Preparasi Jaringan Tahap Persiapan

dibandingkan dengan besar kontraksi yang dipengaruhi oleh pemberian pelarut saja DMSO. Perbedaan antara kedua kontraksi tersebut dianalisis dengan menggunakan statistik. Gambar 3.4. Skema kontraksi otot polos pada pemberian DMSO

3.7. Analisis Data

Hasil yang telah terekam di program LabChart v7.1 diambil dan dihitung persentase kontraksi relatifnya dengan program Microsoft Office Excel 2007. Efek kontraksi yang diinduksi carbachol 1 µM dinilai sebagai 100 dari kontraksi otot polos, sedangkan tegangan atau kontraksi setelah pemberian carbachol secara kumulatif serta setelah pemberian ekstrak Orthosiphon aristatus ataupun DMSO dinilai sebagai kontraksi relatif terhadap 100 kontraksi tersebut. Selanjutnya data-data yang didapat dicari reratanya dan dianalisis dengan program SPSS 16.0. Normalitas data rerata dari kontraksi relatif tersebut dicari dengan menggunakan uji Shapiro-Wilk. Perbedaan rerata kontraksi antara strip otot polos yang diberikan Orthosiphon aristatus dan DMSO dibandingkan dengan menggunakan uji statistik Independent-Samples t Test apabila distribusi sampel dan kelompok normal, serta analisis Mann-Whitney apabila distribusi sampel dan kelompok tidak normal. Carbachol 1 µM Carbachol 1 µM DMSO DMSO DMSO DMSO DMSO BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan guinea pig dengan rerata berat badan sebesar 587,62 ± 14,525 gram.

4.1 Kontraksi Otot Polos Vesika Urinaria yang Diinduksi

Carbachol Carbachol merupakan agonis kuat yang bekerja pada reseptor muskarinik otot polos vesika urinaria. Schneider, dkk menyatakan bahwa kontraksi otot polos vesika urinaria yang diinduksi oleh carbachol dimediasi oleh influks Ca 2+ melalui kanal tipe L yang bergantung pada voltase dan aktivasi rho kinase. Proses kontraksi yang diinduksi carbachol tersebut tidak melibatkan aktivasi PLC dan PKC. 21 Efek kontraksi yang diinduksi oleh carbachol 1 µM dinilai sebagai 100 dari kontraksi strip otot polos vesika urinaria dan didapatkan rerata persentase kontraksi otot polos dengan konsentrasi carbachol 0,01 µM, 0,1 µM, 1 µM, 10 µM, dan 100 µM sebesar 0,81 ± 0,47 , 10,56 ± 6,09 , 102,39 ± 5,47 , 112,63 ± 10,55 , dan 65,32 ± 9,89 . Pada penelitian ini terlihat bahwa pemberian carbachol pada strip otot polos dapat menimbulkan kontraksi. Kontraksi strip otot polos akan meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi carbachol yang diberikan sampai konsentrasi 10 µM. Kontraksi paling tinggi atau kontraksi maksimal didapatkan pada konsentrasi 10 µM. Pemberian carbachol dengan konsentrasi 100 µM hanya menimbulkan efek kontraksi sebesar 65,32 . Hal itu disebabkan oleh efek yang dihasilkan sudah mencapai titik jenuh sehingga tidak memberikan kontraksi yang lebih tinggi daripada 10 µM. Berdasarkan karakteristik kontraksi otot polos yang diinduksi oleh agonis muskarinik carbachol secara kumulatif tersebut, maka peneliti menggunakan dosis carbachol sebesar 1 µM sebagai konsentrasi carbachol yang dipakai untuk menginduksi kontraksi otot polos sebelum pengujian oleh bahan uji. 22