Tahap Pengujian Kontraktilitas Cara Kerja Penelitian

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan guinea pig dengan rerata berat badan sebesar 587,62 ± 14,525 gram.

4.1 Kontraksi Otot Polos Vesika Urinaria yang Diinduksi

Carbachol Carbachol merupakan agonis kuat yang bekerja pada reseptor muskarinik otot polos vesika urinaria. Schneider, dkk menyatakan bahwa kontraksi otot polos vesika urinaria yang diinduksi oleh carbachol dimediasi oleh influks Ca 2+ melalui kanal tipe L yang bergantung pada voltase dan aktivasi rho kinase. Proses kontraksi yang diinduksi carbachol tersebut tidak melibatkan aktivasi PLC dan PKC. 21 Efek kontraksi yang diinduksi oleh carbachol 1 µM dinilai sebagai 100 dari kontraksi strip otot polos vesika urinaria dan didapatkan rerata persentase kontraksi otot polos dengan konsentrasi carbachol 0,01 µM, 0,1 µM, 1 µM, 10 µM, dan 100 µM sebesar 0,81 ± 0,47 , 10,56 ± 6,09 , 102,39 ± 5,47 , 112,63 ± 10,55 , dan 65,32 ± 9,89 . Pada penelitian ini terlihat bahwa pemberian carbachol pada strip otot polos dapat menimbulkan kontraksi. Kontraksi strip otot polos akan meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi carbachol yang diberikan sampai konsentrasi 10 µM. Kontraksi paling tinggi atau kontraksi maksimal didapatkan pada konsentrasi 10 µM. Pemberian carbachol dengan konsentrasi 100 µM hanya menimbulkan efek kontraksi sebesar 65,32 . Hal itu disebabkan oleh efek yang dihasilkan sudah mencapai titik jenuh sehingga tidak memberikan kontraksi yang lebih tinggi daripada 10 µM. Berdasarkan karakteristik kontraksi otot polos yang diinduksi oleh agonis muskarinik carbachol secara kumulatif tersebut, maka peneliti menggunakan dosis carbachol sebesar 1 µM sebagai konsentrasi carbachol yang dipakai untuk menginduksi kontraksi otot polos sebelum pengujian oleh bahan uji. 22

4.2 Pengaruh Ekstrak Daun

Orthosiphon aristatus Pada penelitian ini, peneliti menggunakan DMSO dimetil sulfoksida sebagai pelarut pada larutan ekstrak daun Orthosiphon aristatus. Oleh karena itu efek Orthosiphon aristatus terhadap kontraktilitias otot polos vesika urinaria dibandingkan dengan efek pelarutnya. Kontraktilitas strip otot polos vesika urinaria guinea pig yang diberikan bahan uji yaitu ekstrak daun Orthosiphon aristatus dengan berbagai kadar, mulai dari 10 -6 , 10 -5 , 10 -4 , 10 -3 , dan 10 -2 dapat dilihat pada gambar 4.1. Gambar 4.1. Kontraksi otot polos vesika urinaria guinea pig dengan pemberian ekstrak Orthosiphon aristatus Pada pemberian ekstrak daun Orthosiphon aristatus pertama dengan kadar 10 -6 didapatkan rerata kontraksi strip otot polos sebesar 59,46 ± 2,98 . Perlakuan kedua dengan memberikan ekstrak daun Orthosiphon aristatus 10 -5 memberikan rerata kontraksi strip otot polos sebesar 41,57 ± 2,02 . Lalu ekstrak daun Orthosiphon aristatus 10 -4 menghasilkan rerata kontraksi strip otot polos sebesar 37,56 ± 1,60 . Selanjutnya pemberian ekstrak daun Orthosiphon aristatus yang keempat dengan kadar 10 -3 didapatkan rerata kontraksi strip otot polos sebesar 41,57 ± 2,02 . Terakhir, pemberian ekstrak daun Orthosiphon aristatus 10 -2 memberikan rerata kontraksi strip otot polos sebesar 33,62 ± 1,66 . Hasil kontraksi strip otot polos vesika urinaria guinea pig yang diberikan DMSO pelarut untuk masing-masing konsentrasi zat aktif dapat dilihat pada gambar 4.2. Gambar 4.2. Kontraksi otot polos vesika urinaria guinea pig dengan pemberian DMSO Rerata kontraksi strip otot polos vesika urinaria guinea pig yang telah diinduksi oleh carbachol pada pemberian DMSO pelarut sebagai kontrol untuk masing-masing konsentrasi zat aktif adalah 83,86 ± 2,20 , 59,08 ± 2,67 , 51,09 ± 2,47 , 45,18 ± 3,22 , dan 40,91 ± 3,26 . Perbedaan antara rerata persentase kontraksi kelompok perlakuan yaitu dengan pemberian ekstrak daun Orthosiphon aristatus yang dilarutkan dalam DMSO dan kelompok kontrol yaitu dengan pemberian pelarut DMSO saja dapat dilihat pada gambar 4.3. Gambar 4.3. Grafik perbandingan persentase kontraksi strip otot polos kelompok kontrol DMSO dan kelompok perlakuan ekstrak Orthosiphon aristatus Terdapat perbedaan yang bermakna p0,05 antara kontaksi relatif otot polos yang diinduksi oleh Orthosiphon aristatus dengan konsentrasi 10 -6 , 10 -5 , 10 -4 , dan 10 -3 dibandingkan dengan kontraksi relatif otot polos yang 20 40 60 80 100 120 Karbakol Kontraksi strip otot polos vesika urinaria DMSO Ekstrak Orthosiphon aristatus p 0,05 Ko n tra ksi Konsentrasi ekstrak daun Orthosiphon aristatus 10 -6 10 -5 10 -4 10 -3 10 -2