bersifat sementara atau tiba-tiba terjadi kemudian cepat hilang kembali.
Hasil belajar murid dapat dikatakan sebagai hasil yang diperoleh melalui belajar dalam bentuk nilai rata-rata dalam setiap
caturwulan atau semester. Nilai prestasi belajar dari seluruh mata pelajaran dituliskan dalam raport setelah diolah dari hasil tes
subsumatif, formatif, kurikuler, tes sumatif dengan penggunaan rumus:
5 2
2 r
Q p
NA +
+ =
Keterangan: NA
: Nilai prestasi pelajaran untuk raport P
: Nilai tes formatifsubsumatif Q
: Nilai kurikulerPR r
: Nilai tes sumatif Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah suatu proses belajar dalam jangka waktu tertentu dan merupakan umpan balik yang diberikan oleh peserta didik
setelah ia mengetahui suatu proses belajar. Hasil belajar tersebut tidak hanya pengetahuan saja, tetapi dapat berbentuk perilaku
yang ditunjukan oleh murid.
2. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar murid tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi belajar murid itu
sendiri. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subjek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya. Hasil belajar seseorang
tergantung pada apa yang telah diketahui si subjek belajar, tujuan, motivasi, proses interaksi dengan bahan yang dipelajari.
Caroll berpendapat bahwa hasil belajar yang dicapai siswa dipengaruhi oleh lima faktor, yakni a bakat belajar, b waktu
yang tersedia untuk belajar, c waktu yang diperlukan siswa untuk menjelaskan pelajaran, d kualitas pengajaran, dan e
kemampuan individu. Empat faktor tersebut di atas a,b,c,e berkenaan dengan kemampuan individu dan d adalah faktor di
luar individu lingkungan.
58
Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar murid dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Faktor internal faktor dari dalam diri murid, yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani murid, meliputi dua aspek
yakni: a Aspek fisiologis
Kondisi umum jasmani dan tonus tegangan otot yang
menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi- sendinya dapat mempengaruhi semangat dan intensitas
murid dalam mengikuti pelajaran. Kondisi organ tubuh yang lemah dapat menurunkan kualitas ranah cipta kognitif
sehingga materi yang dipelajarinya pun kurang atau tidak membekas.
b Aspek psikologis Banyak faktor yang termasuk aspek psikologis yang dapat
mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran murid. Namun, diantara faktor-faktor rohaniah
murid yang pada umumnya dipandang lebih esensial itu adalah sebagai berikut:
58
Ibid, h. 40
1 Tingkat kecerdasan atau inteligensi murid Inteligensi pada umumnya dapat diartikan sebagai
kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi rangsangan atau menyesuaikan diri dengan lingkungan dengan cara yang
tepat. Jadi, inteligensi sebenarnya bukan persoalan kualitas otak saja, melainkan juga kualitas organ-organ
tubuh lainnya. Akan tetapi, memang harus diakui bahwa peran otak dalam hubungannya dengan inteligensi
manusia lebih menonjol dari pada peran organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara
pengontrol” hamper seluruh aktifitas menusia. Tingkat kecerdasan atau inteligensi IQ murid tak dapat
diragukan lagi, sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar murid. Ini bermakna, semakin tinggi kemampuan
inteligensi seorang murid maka semakin besar peluangnya untuk memperoleh sukses.
2 Sikap murid Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif
berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon response tendency dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek, orang, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif.
59
Sikap merupakan faktor psikologis yang akan mempengaruhi belajar. Dalam hal
ini sikap yang akan menunjang belajar seseorang ialah sikap positif menerima terhadap bahan atau pelajaran
yang akan dipelajari, terhadap guru yang mengajar dan terhadap lingkungan tempat di mana ia belajar seperti:
59
Muhibbin Syah, Op. Cit., h. 135
kondisi kelas, teman-temannya, sarana pengajaran dan sebagainya.
