Uji statistik Hasil penelitian
memiliki keterbatasan peran karena alasan emosional, kesehatan mental, dan fungsi sosial yang lebih rendah dari kondisi responden tanpa gangguan tersebut.
31
Pada penelitian yang lain yang dilakukan oleh Hirunwiwatkul dan
Mahattanasakul dihasilkan keterangan bahwa gangguan bernapas saat tidur tidak
berkaitan langsung dengan status kesehatan umum. Akan tetapi disimpulkan juga bahwa terdapat penurunan pada setiap domain dalam SF-36 pada responden
dengan gangguan napas saat tidur sejalan dengan tingkat keparahan gangguan tersebut. Dikatakan bahwa hal ini berhubungan erat dengan kondisi EDS yang
merupakan gejala mayor gangguan tersebut.
32
Berdasarkan penelitian yang dilakukan Akashiba et al ditemukan bahwa enam dari delapan domain pada SF-36 memiliki nilai lebih rendah pada pasien
dengan OSA yang parah. Nilai ESS Epworth Sleepiness Scale yang menilai kondisi EDS dan SDS Zung self-rated Depression Scale yang menilai kondisi
depresi juga menunjukkan lebih adanya gangguan pada pasien OSA yang parah dibandingkan kelompok kontrol.
33
Pada penelitian tersebut juga ditemukan tidak terdapat hubungan antara domain SF-36 dengan keparahan OSA dan nilai ESS. Selain itu, lima dari
kedelapan domain SF-36 dan nilai total SF-36 berkorelasi secara signifikan dengan nilai SDS. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa walaupun
tingkat keparahan dan kondisi EDS tidak mempengaruhi domain kualitas hidup, kondisi EDS dapat menyebabkan kondisi depresi yang berpengaruh pada
kesehatan mental dan peran emosional seseorang. Namun penelitian yang dilakukan tersebut memang menggunakan sampel yang jumlahnya hanya sedikit
yaitu sebanyak 94 orang sehingga bias dapat saja terjadi seperti pada penelitian ini yang sampelnya hanya 140 orang.
33
Pada penelitian yang dilakukan oleh Daniels, et al mengenai narcolepsy, didapatkan bahwa terdapat penurunan semua domain SF-36 pada pasien
narcolepsy yang memang memiliki gejala EDS dan katapleksi. Nilai domain yang paling terpengaruh adalah peran fisik, energi atau vitalitas, dan fungsi sosial. Jika
dibandingkan dengan penelitian ini yang hanya menilai EDS saja, sebenarnya tidak terlihat signifikansi antara domain-domain tersebut dengan kondisi EDS.
34
Kuantitas tidur merupakan salah satu faktor risiko terjadinya EDS. Haack, et al melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui respon tubuh
terhadap restriksi durasi tidur berupa peningkatan penanda inflamasi. Dari penelitian yang mereka lakukan didapatkan hasil bahwa insufisiensi kuantitas
tidur dapat meningkatkan kadar IL-6 yang dapat menimbulkan rasa nyeri pada tubuh. Sampel dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok yang diminta tidur 4
jam sehari dan kelompok yang diminta tidur 8 jam sehari. Secara signifikan kadar IL-6 lebih tinggi pada kelompok sampel yang tidur 4 jam sehari dibandingkan
kelompok yang tidur 8 jam sehari. Kadar CRP dan PGE2 juga meningkat pada kelompok yang tidur hanya 4 jam sehari walaupun tidak signifikan.
35
Sementara itu penelitian ini menunjukkan tidak adanya perbedaan nyeri tubuh pada responden EDS dengan yang tidak EDS yang signifikan secara
statistik. Hal ini mungkin terjadi karena adanya faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan nyeri tubuh seperti kondisi stress pada pasien psikosomatis yang
berada di luar dari jangkauan peneliti. Apalagi faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi EDS bukan hanya durasi tidur saja namun juga depresi, BMI, riwayat
merokok, dan usia.
35
Walaupun secara statistik komponen fisik, komponen mental, domain peran fisik, domain kesehatan umum, domain nyeri tubuh, domain vitalitas,
domain fungsi sosial, dan domain kesehatan mental tidak memiliki perbedaan nilai rerata yang bermakna sehubungan dengan kondisi EDS, namun dapat
diketahui bahwa nilai rerata komponen-komponen tersebut lebih tinggi pada responden tanpa EDS daripada responden yang EDS. Ketidaksesuaian hubungan
secara statistik mungkin terjadi karena jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini masih sedikit. Selain itu, kualitas hidup seseorang yang
digambarkan dalam komponen fisik dan komponen mental ini sangat dipengaruhi
oleh berbagai faktor yang masih menjadi keterbatasan dalam penelitian ini.