yang satu dengan yang lainnya dapat berinteraksi secara harmonis dengan tujuan untuk menciptakan belajar matematika yang efektif.
Pembelajaran matematika tidak bisa terlepas dari sifat-sifat matematika yang abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa yang
kita ajar. Oleh karena itulah kita perlu memeperhatikan beberapa sifat atau karakteristik pembelajaran matematika.
11
a. Pembelajaran matematika adalah berjenjang Bahan kajian matematika diajarkan secara berjenjang atau bertahap,
yaitu dimulai dari hal yang konkrit dilanjutkan ke hal yang abstrak, dari hal yang sederhana ke hal yang kompleks, dari konsep yang
mudah menuju konsep yang lebih sukar. b. Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Dalam setiap memperkenalkan konsep atau bahan yang baru perlu memperhatikan konsep atau bahan yang telah dipelajari siswa
sebelumnya. Metoda spiral bukanlah mengajarkan konsep hanya dengan pengulangan atau perluasan saja tetapi harus ada peningkatan.
Spiralnya harus spiral naik bukan spiral datar. c. Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Pemahaman konsep-konsep matematika melalui contoh-contoh tentang sifat-sifat yang sama yang dimiliki dan yang tidak dimiliki oleh
konsep-konsep tersebut merupakan tuntutan pembelajaran matematika. d. Pembelajaran matematika menganut kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan kebenaran konsistensi, tidak ada pertentangan antara kebenaran suatu
konsep dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan atas pernyataan-pernyataan terdahulu yang telah diterima
kebenarannya.
2. Motivasi Belajar
a. Pengertian Motivasi
11
Erman Suherman,dkk., Strategi Pembelajaran ...................h. 64
Motivasi berasal dari kata motif. Motif berarti segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif adalah
daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu atau daya penggerak dari dalam diri untuk melakukan aktivitas-aktivitas
tertentu demi mencapai suatu tujuan.
12
Jadi dapat dikatakan bahwa seseorang melakukan sesuatu tindakan tentu ada motivasinya, ada
maksud dan tujuannya. Motif dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
13
1 Motif biogenetis, yaitu motif-motif yang berasal dari kebutuhan- kebutuhan organisme demi melanjutkan hidupnya.
2 Motif sosiogenetis, yaitu motif-motif yang berkembang berasal dari lingkungan kebudayaan tempat orang tersebut berada. Jadi
motif ini tidak berkembang dengan sendirinya, tetapi dipengaruhi oleh lingkungan kebudayaan setempat.
3 Motif teologis, dalam motif ini manusia adalah sebagai makhluk yang berketuhanan, sehingga ada interaksi antara manusia dengan
Tuhan-Nya. Sedangkan motivasi adalah „pendorongan’ suatu usaha yang
disadari untuk mempengaruhi tingkah laku seseorang agar ia tergerak hatinya untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil
atau tujuan tertentu.
14
Motivasi adalah keadaan internal yang kompleks yang tidak dapat diamati secara langsung. Motivasi secara umum
dianggap bersumber pada kebutuhan-kebutuhan manusia. Para individu merespon kebutuhan dengan melakukan sesuatu yang
berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan-kebutuhan tersebut. Menurut Vroom, motivasi mengacu kepada suatu proses
mempengaruhi pilihan-pilihan individu terhadap bermacam-macam bentuk kegiatan yang dikehendaki. Kemudian Jhon P. Campbell dan
kawan-kawan menambahkan rincian dalam definisi tersebut dengan mengemukakan bahwa motivasi mencakup di dalamnya arah atau
12
Sardiman A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009, h. 73
13
Hamzah B. Uno., Teori Motivasi dan Pengukurannya, Analisis di Bidang Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008, Cet 4, h. 3
14
Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, h. 71
tujuan tingkah laku, kekuatan respons, dan kegigihan tingkah laku. Disamping itu, istilah itu pun mencakup sejumlah konsep seperti
dorongan drive, kebutuhan need, rangsangan incentive, ganjaran reward, penguatan reinforcement, ketetapan tujuan goal setting,
harapan expectancy, dan sebagainya.
15
Sementara itu sebagai pakar psikologi, Maslow mengemukakan adanya lima tingkatan kebutuhan pokok manusia dari yang terendah
sampai yang tertinggi berdasarkan prioritas:
16
1 Kebutuhan fisiologis Kebutuhan ini merupakan kebutuhan dasar, yang bersifat primer
dan vital, yang menyangkut fungsi-fungsi biologis dari dasar organism manusia seperti kebutuhan akan pangan, sandang, papan,
kesehatan fisik, kebutuhan seks, dan sebagainya.
2 Kebutuhan rasa aman safty and security Seperti terjamin keamanannya, terlindung dari bahaya dan ancaman
penyakit, perang, kemiskinan, kelaparan, perlakuan tidak adil, dan sebagainya.
3 Kebutuhan sosial social needs Kebutuhan
sosial antara
lain kebutuhan
akan dicintai,
diperhitungkan sebagai pribadi, diakui sebagai kelompok, rasa setia kawan, kerjasama.
4 Kebutuhan akan penghargaan esteem needs Yang termasuk didalamnya yaitu kebutuhan akan dihargai karena
prestasi, kemampuan, kedudukan atau status, pangkat, dan sebagainya.
5 Kebutuhan akan aktualisasi diri self actualization Antara lain kebutuhan mempertinggi potensi-potensi yang dimiliki,
pengembangan diri secara maksimum, kreatifitas dan ekspresi diri.
Teori ini beranggapan bahwa tindakan yang dilakukan oleh manusia pada hakikatnya adalah untuk mengetahui kebutuhan-
kebutuhannya, baik kebutuhan fisik maupun kebutuhan psikis. Oleh karena itu menurut teori ini, apabila seorang pendidik bermaksud
memberikan motivasi kepada seseorang, ia harus berusaha mengetahui terlebih dahulu apa kebutuhan-kebutuhan orang yang akan
dimotivasinya.
15
Ngalim Purwanto, Psikolog ……………………., h. 72
16
Ngalim Purwanto, Psikolog ……………………., h. 78
Adapun untuk mengetahui apakah seseorang individu mempunyai motivasi atau tidak, dapat dilihat pada tingkat
kecenderungan yang timbul pada diri individu tersebut dengan ciri-ciri sebagai berikut:
17
a Tekun menghadapi tugas dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai.
b Ulet menghadapi kesulitan tidak lekas putus asa. Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin
tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya. c Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
d Lebih senang bekerja sendiri. e Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin hal-hal yang bersifat
mekanis, berulang-ulang begitu saja, hingga kurang kreatif. f Dapat mempertahankan pendapatnya kalau sudah yakin akan
sesuatu. g Tidak mudah melepaskan hal yang diyakininya itu.
h Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Dari beberapa pengertian dan ciri-ciri tentang motivasi yang diungkapkan oleh beberapa ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
motivasi adalah daya pendorong atau penggerak yang dapat mendorong seseorang melakukan suatu usaha atau tindakan yang
ditandai dengan munculnya perasaan atau keinginan untuk bertindak melakukan sesuatu yang di dasari oleh pengaruh dari dalam dan luar
dirinya diarahkan bagi tercapainya tujuan yang berakhir pada pemuasan kebutuhan.
b. Macam-macam Motivasi