Populasi adalah “keseluruhan subjek penelitian”.
69
Populasi yang diambil dalam penelitian ini diambil dengan berpedoman pada
pendapat Suharsimi Arikunto: “Apabila subjek kurang dari 100 orang, maka diambil semua, sehingga penelitiannya merupakan penelitian
populasi. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar maka dapat diambil 10-15 atau lebih, tergantung setidak-tidaknya dari kemampuan
peneliti dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya”.
70
Sedangkan sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang ditelti.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil populasi murid SMP Al- Hasra Sawangan Depok kelas II yang terdiri dari 3 tiga kelas, tahun
pelajaran 20062007 yang berjumlah 102. Adapun sampelnya diambil secara acak
random sample, mengingat populasinya lebih dari 100 orang, maka penulis mengambil sampel sebanyak 30 dari populasi
yaitu 30 orang. Adapun cara merandomnya, penulis mengambil 10 orang dari setiap kelasnya untuk dijadikan sampel.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah:
1. Wawancara Interview Wawancara adalah “Tanya jawab lisan antara dua orang
atau lebih secara langsung”.
71
Penulis melakukan wawancara terhadap guru PKn dan Kepala SMP Al-Hasra Sawangan Depok.
Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah untuk memperoleh data yang lebih mendalam dan untuk mengkomparasikan data yang
diperoleh melalui angket.
69
Ibid, h. 130
70
Ibid, h. 134
71
Ibid, h. 57-58
2. Angket Angket adalah “daftar pertanyaan yang diberikan kepada
responden baik secara langsung maupun tidak langsung”.
72
Angket ini disebarkan kepada murid SMP Al-Hasra Sawangan Depok untuk
memperoleh informasi mengenai mutu mengajar yang dimiliki oleh guru dalam proses belajar mengajar.
Angket dibuat dengan model likert yang mempunyai empat opsi jawaban yang berjumlah genap ini dimaksudkan untuk
menghindari kecenderungan responden bersikap ragu-ragu dan tidak mempunyai jawaban yang jelas.
Penyusunan angket mutu mengajar guru mengacu kepada aspek-aspek kemampuan profesional guru yang terdiri dari 25 item
dengan perincian sebagai berikut:
Tabel 1 Kisi- Kisi I nstrumen Penelitian
Variabel I ndikator Sub
Variabel Nomor I tem
a. Menguasai Bahan 1, 20, 24
b. Mengelola PBM 2, 3, 5, 8, 13, 15
c. Mengelola Kelas 6, 12, 21, 23
d. Mengelola Media Belajar 4, 17, 25
e. Mengelola Interaksi Belajar Mengajar
7, 9, 10, 18 Mutu
Mengajar Guru
f. Menilai Prestasi Murid 11, 14, 16, 19,
22
3. Studi dokumentasi Dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data yang
tidak bisa dikejar dengan angket, observasi, maupun interview,
72
Ibid, h. 60
melainkan diperoleh dengan data tertulis. Peneliti mencari data tentang hasil belajar murid, yaitu dari nilai raport mata pelajaran
PKn, hasil studi semester I.
E. Teknik Analisis Data
Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya adalah menganalisis data. Menganalisis data merupakan suatu cara
yang digunakan untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukan hanya oleh orang yang meneliti, tetapi juga orang lain
yang ingin mengetahui hasil penelitian. Untuk menganalisis data dalam penelitian ini, penulis melakukan
langkah-langkah sebagai berikut: 1. Editing
Dalam menganalisis data, yang pertama kali harus dilakukan adalah editing. Pada tahap ini dilakukan pengecekan terhadap
pengisian angket. Setiap angket diteliti satu persatu mengenai kelengkapan, kejelasan dan kebenaran pengisian angket tersebut
agar terhindar dari kesalahankekeliruan dalam mendapatkan informasi sehingga dapat diperoleh data yang akurat.
2. Skoring Skoring merupakan tahap pemberian skor terhadap butir-
butir pertanyaan yang terdapat dalam angket. Dalam setiap pertanyaan dalam angket terdapat 4 empat butir jawaban a, b, c,
dan d yang harus dipilih oleh responden. Maka penulis memberikan skor untuk setiap jawaban adalah nilai 4 untuk jawaban a, nilai 3
untuk jawaban b, nilai 2 untuk jawaban c, dan nilai 1 untuk jawaban d.
Setelah hasil pengolahan data secara kuantitatif melalui koesioner sudah terhitung, barulah digunakan perhitungan statistik
dengan menggunakan sistem komputerisasi program SPSS versi 11,5. Data program ini menggunakan analisis koefisien korelasi dan analisis
regresi linier sederhana, yaitu untuk mengetahui hubungan antara dua variabel dan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji parsial uji
t. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik, maka sebelum
dilakukan uji statistik terlebih dahulu data yang diperoleh harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Uji Validitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Uji validitas
digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar konstruk pertanyaan dalam mendefinisikan suatu
variabel.
