BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Statistik Deskriptif
1. Ukuran Perusahaan Ukuran perusahaan pada penelitian ini merupakan rata-rata logaritma natural dari
penjualan dan total aktiva. Detail perhitungan ukuran perusahaan sebelum dan sesudah berlakunya UU Perpajakan 2000 dapat dilihat pada lampiran 2.1. dan 2.7. Di bawah ini
merupakan tabel daftar ukuran perusahaan sebelum dan sesudah berlakunya UU Perpajakan 2000.
Tabel. 4.1. Ukuran Perusahaan Sebelum dan Sesudah UU Perpajakan 2000
Sebelum UU Perpajakan 2000 Sesudah UU Perpajakan 2000
No. Kode
Perusahaan
1998 1999
2000 2001
1. AQUA
26,2504 26,4046
26,7947 27,1823
2. BATI
27,4475 27,5717
27,4600 27,3058
3. BRNA
25,3201 25,4866
25,8020 26,0783
4. DLTA
26,1313 26,2618
26,4804 26,5097
5. DPNS
25,3347 25,1499
25,2620 25,3490
6. DYNA
26,0673 26,2179
26,5873 26,7857
7. EKAD
25,0428 24,9907
24,9605 24,9612
8. ERTX
26,7486 26,5736
26,9014 26,8958
9. ESTI
27,1183 27,1304
27,2092 27,1636
10. GDYR
26,7411 26,7906
26,8494 26,8991
11. GGRM
29,7194 29,9461
30,1756 30,3748
12. IGAR
25,7583 26,0115
26,2732 26,3836
13. INDF
29,9232 30,0365
30,1670 30,2547
14. INCI
25,3323 25,3673
25,4205 25,5725
15. KICI
25,8920 25,7004
25,8249 25,7971
16. KKGI
26,2593 25,9687
26,0742 26,1535
17. TCID
26,1465 26,4375
26,6998 26,7971
18. MERK
25,1506 25,4299
25,7628 25,9753
19. MLBI
26,6421 26,7369
26,8748 27,0208
20. MRAT
25,7814 25,9430
26,1724 26,2820
21. PBRX
25,4842 25,5587
25,8431 26,0877
22. SHDA
26,2844 26,7369
27,0753 27,4826
23. SMSM
26,4348 26,5234
26,9697 27,0620
24. SMGR
29,0300 29,1801
29,2786 29,4857
25. BATA
25,7161 26,0635
26,3458 26,4313
26. STTP
25,7912 26,1765
26,6752 26,8495
27. TBMS
26,8366 26,8611
27,1593 27,4115
28. ULTJ
26,4276 26,7685
26,8934 27,2475
29. UNIC
28,0161 28,0176
28,1607 28,3345
30. UNVR
28,3067 28,6430
28,8289 29,0212
Mean
26,5712 26,6895
26,8994 27,0385
Maksimum
29,9232 30,0365
30,1756 30,3748
Minimum
25,0428 24,9907
24,9605 24,9612
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 1998 rata-rata ukuran perusahaan adalah 26,5712. Perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan di atas rata-
rata sebanyak 11 perusahaan yaitu BATI, ERTX, ESTI, GDYR, GGRM, INDF, MLBI, SMGR, TBMS, UNIC, dan UNVR sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak
19 perusahaan yaitu AQUA, BRNA, DLTA, DPNS, DYNA, EKAD, IGAR, INCI, KICI, KKGI, TCID, MERK, MRAT, PBRX, SHDA, SMSM, BATA, STTP, dan ULTJ.
Perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan terbesar yaitu INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan nilai 29,9232 sedangkan perusahaan yang memiliki ukuran terkecil
yaitu EKAD PT Ekadharma Tape Industry Tbk dengan nilai 25,0428. Pada tahun 1999, rata-rata ukuran perusahaan adalah 26,6895. Perusahaan yang memiliki
ukuran perusahaan di atas rata-rata sebanyak 12 perusahaan yaitu BATI, ESTI, GDYR, GGRM, INDF, MLBI, SHDA, SMGR, TBMS, ULTJ, UNIC, dan UNVR sedangkan
yang berada di bawah rata-rata sebanyak 18 perusahaan yaitu AQUA, BRNA, DLTA, DPNS, DYNA, EKAD, ERTX, IGAR, INCI, KICI, KKGI, TCID, MERK, MRAT,
PBRX, SMSM, BATA, dan STTP. Perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan terbesar yaitu INDF PT Indofood Sukses Makmur Tbk dengan nilai 30,0365 sedangkan
perusahaan yang memiliki ukuran terkecil yaitu EKAD PT Ekadharma Tape Industry Tbk dengan nilai 24,9907.
Pada tahun 2000, rata-rata ukuran perusahaan adalah 26,8994. Perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan di atas rata-rata sebanyak 11 perusahaan yaitu BATI, ERTX, ESTI,
GGRM, INDF, SHDA, SMSM, SMGR, TBMS, UNIC, dan UNVR sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 19 perusahaan yaitu AQUA, BRNA, DLTA, DPNS,
DYNA, EKAD, GDYR, IGAR, INCI, KICI, KKGI, TCID, MERK, MLBI, MRAT, PBRX, BATA, STTP, dan ULTJ. Perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan terbesar
yaitu GGRM PT Gudang Garam Tbk dengan nilai 30,1756 sedangkan perusahaan yang memiliki ukuran terkecil yaitu EKAD PT Ekadharma Tape Industry Tbk dengan nilai
24,9605. Pada tahun 2001, rata-rata ukuran perusahaan adalah 27,0385. Perusahaan yang memiliki
ukuran perusahaan di atas rata-rata sebanyak 12 perusahaan yaitu AQUA, BATI, ESTI, GGRM, INDF, SHDA, SMSM, SMGR, TBMS, ULTJ, UNIC, dan UNVR sedangkan
yang berada di bawah rata-rata sebanyak 18 perusahaan yaitu BRNA, DLTA, DPNS, DYNA, EKAD, ERTX, GDYR, IGAR, INCI, KICI, KKGI, TCID, MERK, MLBI,
MRAT, PBRX, BATA, dan STTP. Perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan terbesar yaitu GGRM PT Gudang Garam Tbk dengan nilai 30,3748 sedangkan
perusahaan yang memiliki ukuran terkecil yaitu EKAD PT Ekadharma Tape Industry Tbk dengan nilai 24,9612.
2. Struktur Aset Struktur aset pada penelitian ini merupakan perbandingan antara total aktiva tetap dan
total aktiva. Detail perhitungan struktur aset sebelum dan sesudah berlakunya UU Perpajakan 2000 dapat dilihat pada lampiran 2.2. dan 2.8. Di bawah ini merupakan tabel
daftar struktur asset sebelum dan sesudah berlakunya UU Perpajakan 2000.
Tabel. 4.2. Struktur Aset Sebelum dan Sesudah UU Perpajakan 2000
No. Kode
Sebelum UU Perpajakan 2000 Sesudah UU Perpajakan 2000
1998 1999
2000 2001
1. AQUA
0,4017 0,3544
0,5465 0,5631
2. BATI
0,1957 0,2160
0,2369 0,2450
3. BRNA
0,4178 0,3470
0,2765 0,3361
4. DLTA
0,5869 0,5742
0,4310 0,4636
5. DPNS
0,1236 0,1085
0,0819 0,0791
6. DYNA
0,5403 0,4913
0,4636 0,5554
7. EKAD
0,2224 0,2241
0,1984 0,1946
8. ERTX
0,1941 0,2418
0,2233 0,3012
9. ESTI
0,6232 0,5730
0,5072 0,5297
10. GDYR
0,3526 0,3489
0,4151 0,4644
11. GGRM
0,2139 0,1708
0,1500 0,1630
12. IGAR
0,2573 0,2615
0,3022 0,3593
13. INDF
0,4622 0,4688
0,4145 0,4182
14. INCI
0,1020 0,0799
0,3640 0,3355
15. KICI
0,3988 0,3689
0,3442 0,3247
16. KKGI
0,0859 0,0841
0,0665 0,0631
17. TCID
0,4076 0,3665
0,4466 0,4813
18. MERK
0,1416 0,1015
0,0955 0,0910
19. MLBI
0,5439 0,5752
0,5877 0,5020
20. MRAT
0,1798 0,1904
0,1768 0,1772
21. PBRX
0,2670 0,2354
0,1895 0,1513
22. SHDA
0,3911 0,3129
0,2318 0,3169
23. SMSM
0,4374 0,4563
0,4724 0,5056
24. SMGR
0,7297 0,6964
0,6442 0,5255
25. BATA
0,2658 0,2371
0,2293 0,2487
26. STTP
0,4995 0,5048
0,5084 0,5830
27. TBMS
0,0493 0,0564
0,0657 0,1384
28. ULTJ
0,6540 0,4807
0,5811 0,5785
29. UNIC
0,5123 0,4790
0,4610 0,4310
30. UNVR
0,3771 0,2446
0,0505 0,0395
Mean
0,3545 0,3283
0,3254 0,3389
Maksimum
0,7297 0,6964
0,6442 0,5830
Minimum
0,0493 0,0564
0,0505 0,0395
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 1998 rata-rata struktur aset adalah 0,3545. Perusahaan yang memiliki struktur aset di atas rata-rata sebanyak 16
perusahaan yaitu AQUA, BRNA, DLTA, DYNA, ESTI, INDF, KICI, TCID, MLBI, SHDA, SMSM, SMGR, STTP, ULTJ, UNIC, dan UNVR sedangkan yang berada di
bawah rata-rata sebanyak 14 perusahaan yaitu BATI, DPNS, EKAD, ERTX, GDYR, GGRM, IGAR, INCI, KKGI, MERK, MRAT, PBRX, BATA, dan TBMS. Perusahaan
yang memiliki struktur aset terbesar yaitu SMGR PT Semen Gresik Tbk dengan nilai
0,7297 sedangkan perusahaan yang memiliki struktur aset terkecil yaitu TBMS PT Tembaga Mulia Semanan Tbk dengan nilai 0,0493.
Pada tahun 1999, rata-rata struktur aset adalah 0,3283. Perusahaan yang memiliki struktur aset di atas rata-rata sebanyak 15 perusahaan yaitu AQUA, BRNA, DLTA, DYNA,
ESTI, GDYR, INDF, KICI, TCID, MLBI, SMSM, SMGR, STTP, ULTJ, dan UNIC sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 15 perusahaan yaitu BATI, DPNS,
EKAD, ERTX, GGRM, IGAR, INCI, KKGI, MERK, MRAT, PBRX, SHDA, BATA, TBMS, dan UNVR. Perusahaan yang memiliki struktur asset terbesar yaitu SMGR PT
Semen Gresik Tbk dengan nilai 0,6964 sedangkan perusahaan yang memiliki struktur aset terkecil yaitu TBMS PT Tembaga Mulia Semanan Tbk dengan nilai 0,0564.
Pada tahun 2000, rata-rata struktur aset adalah 0,3254. Perusahaan yang memiliki struktur aset di atas rata-rata sebanyak 15 perusahaan yaitu AQUA, DLTA, DYNA, ESTI,
GDYR, INDF, INCI, KICI, TCID, MLBI, SMSM, SMGR, STTP, ULTJ, dan UNIC sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 15 perusahaan yaitu BATI, BRNA,
DPNS, EKAD, ERTX, GGRM, IGAR, KKGI, MERK, MRAT, PBRX, SHDA, BATA, TBMS, dan UNVR. Perusahaan yang memiliki struktur aset terbesar yaitu SMGR PT
Semen Gresik Tbk dengan nilai 0,6442 sedangkan perusahaan yang memiliki struktur aset terkecil yaitu UNVR PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai 0,0505.
Pada tahun 2001, rata-rata struktur aset adalah 0,3389. Perusahaan yang memiliki struktur aset di atas rata-rata sebanyak 14 perusahaan yaitu AQUA, DLTA, DYNA, ESTI,
GDYR, IGAR, INDF, TCID, MLBI, SMSM, SMGR, STTP, ULTJ, dan UNIC sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 16 perusahaan yaitu BATI, BRNA, DPNS,
EKAD, ERTX, GGRM, INCI, KICI, KKGI, MERK, MRAT, PBRX, SHDA, BATA, TBMS, dan UNVR. Perusahaan yang memiliki struktur aset terbesar yaitu STTP PT
Siantar Top Tbk dengan nilai 0,5830 sedangkan perusahaan yang memiliki struktur aset terkecil yaitu UNVR PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai 0,0395.
3. Tingkat Pertumbuhan Tingkat pertumbuhan pada penelitian ini merupakan perbandingan dari penjualan tahun
ini dikurangi penjualan tahun lalu dengan penjualan tahun lalu. Detail perhitungan tingkat pertumbuhan sebelum dan sesudah berlakunya UU Perpajakan 2000 dapat dilihat pada
lampiran 2.3. dan 2.9. Di bawah ini merupakan tabel daftar tingkat pertumbuhan sebelum dan sesudah berlakunya UU Perpajakan 2000.
Tabel. 4.3. Tingkat Pertumbuhan Sebelum dan Sesudah UU Perpajakan 2000
Sebelum UU Perpajakan 2000 Sesudah UU Perpajakan 2000
No. Kode
Perusahaan
1998 1999
2000 2001
1. AQUA
0,6327 0,1394
0,3403 0,4415
2. BATI
1,5848 0,1829
-0,1390 -0,1833
3. BRNA
0,1910 0,2913
0,3477 0,3496
4. DLTA
0,9005 0,3549
0,2241 0,1815
5. DPNS
1,1143 -0,3368
-0,0143 0,2408
6. DYNA
0,2005 0,3128
0,5643 0,2461
7. EKAD
1,5538 -0,1067
-0,1176 -0,0207
8. ERTX
1,5158 -0,2742
0,2968 0,1095
9. ESTI
1,3962 0,0469
0,0782 -0,0112
10. GDYR
0,8364 0,0294
-0,0363 0,1501
11. GGRM
0,3266 0,2729
0,1788 0,2009
12. IGAR
0,4177 0,4570
0,2626 0,1383
13. INDF
0,7709 0,3072
0,0999 0,1529
14. INCI
0,5552 0,0158
-0,1367 0,2677
15. KICI
1,0900 -0,2486
0,0505 -0,0792
16. KKGI
1,7772 -0,3861
0,0811 0,0839
17. TCID
0,5117 0,4248
0,2507 0,1334
18. MERK
0,3555 0,3352
0,4608 0,2191
19. MLBI
0,2184 0,3585
0,2480 0,1213
20. MRAT
0,0321 0,3972
0,2870 0,1747
21. PBRX
2,1053 0,0635
0,4417 0,1911
22. SHDA
0,0672 0,7793
0,4139 0,5389
23. SMSM
1,1769 0,0280
0,3993 0,1238
24. SMGR
0,4114 0,3356
0,1633 0,2955
25. BATA
0,4133 0,5811
0,2836 0,1065
26. STTP
0,0925 0,4885
0,8394 0,1934
27. TBMS
0,2347 0,2515
0,4708 0,3619
28. ULTJ
0,0208 0,3502
0,2686 0,4787
29. UNIC
1,7324 0,0082
0,1193 0,3115
30. UNVR
0,7141 0,3244
0,1688 0,2344
Mean
0,7650 0,1928
0,2299 0,1918
Maksimum
2,1053 0,7793
0,8394 0.5389
Minimum
0,0208 -0,3861
-0,1390 -0,1833
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 1998 rata-rata tingkat pertumbuhan adalah 0,7650. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan di atas rata-
rata sebanyak 13 perusahaan yaitu BATI, DLTA, DPNS, EKAD, ERTX, ESTI, GDYR, INDF, KICI, KKGI, PBRX, SMSM, dan UNIC sedangkan yang berada di bawah rata-
rata sebanyak 17 perusahaan yaitu AQUA, BRNA, DYNA, GGRM, IGAR, INCI, TCID, MERK, MLBI, MRAT, SHDA, SMGR, BATA, STTP, TBMS, ULTJ, dan UNVR.
Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tercepat yaitu PBRX PT Pan Brothers Textile Tbk dengan nilai 2,1053 sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat
pertumbuhan terlambat yaitu ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk dengan nilai 0,0208. Pada tahun 1999, rata-rata tingkat pertumbuhan adalah 0,1928. Perusahaan yang
memiliki tingkat pertumbuhan di atas rata-rata sebanyak 17 perusahaan yaitu BRNA, DLTA, DYNA, GGRM, IGAR, INDF, TCID, MERK, MLBI, MRAT, SHDA, SMGR,
BATA, STTP, TBMS, ULTJ, dan UNVR sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 13 perusahaan yaitu AQUA, BATI, DPNS, EKAD, ERTX, ESTI, GDYR,
INCI, KICI, KKGI, PBRX, SMSM, dan UNIC. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tercepat yaitu SHDA PT Sari Husada Tbk dengan nilai 0,7793 sedangkan
perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan terlambat yaitu KKGI PT Kurnia Kapuas Utama Tbk dengan nilai -0,3861.
