Histologi Vesika Urinaria Vesika Urinaria

2.3. Otot Polos

Otot polos memiliki tiga tipe filamen yaitu, filamen miosin yang tebal, filamen aktin yang tipis serta memiliki tropomiosin dan sedikit troponin, dan filamen intermediet yang tidak berperan dalam kontraksi tetapi membantu menjaga bentuk otot. 16 Otot polos tidak memiliki gambaran serat lintang karena filamen-filamennya yang tidak teratur sehingga berbeda dari otot rangka dan jantung. Kontraksi otot polos juga berbeda dengan kontraksi otot rangka dan otot jantung karena kontraksinya yang bersifat tonik. Otot polos berkontraksi dengan aktin dan miosin-II yang bergeser satu sama lain. Otot ini memiliki badan padat atau dense bodies yang terdapat di sitoplasma, melekat ke membran sel, dan berikatan ke filamen aktin melalui aktinin- α. Selain itu, retikulum sarkoplasma otot polos tidak berkembang dengan baik dan jumlah mitokondria otot polos hanya sedikit. Proses glikolisis sangat penting untuk memenuhi kebutuhan metabolisme otot polos. 17

2.3.1. Jenis-jenis Otot Polos

Otot polos terdiri atas beberapa jenis sesuai dengan struktur, fungsi, dan letaknya. Jenis yang pertama adalah otot polos viseral atau unitary yang berbentuk lembaran luas, memiliki banyak jembatan taut celah dengan resistensi rendah yang menghubungkan tiap-tiap sel otot, dan berfungsi sebagai sinsitium. Sinsitium tersebut berfungsi untuk menyebarkan kontraksi otot polos viseral. Otot polos viseral memiliki keunikan yaitu dapat berkontraksi bila diregangkan tanpa ada inervasi ekstrinsik. 17 Otot polos viseral terdapat pada dinding visera yang berongga seperti pada saluran cerna, saluran reproduksi, saluran kemih, dan pada pembuluh darah kecil. 16 Jenis yang kedua adalah otot polos multi-unit yang tersusun atas banyak unit tanpa jembatan penghubung sehingga terlihat terpisah-pisah, halus, dan terbatas. Inisiasi kontraksi otot polos multi-unit dilakukan secara neurogenik. Otot polos multi-unit terdapat pada iris mata, pembuluh darah besar, dan folikel rambut. Otot ini memiliki sifat kontraksi yang involunter, halus, dan bertahap. 16

2.3.2. Mekanisme Kerja Otot Polos

Kontraksi otot polos dipicu oleh peningkatan Ca 2+ intrasel yang dihasilkan oleh influks Ca 2+ dari cairan ekstraselular melalui kanal Ca 2+ bergerbang voltase dan bergerbang ligan, efluks dari penyimpanan intraselular melalui kanal Ca 2+ RyR, dan reseptor inositol trisfosfat IP 3 R. 17 Peningkatan Ca 2+ bersifat sementara dan dapat dikurangi dengan mengeluarkan dari sel melalui pertukaran Na + Ca 2+ dan pompa Ca 2+ yang bergantung ATP ataupun diakumulasikan kembali dalam intraseluler melalui pompa SERCA Sarcoendoplasmic Reticulum Ca 2+ -ATPase. 14 Kurangnya jumlah troponin di dalam otot polos menghambat aktivasi Ca 2+ melalui pengikatan troponin. Miosin ATPase dapat diaktifkan bila miosin otot polos terfosforilasi. Selanjutnya Ca 2+ berikatan dengan kalmodulin dan dapat mengaktifkan miosin kinase rantai ringan yang bergantung pada kalmodulin calmodulin-dependent myosin light chain kinase MLCK. 17 Aktivitas MLCK dapat diturunkan melalui fosforilasi dengan beberapa kinase yaitu CaM kinase II, mitogen-activated protein MAP kinase, cAMP-dependent kinase PKA, dan p21-activated kinase. 15 MLCK yang bergantung pada kalmodulin bekerja untuk mengkatalis fosforilasi rantai ringan miosin sehingga dapat meningkatkan aktivitas ATP yang akan menghasilkan kontraksi. 17 Selanjutnya miosin akan mengalami defosforilasi oleh miosin fosfatase rantai ringan atau MLCP dalam sel. Relaksasi otot polos tidak harus melalui mekanisme defosforilasi miosin kinase rantai ringan tersebut. Aktivitas MLCP dapat diturunkan dengan fosforilasi, sehingga dapat meningkatkan sensitivitas kontraksi terhadap kalsium. 15 Selain itu, terdapat mekanisme latch bridge yang dapat mempertahankan relaksasi atau kontraksi. Mekanisme ini menyebabkan kontraksi menetap dengan energi yang sedikit karena jembatan-silang miosin tetap terikat ke aktin selama beberapa saat walaupun konsentrasi Ca 2+ dalam sitoplasma menurun. Relaksasi dari otot polos dapat muncul bila kompleks Ca 2+ - kalmodulin terdisosiasi. 17 Kontraksi otot polos juga dapat dimediasi oleh saraf. Kontraksi otot detrusor yang dimediasi saraf disebabkan oleh serat saraf parasimpatis