73
Suatu koesioner dikatakan valid jika pertanyaan atau pernyataan pada koesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu yang akan diukur oleh koesioner tersebut. Tipe validitas yang digunakan adalah validitas konstruksi
Construct validity. Validitas kontruksi menentukan validitas alat pengukur dengan mengkorelasikan antara skor yang
diperoleh dari masing-masing item yang berupa pertanyaan ataupun pernyataan dengan skor totalnya.
Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan semua skor item. Korelasi antara skor item dengan
skor totalnya harus signifikan berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat disimpulkan
bahwa alat pengukuran tersebut valid.
73
Bhuono Agung Nugroho, Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS, Yogyakarta: Andi Offset, 2005, Ed. I, h. 67
Biasanya syarat minimum untuk dapat dianggap memenuhi syarat adalah apabila r = positif +. Jadi, jika
korelasi antar butir dengan skor negatif -, maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
b. Uji Reliabilitas Apabila suatu alat pengukuran telah dinyatakan valid,
maka tahap berikutnya adalah mengukur reliabilitas dari alat.
Sebagai ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama dilain kesempatan. Menurut
Bhuono Agung Nugroho, realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang
berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu
bentuk koesioner.
74
Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat konsistensi alat ukur yang akan digunakan yakni apakah alat ukur tersebut
akurat, stabil dan konsisten. Teknik yang digunakan adalah koefisien
alpha cronbach dengan rumus:
⎪⎩ ⎪
⎨ ⎧
⎪⎭ ⎪
⎬ ⎫
− −
=
∑
2 2
11
1 1
t b
k k
r
σ σ
Keterangan:
r
11
= Reliabilitas instrumen k
= Jumlah soal
∑
2 b
σ = Jumlah varians butir
2 t
σ = Jumlah varians total
Reliabilitas suatu instrumen dapat diterima jika memilki koefisien
alpha cronbach minimal 0,60 yang berarti bahwa
74
Ibid, h. 72
instrumen tersebut dapat digunakan sebagai pengumpul data yang handal yaitu hasil pengukuran relatif konsisten jika
dilakukan pengukuran ulang. 2. Regresi Linier Sederhana
a Uji Normalitas Pengujian normalitas adalah pengujian tentang
kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis
statistic parametric. Penggunaan uji normalitas karena pada analisis
statistic parametic, asumsi yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa
data tesebut terdistribusi secara normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan mengikuti
bentuk distribusi normal. Bahwa data memusat pada nilai rata- rata dan median. Untuk mengetahui bentuk distribusi data kita
bisa menggunakan grafik distribusi. b Pengujian Hipotesis
Selanjutnya adalah penghitungan terhadap hasil skor yang telah ada. Karena penelitian ini adalah untuk melihat
apakah ada korelasi antara mutu mengajar guru PKn dengan hasil belajar siswa bidang studi PKn, maka yang dipakai adalah
rumus “r” product moment dari karl pearson. Adapun rumusnya
adalah sebagai berikut:
[ ][
]
2 2
2 2
ΣΥ −
ΝΣΥ ΣΧ
− ΝΣΧ
ΣΥ ΣΧ
− ΝΣΧΥ
=
xy
r
Keterangan: r
xy
= Angka Indeks Korelasi “r” product moment variabel x dan y
N = Jumlah Responden
∑
XY
= Jumlah hasil perkalian antara skor x dan skor y
∑
X
= Jumlah seluruh skor x
∑
Y
= Jumlah seluruh skor y Rumusan korelasi tersebut untuk menguji hipotesis
sebagai berikut: Hipotesa alternatif Ha : Ada pengaruh yang signifikan antara
mutu mengajar guru PKn variabel X dengan hasil belajar siswa variabel
Y. Hipotesa nihil Ho
: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara mutu mengajar guru PKn
variabel X dengan hasil belajar siswa variabel Y.
c Uji t hitung Untuk mengetahui pengambilan keputusan uji hipotesa,
maka dilakukan dengan cara membandingkan t hitung dengan t tabel pada taraf signifikansi 5 atau 1 . Adapun pedoman
yang digunakan untuk menerima atau menolak hipotesis adalah sebagai berikut:
1 Jika t hitung t tabel atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant α, maka Ho ditolak dan Ha diterima,
berarti ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan variabel terikat.
2 Jika t hitung t tabel atau nilai p-value pada kolom sig. level of significant α, maka Ho diterima dan Ha ditolak,
berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara variabel bebas dengan terikat.
BAB IV HASIL PENELITIAN