dua lubang yang berasal dari ureter, sedangkan satu sudut terletak pada bagian inferior atau disebut juga apeks. Pada bagian inferior terdapat lubang yang
menghubungkan vesika urinaria dan uretra disebut orifisium uretra interna.
12
Bagian yang mengelilingi orifisium uretra interna disebut leher vesika urinaria. Leher vesika urinaria terdiri dari otot sfingter uretra interna yang merupakan otot
polos yang bekerja secara involunter. Vesika urinaria diinervasi oleh serat postganglionik dari ganglion di pleksus hipogastrikus dan oleh serat parasimpatis
dari ganglion intramural yang dikontrol oleh cabang dari nervus pelvis.
14
Gambar 2.5. Vesika urinaria laki-laki dan perempuan
Sumber : C.H. Fry, 2010 telah diolah kembali
Vesika urinaria diperdarahi oleh arteri vesika superior, media, dan inferior yang berasal dari trunkus anterior arteri iliaka interna atau hipogastrik
serta dari cabang kecil arteri obturator dan glutea inferior. Pada wanita, vesika urinaria juga diperdarahi oleh arteri uterina dan vagina. Selain itu, vesika urinaria
kaya akan vena di sekelilingnya yang akan bermuara ke vena iliaka interna atau hipogastrik. Sistem limfatik vesika urinaria akan mengalir ke limfonodus di
vesika, iliaka eksterna, dan iliaka interna.
13
2.3. Otot Polos
Otot polos memiliki tiga tipe filamen yaitu, filamen miosin yang tebal, filamen aktin yang tipis serta memiliki tropomiosin dan sedikit troponin, dan
filamen intermediet yang tidak berperan dalam kontraksi tetapi membantu menjaga bentuk otot.
16
Otot polos tidak memiliki gambaran serat lintang karena filamen-filamennya yang tidak teratur sehingga berbeda dari otot rangka dan
jantung. Kontraksi otot polos juga berbeda dengan kontraksi otot rangka dan otot jantung karena kontraksinya yang bersifat tonik. Otot polos berkontraksi dengan
aktin dan miosin-II yang bergeser satu sama lain. Otot ini memiliki badan padat atau dense bodies yang terdapat di sitoplasma, melekat ke membran sel, dan
berikatan ke filamen aktin melalui aktinin- α. Selain itu, retikulum sarkoplasma
otot polos tidak berkembang dengan baik dan jumlah mitokondria otot polos hanya sedikit. Proses glikolisis sangat penting untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme otot polos.
17
2.3.1. Jenis-jenis Otot Polos
Otot polos terdiri atas beberapa jenis sesuai dengan struktur, fungsi, dan letaknya. Jenis yang pertama adalah otot polos viseral atau unitary yang berbentuk
lembaran luas, memiliki banyak jembatan taut celah dengan resistensi rendah yang menghubungkan tiap-tiap sel otot, dan berfungsi sebagai sinsitium.
Sinsitium tersebut berfungsi untuk menyebarkan kontraksi otot polos viseral. Otot polos viseral memiliki keunikan yaitu dapat berkontraksi bila diregangkan tanpa
ada inervasi ekstrinsik.
17
Otot polos viseral terdapat pada dinding visera yang berongga seperti pada saluran cerna, saluran reproduksi, saluran kemih, dan pada
pembuluh darah kecil.
16
Jenis yang kedua adalah otot polos multi-unit yang tersusun atas banyak unit tanpa jembatan penghubung sehingga terlihat terpisah-pisah, halus, dan
terbatas. Inisiasi kontraksi otot polos multi-unit dilakukan secara neurogenik. Otot polos multi-unit terdapat pada iris mata, pembuluh darah besar, dan folikel
rambut. Otot ini memiliki sifat kontraksi yang involunter, halus, dan bertahap.
16