60
3 Bakat murid Secara umum, bakat
aptitude adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai
keberhasilan pada masa yang akan datang. Dengan demikian, sebetulnya setiap orang mempunyai bakat
dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing.
Jadi, secara global bakat mirip dengan inteligensi. Itulah sebabnya seorang anak yang berinteligensi sangat cerdas
superior atau cerdas luar biasa very superior disebut juga sebagai
gifted child yakni anak berbakat intelektual. 4 Minat murid
Secara sederhana minat interest berarti kecenderungan
dan kegairahan yang tinggi seseorang terhadap sesuatu. Minat dapat mempengaruhi kualitas pencapaian hasil
belajar murid dalam bidang-bidang studi tertentu.
61
2. Faktor-faktor eksternal faktor dari luar diri murid, yakni kondisi lingkungan di sekitar murid. Yang dibagi menjadi dua bagian
yaitu: a Faktor lingkungan sosial baik berwujud manusia dan
representasinya termasuk budayanya akan mempengaruhi proses dan hasil belajar murid.
62
Dalam dunia pendidikan yang termasuk dalam lingkungan sosial adalah keluarga,
masyarakat dan sekolah serta teman-teman sepermainan di
60
Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1996 , Cet. Ke-2, h. 84
61
Muhibbin Syah, Op. Cit., h. 136
62
Alisuf Sabri, Op. Cit., h. 59
sekitar lingkungan murid tersebut. Seorang siswa yang berada pada lingkungan yang kumuh serba kekurangan serta
berteman dengan anak-anak yang tidak sekolah ia akan mengalami kesulitan-kesulitan ketika ia memerlukan teman
belajar, sebaliknya seorang anak bertempat tinggal di tempat permanen dan berteman dengan anak-anak yang sekolah,
kemudian ketika belajar ia tidak mengalami kesulitan karena ia punya teman belajar dan teman berdiskusi. Menurut
Muhibbin Syah bahwa: Lingkungan sosial seperti guru, para staff
administrasi, dan teman-teman sekelas, dapat mempengaruhi semangat belajar seoarang siswa. Para guru
yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik, dan memperlihatkan keteladanan serta rajin, khususnya
dalam hal belajar, misalnya rajin membaca dan berdiskusi, maka merupakan daya dorong bagi kegiatan belajar siswa.
63
b Faktor lingkungan non sosial atau alam ini ialah seperti keadaan suhu, kelembaban udara, waktu pagi, siang,
malam, tempat letak gedung sekolah, dan sebagainya.
64
Faktor-faktor ini dipandang turut menentukan tingkat keberhasilan belajar murid.
Namun Muhibbin Syah dalam bukunya “Psikologi Pendidikan” mengemukakan, selain faktor-faktor tersebut di atas ada faktor lain
yang mempengaruhi belajar siswa, yaitu faktor pendekatan belajar approach to learning yakni jenis upaya belajar murid yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan murid untuk
63
Muhibbin Syah, Op. Cit., h. 137
64
Alisuf Sabri, Op. Cit., h. 59
melakukan kegiatan pembelajaran, materi-materi pembelajaran.
65
Faktor pendekatan belajar ini juga berpengaruh terhadap taraf keberhasilan proses pembelajaran siswa.
Faktor-faktor di atas saling mempengaruhi satu sama lain. Misalnya; seorang murid yang bersikap
conserving terhadap ilmu pengetahuan biasanya cenderung mengambil pendekatan yang
sederhana dan tidak mendalam. Sebaliknya murid yang berinteligensi tinggi faktor internal akan lebih memilih pendekatan
belajar yang lebih mementingkan kualitas hasil belajar. Akibat pengaruh faktor-faktor tersebut di atas muncul murid-murid yang
berprestasi tinggi, rendah atau gagal sama sekali. Dalam hal ini guru yang profesional diharapkan mampu
mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya murid yang menunjukkan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan
mengatasi faktor-faktor yang menghambat proses belajar murid.
3. Penilaian Hasil Belajar