Pada tahun 2000, rata-rata tingkat pertumbuhan adalah 0,2299. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan di atas rata-rata sebanyak 16 perusahaan yaitu AQUA,
BRNA, DYNA, ERTX, IGAR, TCID, MERK, MLBI, MRAT, PBRX, SHDA, SMSM,
BATA, STTP, TBMS, dan ULTJ sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 14 perusahaan yaitu BATI, DLTA, DPNS, EKAD, ESTI, GDYR, GGRM, INDF, INCI,
KICI, KKGI, SMGR, UNIC, dan UNVR. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan tercepat yaitu STTP PT Siantar Top Tbk dengan nilai 0,8394 sedangkan
perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan terlambat yaitu BATI PT BAT Indonesia Tbk dengan nilai -0,1390.
Pada tahun 2001, rata-rata tingkat pertumbuhan adalah 0,1918. Perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan di atas rata-rata sebanyak 14 perusahaan yaitu AQUA,
BRNA, DPNS, DYNA, GGRM, INCI, MERK, SHDA, SMGR, STTP, TBMS, ULTJ, UNIC, dan UNVR sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 16 perusahaan
yaitu BATI, DLTA, EKAD, ERTX, ESTI, GDYR, IGAR, INDF, KICI, KKGI, TCID, MLBI, MRAT, PBRX, SMSM, dan BATA. Perusahaan yang memiliki tingkat
pertumbuhan tercepat yaitu STTP PT Siantar Top Tbk dengan nilai 0,5389 sedangkan perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan terlambat yaitu BATI PT BAT
Indonesia Tbk dengan nilai -0,1833. Sebelum berlakunya UU Perpajakan 2000 tahun 1998 dan 1999 rata-rata tingkat
pertumbuhan
4. Price to Earning Ratio PER
PER pada penelitian ini dihitung dengan membandingkan antara harga saham penutupan akhir tahun dengan Earning Per Share EPS. Detail perhitungan tingkat pertumbuhan
sebelum dan sesudah berlakunya UU Perpajakan 2000 dapat dilihat pada lampiran 2.4. dan 2.10. Di bawah ini merupakan tabel daftar PER sebelum dan sesudah berlakunya UU
Perpajakan 2000.
Tabel. 4.4. PER Sebelum dan Sesudah UU Perpajakan 2000
Sebelum UU Perpajakan 2000 Sesudah UU Perpajakan 2000
No. Kode
Perusahaan
1998 1999
2000 2001
1. AQUA
1,8802 5,2493
4,7912 9,5943
2. BATI
60,0000 66,8230
10,9502 3,6671
3. BRNA
3,5294 4,4262
3,0059 1,8536
4. DLTA
1,7182 2,4475
3,4451 2,7289
5. DPNS
1,5152 11,0236
4,1667 4,6512
6. DYNA
13,8158 14,5000
6,8807 3,9837
7. EKAD
1,1364 2,2321
5,1471 3,3582
8. ERTX
1,7937 5,8621
7,8704 6,2687
9. ESTI
4,9180 2,9240
12,5000 21,3333
10. GDYR
2,2820 4,6512
6,6079 17,1329
11. GGRM
20,1906 15,8918
11,1492 7,9724
12. IGAR
23,0769 11,1111
5,0000 8,1250
13. INDF
16,2000 11,4829
10,9155 7,6220
14. INCI
2,5253 5,5838
4,2453 2,3143
15. KICI
2,6012 19,6078
4,0000 4,7619
16. KKGI
10,9929 15,0000
11,3333 16,3158
17. TCID
5,0167 8,6207
7,2682 7,0000
18. MERK
15,6895 5,3758
3,3802 4,1700
19. MLBI
48,0769 13,5227
7,6439 3,8867
20. MRAT
4,0084 11,6751
4,5918 3,6765
21. PBRX
1,0188 5,1587
6,6667 4,0426
22. SHDA
24,6875 7,1283
6,2849 7,5510
23. SMSM
3,8095 7,2581
8,8106 8,5714
24. SMGR
29,6123 27,2783
10,0346 10,2804
25. BATA
0,6602 3,4950
2,5046 2,8677
26. STTP
8,8428 12,8247
35,3659 15,8824
27. TBMS
2,0772 12,5483
6,9948 3,7665
28. ULTJ
19,5313 32,2581
73,4375 43,7500
29. UNIC
5,7229 7,8300
3,3828 5,9574
30. UNVR
11,2528 16,4615
11,7261 14,0706
Mean
11,6061 12,3417
