Kategorisasi Tingkat Kepuasan Hasil Analisis

68

F. Kategorisasi Tingkat Kepuasan

Dalam penentuan jenjang tersebut diperoleh dari nilai skala yaitu, 1, 2, 3, 4, dan 0 dengan jumlah item 31. Tabel 4.7 Statistik skor skala kepuasan jama’ah haji Skala Item N Skor Min Skor Max Mean SD Kepuasan jama’ah 31 50 52 114 94 13 Diketahui jumlah responden 50 orang, skor pelayanan jama’ah haji terendah adalah 31 x 1 = 31, dan skor tertinggi 31 x 4 = 124, dengan nilai mean 94 dan standar deviasi 13, maka kategori jenjang dapat diinterpretasikan dalam tabel di bawah ini: Tabel 4.8 I nterpretasi skor kepuasan jama’ah haji Nilai X Kategorisasi X M + 1 SD = X 94 + 1 13 = 107 Tinggi M + 1 SD = X 94 + 1 13 = 107 Sedang X M - 1 SD = X 94 - 1 13 = 81 Rendah Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa jika x sebaran skor pada skala pelayanan lebih besar dari 107 maka dikategorikan tinggi, jika x lebih dari 81 sampai 107 maka dikategorikan sedang. Dan jika nilai x lebih kecil dari 81 maka diketegorikan rendah. 69 Tabel 4.9 K ategorisasi skor skala kepuasan jama’ah haji No Kategori Deskripsi Jumlah Persentasi 1 Tinggi 7 14 2 Sedang 39 78 3 Rendah 4 8 Total 50 100 Dari tabel di atas menunjukan bahwa mayoritas responden jama’ah haji memiliki tingkat kepuasan terhadap pelayanan sebesar 78 dari 50 orang responden menyatakan puas pada skala sedang. Dan tergolong puas dengan pelayanan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji KBIH Al Mujahidin – Pamulang. Ini terukur dari keseluruhan rangkaian pelayanan mulai dari persiapan keberangkatan, bimbingan manasik haji, pelayanan selama di tanah suci dan ketika kembali ke tanah air.

G. Hasil Analisis

Pada pelayanan persiapan pemberangkatan, dari 50 responden 70 merasakan puas, ini mencankup waktu yang dibutuhkan dalam pengurusan kelengkapan pendaftaran dokumen, pembiayaan dan pemberangkatan, upacara pelepasan, dan layanan informasi. Kemudian untuk bimbingan manasik haji 86 dari 50 responden merasakan puas terhadap bimbingan manasik, fiqih haji, perjalanan haji, pelaksanaan ibadah, kesehatan haji, ibadah sunah, kiat menjadi haji mabrur, dan kelancaran komunikasi dengan pembimbing. 70 Sama halnya untuk pelayanan ibadah haji selama di tanah suci dari 50 responden 74 jama’ah haji merasa puas yang terdiri pelayanan bimbingan ibadah, pelaksanaan ibadah, kemampuan pembimbing dalam menangani masalah, pengetahuan pembimbing dalam pelaksanaan ibadah, tanggung jawab pembimbing dalam pelaksanaan, tanggung jawab keamanan dan kenyamanan, perhatian pembimbing secara individu dan kelompok, kelancaran komunikasi, membantu barang bawaan jama’ah. Namun ada catatan dari beberapa responden yang mengeluhkan pelayanan ibadah haji di tanah suci, seharusnya yang dijadikan pembimbing adalah orang-orang yang sudah berpengalaman dalam pelaksanaan ibadah haji bukan orang yang baru sama-sama menunaikan ibadah haji. Sebab ketika di tanah suci orang yang dipilih menjadi pembimbing tersebut terlihat kebingungan pada saat membawa rombongan jama’ah haji, seharusnya pembimbing itu menjadi petunjuk bagi para jama’ah pada pelaksanaan haji di tanah suci. Sementara itu untuk pelayanan ketika kembali ke tanah air 68 dari 50 responden merasa puas atau sudah baik dalam hal pengurusan barang bawaan, pengiriman via kargo dan upacara penyambutan. 71 BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan