Latar Belakang Masalah Analisis tingkat kepuasan jama'ah haji tahun 1010 terhadap pelayanan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH ) Al-Mujahidin-Pamulang

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ibadah haji merupakan perjalanan yang bernilai, pengembaraan yang sakral dan perjalanan wisata yang agung, dimana kaum muslimin mendatangi negeri yang aman dengan jiwa-raganya untuk bermunajat kepada Tuhan semesta alam. 1 Asal makna kata haji adalah menyengaja sesuatu. Haji yang dimaksud menurut syara’ adalah sengaja mengunjungi ka’bah untuk melakukan beberapa amal ibadah dengan syarat-syarat tertentu. Haji diwajibkan atas orang-orang yang kuasa, satu kali seumur hidupnya. 2           Artinya: “Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu bagi orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah ” QS. Ali Imron: 97 Ibadah haji merupakan rukun Islam yang kelima, Kepada kaum Muslimin, Allah SWT menjanjikan surga sebagai pahala bagi para haji mabrur. Sedangkan haji mabrur adalah suatu karunia yang tidak dapat di nilai dengan materi karena kandungan hikmahnya sangat luar biasa, maka inilah balasan yang pantas diberikan kepada haji mabrur. Dan tidak berlebihan jika 1 Nashir ibn Musfir az-Zahrani, Indahnya Ibadah Haji Jakarta: Qisthi press, 2007, h. 7 2 Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2002 2 dengan menunaikan ibadah haji, seorang Muslim merasa telah menyempurnakan agamanya. 3 Haji pada hakekatnya merupakan aktivitas suci yang pelaksanaannya diwajibkan oleh Allah kepada seluruh umat Muslim yang telah mencapai istitho’ah mampu, disebut aktivitas suci karena seluruh rangkaian kegiatannya adalah ibadah. Haji juga disebut sebagai ibadah puncak secara fisik-material maupun spiritual. Haji diwajibkan bagi setiap muslim sekali seumur hidup bila mampu. Bila ia diberi kemampuan oleh Allah untuk berhaji, maka hendaknya ia memanfaatkan sebaik mungkin kesempatan tersebut, dan setiap muslim harus membuat berbagai persiapan-persiapan untuk hal tersebut. Haji merupakan sebuah peristiwa yang merupakan jalan menuju kesempurnaan ibadah dan inilah saat-saat yang dinantikan seluruh kaum muslimin dan hal ini merupakan pertemuan akbar sedunia. Berdasarkan Undang-undang Nomor 13 Tahun 2008 pasal 6 menyebutkan bahwa Pemerintah berkewajiban melakukan pembinaan, pelayanan, dan perlindungan dengan menyediakan layanan administrasi, bimbingan ibadah haji, akomodasi, transportasi, pelayanan haji. 4 Upaya peningkatan pelayanan ibadah haji sebagaimana dirumuskan dalam kebijaksanaan teknis penyelenggaraan ibadah haji, yaitu kegiatan bimbingan ibadah haji secara intensif kepada calon haji sejak mendaftar, selama di Arab Saudi sampai kembali di Tanah Air. 3 Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, JAKARTA: FDK PRESS 2008, Hal 1 4 Ibidh, h. 78 3 Pembinaan calon haji menjadi tanggung jawab Kantor Kementerian Agama KabupatenKota, dalam hal ini Seksi Penyelenggraan Ibadah Haji dan Umroh. Dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan Kantor Urusan Agama KUA, Penyuluh Agama, Departemen Kesehatan, Alim Ulama, Lembaga Ormas Islam seperti Penyelenggara Ibadah Haji Khusus PIHK dan Kelompok Bimbingan Ibadah haji KBIH dan sebagainya. Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH Al Mujahidin merupakan anak cabang dibawah yayasan masjid Agung Al Mujahidin – Pamulang. Masjid sebagai pusat kegiatan umat Islam perlu memberikan pelayanan kepada jama’ah termasuk bimbingan perjalanan haji. Variabel yang paling utama disajikan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH adalah memberikan kepuasan dan peningkata n kualitas pelayanan bagi jama’ah haji. Kepuasan jama’ah haji adalah kunci bagi KBIH agar tetap dapat bertahan, bersaing dan menguasai pasar. Untuk itu pemimpin Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH harus mengetahui hal-hal apa saja yang dianggap penting o leh jama’ah haji, dan bagi penyelenggara akan berusaha untuk menghasilkan kinerja performance sebaik mungkin, sehingga dapat memuaskan jama’ahnya. Dengan kata lain factor penting yang harus diperhatikan adalah kepuasan pelanggan jama’ah. Betapa pentingnya kepuasan jama’ah bagi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH sebab jika jama’ah tidak puas dapat mempengaruhi jama’ah yang lain. Semua upaya yang dilakukan untuk mencapai mutu dan memberikan pelayanan unggul tidak ada artinya sama sek ali jika anda tidak berusaha untuk memuaskan jama’ah haji. 5 5 Richard F Gerson, Mengukur Kepuasan Pelanggan, Jakarta: PPM, 2002, cet ke-2, h.3 4 Keberhasilan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH dapat dilihat dari aspek kepuasan jama’ah haji, hal ini dapat terlihat seberapa besar penilaian jama’ah atas kinerja yang diberikan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH tersebut. Kepuasan jama’ah akan ditentukan oleh kualitas pelayanan yang diberikan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH sesuai dengan kehendak atau harapan jama’ah. Untuk itu jaminan kualitas layanan menjadi prioritas utama bagi setiap Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH dalam memanjakan konsumen jasa. Alasan penulis tertarik melakuan penelitian ini dikarenakan sejak lima tahun terakhir Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH Al Mujahidin menjadi nomor urut pertama yang selalu selalu mengirimkan jumlah jama’ah terbanyak se-Kabupaten Tangerang dan untuk mengetahui lebih jauh tingkat kepuasan jama’ah haji terhadap pelayanan yang diberikan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH Al Mujahidin. Dari gambaran tersebut penulis tertarik untuk mengadakan penelitian terhadap masalah ini yang dituangkan dalam skripsi dengan judul : “ANALISIS TINGKAT KEPUASAN JAMA’AH HAJI TAHUN 2010 TERHADAP PELAYANAN KELOMPOK BIMBINGAN IBADAH HAJI KBIH AL MUJAHIDIN – PAMULANG.”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah