hal ini Nampak dalam ketidak disiplinan kaum muslimin
untuk menepati janji antara mereka. Siapa saja yang berjanji kepadamu dalam jam, hari atau tempat lalu dia mengingkari janjinya tanpa ada halangan atau uzur,
maka ketahuilah dalam dirinya terdapat cabang nifak. Salah seorang sosok shalih jika berjanji kepada saudaranya selalu berkata:
InsyaAllah, antara kita tidak ada janji, jika saya bisa, saya akan hadir, jika tidak maka mohon maaf”.
5. Malas Dalam Beribadah