Sebelum pengujian dilakukan, ekstrak yang berupa stock solution dilarutkan dengan DMSO menjadi berbagai kadar yaitu 10 , 1 , 0.1 , 0.01 ,
dan 0.001 .
3.6.1.2. Preparasi Jaringan
Hewan coba penelitian ini adalah guinea pig 2 ekor jantan dan 3 ekor betina dengan berat badan 500 sampai dengan 700 gram dan usia 6 bulan.
Sebelum membunuh hewan coba, peneliti menyiapkan cawan diseksi yang diisi dengan larutan Krebs-Henseleit bersuhu 4
o
C serta diberikan gas karbogen. Cara mematikan hewan coba adalah dengan membenturkan kepala guinea pig pada
benda keras dan menyembelihnya sesegera mungkin. Selanjutnya peneliti mengambil organ vesika urinaria secepat mungkin dengan prinsip menghindari
peregangan pada jaringan melalui insisi secara longitudinal pada bagian tengah abdomen bawah. Vesika urinaria dipindahkan ke dalam cawan diseksi yang sudah
dipersiapkan lalu dipotong pada bagian anterolateral dan dibentuk strip sebanyak 4 buah dengan ukuran 0,5 cm x 1 cm. Kemudian lapisan otot dipisahkan dari
lapisan mukosa dan serosa dengan menggunakan gunting jaringan dan dibantu dengan kaca pembesar. Pemotongan dilakukan dengan prinsip tidak memberi
regangan pada jaringan. Selanjutnya strip otot polos yang telah disiapkan diikat dengan benang
pada kedua sisinya. Kemudian strip otot polos digantung secara vertikal dengan salah satu ujung benang tersebut ujung atas diikat pada transducer yang
terhubung dengan amplifier serta komputer, sedangkan ujung lainnya difiksasi pada bagian bawah chamber sehingga strip otot polos tersebut terletak di tengah
dan tidak menempel pada dinding chamber organ bath.
Gambar 3.1. Skema organ bath
Strip otot polos yang telah digantung di dalam chamber direndam dalam larutan Krebs-Henseleit sebanyak 50 cc dengan suhu 37
o
C dan diberikan gas karbogen O
2
97 dan CO
2
3 . Strip otot polos tersebut diberikan tegangan atau resting tension sebesar 0,5 gram dan dibiarkan selama 60 menit. Transducer
pada organ bath tersebut terhubung dengan komputer yang memiliki piranti lunak Labchart dari ADInstrumen untuk menganalisis kontraktilitas strip otot polos
tersebut.
3.6.2. Tahap Pengujian Kontraktilitas
Strip otot polos yang telah diistirahatkan selama 60 menit diinduksi dengan pemberian carbachol dengan konsentrasi 1 µM dan kembali diistirahatkan
selama 60 menit dengan cara mengganti cairan tersebut dengan larutan Krebs- Henseleit yang baru washing. Selanjutnya strip otot polos kembali diberikan
carbachol dengan konsentrasi yaitu 0,01 µM, 0,1 µM, 1 µM, 10 µM, dan 100 µM secara kumulatif. Selanjutnya peneliti menganalisis rekaman hasil kontraktilitas
strip otot polos yang diinduksi oleh carbachol. Hal ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari kontraksi otot polos.