BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Penelitian ini dilakukan selama delapan kali pertemuan. Materi matematika yang diajarkan pada penelitian ini adalah materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel. Pada proses pembelajaran kedua kelompok memperoleh perlakuan yang berbeda. Kelas eksperimen dengan pembelajaran dengan
pendekatan Problem Centered Learning. Sedangkan kelas kontrol dengan pendekatan konvensional. Oleh karena itu perubahan yang terjadi pada sampel
setelah perlakuan disebabkan oleh perlakuan-perlakuan dalam proses pembelajaran tersebut. Pada akhir pembelajaran kedua kelompok diberikan
posttes yang digunakan untuk mengetahui kelompok mana yang memiliki hasil belajar yang lebih baik.
Berdasarkan perhitungan lampiran 18 dan 19, diperoleh hasil belajar matematika pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel dengan
Pendekatan Pembelajaran Problem Centered Learning
dan Pendekatan Pembelajaran Konvensional disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi,
histogram dan poligon berikut.
Tabel 3 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelas Eksperimen
Nilai Frekuensi
Absolut Kumulatif
Relatif 36 - 43
3 3
8,33 44 - 51
5 8
13,89 52 - 59
9 17
25 60 - 67
11 28
30,56 68 - 75
5 33
13,89 76 - 83
3 36
8,33 Jumlah
36 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat dilihat bahwa siswa yang berkemampuan tinggi ada 3 orang siswa yaitu yang memperoleh nilai pada
interval 76 - 83. Begitu juga siswa yang berkemampuan rendah, yang mendapat nilai pada interval 36 – 43 hanya ada 3 siswa. Sedangkan yang paling banyak,
yaitu 11 siswa berkemampuan sedang yang memperoleh nilai pada interval 60 - 67. Distribusi frekuensi hasil tes belajar kelas eksperimen tersebut dapat
digambarkan dalam grafik histogram dan poligon frekuensi berikut.
Gambar 1 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi
Hasil Tes Belajar Matematika Kelas Eksperimen
Interval nilai f
r e
k u
e n
s i
X Y
12
10
8 6
4 2
35,5 43,5
51,5 59,5
67,5 75,5
83,5
Untuk kelompok kontrol, distribusi frekuensinya dapat disajikan sebagai berikut:
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Hasil Tes Kelas Kontrol
Nilai Frekuensi
Absolut Kumulatif
Relatif 36 - 42
4 4
11,11 43 – 49
6 10
16,67 50 - 56
12 22
33,33 57 – 63
8 30
22,22 64 – 70
4 34
11,11 71 - 77
2 36
5,56 Jumlah
36 100
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang berkemampuan tinggi hanya ada 2 orang siswa. Sedangkan yang
paling banyak, yaitu 12 siswa berkemampuan sedang yaitu yang memperoleh nilai pada rentang 50 - 56. Distribusi frekuensi hasil tes belajar kelas eksperimen
tersebut dapat digambarkan dalam grafik histogram dan poligon frekuensi berikut..
Y
12
Gambar 2 Histogram dan Poligon Distribusi Frekuensi
Hasil Tes Belajar Matematika Kelas Kontrol
Penyajian hasil belajar matematika kelompok eksperimen dalam bentuk distribusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 5 Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Statistik Kelas
Eksperimen Kontrol
Nilai Terendah 36
36 Nilai Terbesar
81 76
Mean 61,083
54,694 Median
60,23 54,167
Modus 61,5
53,7 Varians
124,65 100,334
Simpangan Baku 11,1647
10,0167 Koefisien Kemiringan
-0,03735 0,09923
Kurtosis 0,23134
0,24218 f
r e
k u
e n
s i
Berdasarkan perbandingan data hasil belajar matematika siswa pada materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel, hasil belajar kelompok
eksperimen yang menggunakan pendekatan pembelajaran Problem Centered Learning lebih baik daripada hasil belajar kelas kontrol yang menggunakan
pembelajaran konvensional. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata kelas eksperimen sebesar 61,083 sedangkan nilai rata-rata kelas kontrol hanya 54,694.
simpangan baku 11,1647 dan varians 124,65. Untuk koefisien kemiringan sebesar -0,03735, artinya sebaran data kelompok eksperimen miring ke kiri atau
nilai hasil belajar kelas eksperimen cenderung berkumpul pada kelompok tinggi. Dan untuk nilai kurtosisnya diperoleh sebesar 0,23134 yang kurang dari nilai 3,
artinya kurvanya berbentuk platikurtik kurva yang bentuknya mendatar sehingga nilai rata-ratanya tersebar secara merata. Berbeda dengan kelas kontrol
yang nilai hasil belajarnya cenderung berkumpul pada kelompok rendah, yaitu pada interval dengan nilai dibawah rata-rata. Hal tersebut didasarkan pada nilai
koefisien kemiringannya 0,09923. Dan untuk nilai kurtosis kelas kontrol sebesar 0, 24218 sama bentuknya dengan kelas eksperimen yaitu platikurtik sehingga
nilai rata-ratanya juga tersebar secara merata.
B. Pengujian Persyaratan Analisis