Kondisi Geografi Gambaran Umum Tentang Wilayah Depok

53 km2. Wilayah Kota Depok berbatasan dengan tiga Kabupaten da satu Propinsi. Secara lengkap wilayah ini mempunyai batas-batas sebagai berikut 60 : a. Sebelah Utara:Kecamatan Ciputat Kabupaten Tanggerang dan DKI Jakarta. b. Sebelah Timur:Kecamatan Pondok Gede Kota Bekasi dan Kecamatan Gunung Puteri Kabupaten Bogor. c. Sebelah Selatan: Kecamatan Cibinong dan Kecamatan Bojong Gede Kabupaten Bogor. d. Sebelah Barat:Kecamatan Parung dan Kecamatan Gunung Sindur Kabupaten Bogor. Letak Kota Depok sangat strategis, diapit oleh Kota Jakarta dan Kota Bogor. Hal ini menyebabkan Kota Depok semakin tumbuh dengan pesat seiring dengan meningkatnya perkembangan jaringan transpotasi yang tersinkronisasi secara regional dengan kota-kota lainnya. Kondisi geografisnya dialiri oleh sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Cisadane serta 13 sub Satuan Wilayah Aliran Sungai. Disamping itu terdapat pula 25 situ. Data luas situ pada tahun 2005 sebesar 169,68 Ha, dengan kualitas air rata-rata buruk akibat tercemar. Kondisi topografi berupa dataran rendah bergelombang dengan kemiringan lereng yang landai menyebabkan masalah banjir di beberapa wilayah, terutama kawasan cekungan antara beberapa sungai yang mengalir dari selatan menuju utara: Kali Angke, Sungai Ciliwung, Sungai Pesanggrahan dan Kali Cikeas 60 http:www.dprd-depokkota.go.idselayang-pandangkondisi-geografis-2. 54 1 Sumber Daya Lahan Sumber Daya Lahan Kota Depok mengalami tekanan sejalan dengan perkembangan kota yang sedemikian pesat. Sebagaimana kita ketahui berdasarkan data analisis Revisi RTRW Kota Depok 2000-2010 dalam pemanfaatan ruang kota, kawasan pemukiman pada tahun 2005 mencapai 8.915.09 ha 44,31 dari total pemanfaatan ruang Kota Depok. Pada tahun 2005 kawasan terbuka hijau tercatat 10.106,14 ha 50,23 dari luas wilayah Depok atau terjadi penyusutan sebesar 0,93 dari data tahun 2000. Meningkatnya tutupan permukaan tanah, berdampak terhadap penurunan kondisi alam Kota Depok, terutama disebabkan tekanan dari pemanfaatan lahan untuk kegiatan pemukiman yang mencapai lebih dari 44,31 dari luas wilayah kota. Sementara luas kawasan terbangun tahun 2005 mencapai 10.013,86 ha 49,77 dari luas wilayah Kota Depok atau meningkat 3,59 dari data tahun 2000. Luas kawasan terbangun sampai dengan tahun 2010 diproyeksikan mencapai 10.720,59 ha 53,28 atau meningkat 3,63 dari data tahun 2005. Sementara luas ruang terbuka hijau pada tahun 2010 diproyeksikan seluas 9.399,41 ha 46,72 atau menyusut 3,63 dari tahun 2005. Diprediksikan pada tahun 2010, dari 53,28 total luas kawasan terbangun, hampir 45,49 akan tertutup oleh perumahan dan perkampungan. Jasa dan perdagangan akan menutupi 2,96 total luas kota, industri 2,08 total luas kota, pendidikan tinggi 1,49 total luas kota, dan kawasan khusus 1,27 total luas kota. Meningkatnya jumlah tutupan 55 permukaan tanah tersebut, ditambah dengan berubahnya fungsi saluran irigasi menjadi saluran drainase, diprediksikan akan menyebabkan terjadinya genangan dan banjir di beberapa kawasan, yang berdampak terhadap penurunan kondisi Kota Depok. Diperkirakan pembangunan pertanian tanaman pangan di Kota Depok di masa yang akan datang akan menghadapi suatu kondisi, dimana lahan sawah yang semakin menyempit. Pada tahun 2010 diperkirakan lahan sawah akan mengecil bila dibandingkan kondisi sekarang. Penyempitan yang paling parah terjadi pada lahan sawah tadah hujan, disusul sawah irigasi sederhana PU.

5. Tenaga Kerja.

Penduduk usia kerja didenfinisikan sebagai penduduk yang berumur 10 tahun ke atas. Penduduk usia kerja terdiri dari ”angkatan kerja” dan bukan angkatan kerja. Penduduk yang tergolong ”angkatan Kerja adalah mereka yang aktif dalam kegiatan ekonomi. Kesempatan kerja memberikan gambaran besarnya tingkat penyerapan pasar kerja, sehingga angkatan kerja yang tidak terserap dikategorikan sebagai penganggur. Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional 2006, dapat diperoleh gambaran bahwa pada tahun 2006, penduduk Kota Depok yang bekerja 44,63 sedangkan yang menganggur sekitar 9,36. Jadi penduduk KotaDepok yang tergolong angkatan kerja 53,98, sisanya merupakan penduduk bukan angkatan kerja. Penduduk yang bekerja masih didominasi laki-laki dari pada perempuan laki-laki 63,56 dan perempuan 25,71 dari pendudk yang bekerja sebagian besar bekerja 56 di sektor jasa dan perdagangan dengan persentase masing-masing 27,98 dan 26,92. Status pekerjaan didominasi sebagai buruhkaryawanpegawai sebanyak 64,84, kemudian berusaha sendiri 26,79. Sumber : Kota Depok Dalam Anggka 2007

6. Pendidikan

Tahun Ajaran 20062007 jumlah Sekolah Taman Kanak-kanak di Kota Depok sebanyak 314 sekolah, jumlah murid TK 14.053, dan 954 guru TK. Sekolah SD sebanyak 362 sekolah, dengan 125.581 murid, dan 4.656 orang guru. Sekolah SMP berjumlah 137 sekolah dengan jumlah siswa 44.601 orang dan jumlah guru 3.023 orang. Di tingkat SMA terdapat 51 sekolah dengan jumlah murid dan guru masing-masing 14.937 orang dab 1.183 orang. Selain itu terdapat 55 sekolah SMK, dengan jumlah murid 18.726 orang dan jumlah guru 1.371 orang. Pada tahun 2006, penduduk Kota Depok yang berumur 10 tahun keatas yang memiliki ijazah tertinggi SLTA dan sederajat. 27,67 Memiliki Ijazah tertinggi SLTA merupakan persentase terbesar dibanding jenjang pendidikan lainnya. Penduduk Kota Depok yang berumur 10 tahun keatas yang bisa membaca dan menulis huruf latin 59,99, huruf lainnya 1,07, huruf latin dan huruf lainnya 37,51, dan yang buta huruf 1,43.

7. Agama

Tempat ibadah merupakan salah satu sarana yang penting untuk meningkatkan derajat keimanan seseorang, pada tahun 2007, di Kota Depok terdapat 554 masjid, 129 mushola, 995 musholla, 6 gereja katolik, 62 gereja