C. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa hasil penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian dari Nunung Nuryanti 2005. Hasil penelitiannya
menyatakan bahwa pembelajaran Problem Centered Learning
ternyata berpengaruh terhadap kemampuan komunikasi matematika siswa SMP. Selain itu
juga, berdasarkan hasil angket, jurnal harian siswa, dan wawancara pada umumnya siswa memberikan respon positif terhadap pembelajaran Problem
Centered Learning.
43
Hafriani 2004 dalam penelitiannya mengemukakan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematika mahasiswa setelah menggunakan pembelajaran
Problem Centered Learning ada peningkatan. Selain itu juga, mahasiswa merespon positif dan menyenangi pembelajaran tersebut.
44
Woods dan Sallers dalam Suhendri, meneliti pembelajaran Problem Centered Learning
dalam pembelajaran matematika. Hasil penelitian mereka berdua menunjukkan bahwa kemampuan siswa memahami konsep aritmatika
dengan pendekatan pembelajaran Problem Centered Learning lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran teks-book semata.
45
Dari beberapa hasil penelitian di atas, terlihat bahwa pendekatan pembelajaran Problem Centered Learning secara kognitif dapat meningkatkan
hasil belajar siswa dan juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih mudah mengkonstruksi pengetahuan dan menemukan solusi masalah matematika
yang dipelajari.
43
Nuryanti, ” Pengaruh Problem Centered Learning PCL Terhadap Kemampuan Komunikasi Matematik Siswa SMP”, dari: http:digilib.upi.edupascaavailableetd-1230105-
090534, 15 Agustus 2007, 10:07 WIB
44
Hafriani, ” Pengembangan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Mahasiswa melalui Problem-Centered Learning”, dari: http:digilib.upi.edupascaavailableetd-1006106-
144424, 13 Agustus 2007, 11:34 WIB
45
Suhendri, ”Meningkatkan Kemampuan ..., h. 49
D. Kerangka Berpikir
Seperti kita ketahui bahwa proses pembelajaran itu adalah upaya penataan lingkungan yang memberikan nuansa agar program belajar tumbuh dan
berkembang secara optimal. Didalamnya ada peran guru, bahan belajar dan lingkungan kondusif yang sengaja diciptakan
Oleh karena itu, harus kita pahami bahwa keberhasilan proses pembelajaran itu bukan hanya bergantung dari salah satu aspek saja. Misalnya
seperti yang selama ini masih berkembang dalam dunia pendidikan di Indonesia yang pada umumnya faktor guru-lah yang satu-satunya yang sangat menentukan.
Tetapi, mungkin sebenarnya faktor guru pendidik yang harus kita pahami di sini adalah bagaimana seorang guru tersebut dapat menyajikan sebuah proses
pembelajaran agar konsep yang disajikan dapat dapat diadaptasi oleh siswa dengan efektif. Dan bagaimana guru dapat memanfaatkan karakteristik
lingkungan pembelajaran yang beragam dan perbedaan individual siswa yang beragam pula. Sehingga siswa merasa jenuh dan bosan dalam proses
pembelajaran, terutama dalam pembelajaran matematika yang selama ini siswa pada umumnya masih menganggap bahwa matematika itu sulit dan menakutkan.
Isu sentral yang kerap kali mewarnai pembelajaran matematika adalah seputar rendahnya kualitas hasil belajar matematika. Penafsiran tentang kualitas
ini ada yang melihatnya dari produk yang diperoleh suatu lulusan berupa kemampuan intelektual matematika dan ada pula yang menafsirkannya sebagai
suatu kesalahan berantai yang tidak hanya melihat dari hasilnya saja, tetapi meliputi juga prosesnya.
Salah satu pembelajaran yang dapat menyajikan proses pembelajaran matematika lebih aktif dan interaktif yaitu pembelajaran Problem Centered
Learning. Sebuah pendekatan pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa melakukan aktifitas belajar yang potensial melalui penyelesaian
masalah yang menuntut siswa mencari solusi yang tidak segera ditemui. Karena dengan instruksi yang berpusat pada masalah akan menstimulir usaha siswa
belajar, sehingga siswa akan tertantang membangun pemahaman matematikanya sendiri dengan cara memecahkan masalah, menyajikan solusi-solusinya melalui
presentasi di depan kelas, dan belajar dari metode-metode yang digunakan oleh siswa lainnya. Selain itu juga, dalam Pembelajaran Problem Centered Learning
ini, siswa dapat melakukan interaksi dengan siswa lain dalam bentuk negosiasi dan kolaborasi dalam diskusi kelompok kecil maupun saat diskusi kelas. Hal
tersebut dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam aspek hubungan sosial dan sikap siswa selain hasil belajar yang berupa kemampuan kognitifnya saja. Dan
masih banyak lagi keuntungan dari proses pembelajaran tersebut yang merupakan salah satu alternatif pembelajaran matematika pada khususnya.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pendekatan pembelajaran Problem Centered Learning memiliki dampak positif terhadap kegiatan belajar
mengajar, yakni dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Untuk lebih jelasnya, kerangka berpikir yang dibangun dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bagan 1. Kerangka Berpikir
Pendekatan Problem
Centered Learning
Teori Belajar yang mendukung PCL:
• Teori Konstruktivisme
Piaget •
Teori Sosiokulturalisme
Vygotsky •
Teori Ausubel •
Teori Gagne
Hasil Penelitian terdahulu yang relevan
Hasil Belajar Matematika Siswa
Tahap Diskusi Kelas
Tahap Diskusi Kelompok Kecil
Tahap Kerja Individu
Pembelajaran Matematika
Berdasarkan kerangka berpikir secara teoritis yang dikutip dari pendapat beberapa ahli dan didukung oleh teori-teori belajar yang lain serta secara empiris
dari hasil penelitian terdahulu, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan pendekatan
Problem Centered Learning dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, dalam hal ini kualitas hasil belajar matematika. Dengan demikian, pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Problem Centered Learning
dalam lingkungan pendidikan diharapkan ada pengaruhnya terhadap hasil belajar matematika dan dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
E. Pengajuan Hipotesis Penelitian