Gambar 2.2. Potongan sagital pada pelvis perempuan
Sumber : Frederic H. Martini, 2012 telah diolah kembali
Gambar 2.3. Potongan sagital pada pelvis laki-laki
Sumber : Frederic H. Martini, 2012 telah diolah kembali
2.2.2. Histologi Vesika Urinaria
Vesika urinaria memiliki tiga lapisan pada dindingnya. Lapisan terdalam dari dinding vesika urinaria adalah lapisan mukosa yang terdiri dari epitel
transisional dan lamina propria di bawahnya. Lapisan mukosa tersebut
membentuk lipatan-lipatan yang berfungsi agar vesika urinaria dapat mengembang saat terisi urin disebut rugae. Selanjutnya terdapat lapisan
muskularis yang melapisi lapisan mukosa, yang juga disebut otot detrusor.
12
Otot detrusor akan berkontraksi dan mengeluarkan urin dari vesika urinaria ke uretra
sehingga rongga vesika urinaria akan mengecil kembali.
14
Otot detrusor memiliki tiga lapis serat otot polos yaitu lapisan longitudinal dalam, sirkular tengah, dan
longitudinal luar. Lapisan paling luar dari bagian inferior dan posterior vesika urinaria adalah sebuah lapisan jaringan ikat areolar yang bernama adventisia,
sedangkan pada bagian superior vesika urinaria adalah sebuah lapisan viseral dari peritoneum bernama serosa.
12
Bagian serosa disebut juga urotelium suburotelium dan berfungsi sebagai penerima sensasi serta dapat menyebabkan pengaruh
langsung terhadap fungsi otot detrusor.
15
Gambar 2.4. Histologi potongan melintang dinding vesika vesika urinaria
Sumber : C.H. Fry, 2010
2.2.3. Fisiologi Vesika Urinaria
Pada dasar vesika urinaria terdapat daerah segitiga kecil yang disebut trigonum. Trigonum memiliki penampakan yang halus karena lapisan mukosanya
melekat erat lapisan muskularis. Dua sudut posterior pada trigonum terdiri dari
dua lubang yang berasal dari ureter, sedangkan satu sudut terletak pada bagian inferior atau disebut juga apeks. Pada bagian inferior terdapat lubang yang
menghubungkan vesika urinaria dan uretra disebut orifisium uretra interna.
12
Bagian yang mengelilingi orifisium uretra interna disebut leher vesika urinaria. Leher vesika urinaria terdiri dari otot sfingter uretra interna yang merupakan otot
polos yang bekerja secara involunter. Vesika urinaria diinervasi oleh serat postganglionik dari ganglion di pleksus hipogastrikus dan oleh serat parasimpatis
dari ganglion intramural yang dikontrol oleh cabang dari nervus pelvis.
14
Gambar 2.5. Vesika urinaria laki-laki dan perempuan
Sumber : C.H. Fry, 2010 telah diolah kembali
Vesika urinaria diperdarahi oleh arteri vesika superior, media, dan inferior yang berasal dari trunkus anterior arteri iliaka interna atau hipogastrik
serta dari cabang kecil arteri obturator dan glutea inferior. Pada wanita, vesika urinaria juga diperdarahi oleh arteri uterina dan vagina. Selain itu, vesika urinaria
kaya akan vena di sekelilingnya yang akan bermuara ke vena iliaka interna atau hipogastrik. Sistem limfatik vesika urinaria akan mengalir ke limfonodus di
vesika, iliaka eksterna, dan iliaka interna.
13