10,0034 8,5719
Maksimum
60,0000 66,8230
73,4375 43,7500
Minimum
0,6602 2,2321
2,5046 1,8536
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 1998 rata-rata PER adalah 11,6061. Perusahaan yang memiliki PER di atas rata-rata sebanyak 10 perusahaan yaitu
BATI, DYNA, GGRM, IGAR, INDF, MERK, MLBI, SHDA, SMGR, dan ULTJ sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 20 perusahaan yaitu AQUA, BRNA,
DLTA, DPNS, EKAD, ERTX, ESTI, GDYR, INCI, KICI, KKGI, TCID, MRAT, PBRX, SMSM, BATA, STTP, TBMS, UNIC, dan UNVR. Perusahaan yang memiliki PER
terbesar yaitu BATI PT BAT Indonesia Tbk dengan nilai 60,0000 sedangkan perusahaan yang memiliki PER terkecil yaitu BATA PT Sepatu Bata Tbk dengan nilai
0,6602. Pada tahun 1999, rata-rata PER perusahaan adalah 12,3417. Perusahaan yang memiliki
PER di atas rata-rata sebanyak 11 perusahaan yaitu BATI, DYNA, GGRM, KICI, KKGI, MLBI, SMGR, STTP, TBMS, ULTJ, dan UNVR sedangkan yang berada di bawah rata-
rata sebanyak 19 perusahaan yaitu AQUA, BRNA, DLTA, DPNS, EKAD, ERTX, ESTI, GDYR, IGAR, INDF, INCI, TCID, MERK, MRAT, PBRX, SHDA, SMSM, BATA, dan
UNIC. Perusahaan yang memiliki PER terbesar yaitu BATI PT BAT Indonesia Tbk dengan nilai 66,8230 sedangkan perusahaan yang memiliki PER terkecil yaitu EKAD
PT Ekadharma Tape Industry Tbk dengan nilai 2,2321. Pada tahun 2000, rata-rata PER perusahaan adalah 10,0034. Perusahaan yang memiliki
PER di atas rata-rata sebanyak 9 perusahaan yaitu BATI, ESTI, GGRM, INDF, KKGI, SMGR, STTP, ULTJ, dan UNVR sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 21
perusahaan yaitu AQUA, BRNA, DLTA, DPNS, DYNA, EKAD, ERTX, GDYR, IGAR, INCI, KICI, TCID, MERK, MLBI, MRAT, PBRX, SHDA, SMSM, BATA, ULTJ, dan
UNIC. Perusahaan yang memiliki PER terbesar yaitu ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk dengan nilai 73,4375 sedangkan perusahaan yang memiliki PER terkecil yaitu BATA
PT Sepatu Bata Tbk dengan nilai 2,5046. Pada tahun 2001, rata-rata PER perusahaan adalah 8,5719. Perusahaan yang memiliki
PER di atas rata-rata sebanyak 8 perusahaan yaitu AQUA, ESTI, GDYR, KKGI, SMGR, STTP, ULTJ, dan UNVR sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 22
perusahaan yaitu BATI, BRNA, DLTA, DPNS, DYNA, EKAD, ERTX, GGRM, IGAR, INDF, INCI, KICI, TCID, MERK, MLBI, MRAT, PBRX, SHDA, SMSM, BATA,
TBMS, dan UNIC. Perusahaan yang memiliki PER terbesar yaitu ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk dengan nilai 43,7500 sedangkan perusahaan yang memiliki PER terkecil yaitu
BRNA PT Berlina Tbk dengan nilai 1,8536. 5.
Earning Volatility Earning volatility
pada penelitian ini dihitung dari rasio operating income laba usaha terhadap total aktiva. Detail perhitungan earning volatility sebelum dan sesudah
berlakunya UU Perpajakan 2000 dapat dilihat pada lampiran 2.5. dan 2.11. Di bawah ini merupakan tabel daftar earning volatility sebelum dan sesudah berlakunya UU
Perpajakan 2000.
Tabel. 4.5. Earning Volatility Sebelum dan Sesudah UU Perpajakan 2000
Sebelum UU Perpajakan 2000 Sesudah UU Perpajakan 2000
No. Kode
Perusahaan
1998 1999
2000 2001
1. AQUA
0,1494 0,1512
0,1511 0,1306
2. BATI
0,0572 0,1882
0,1557 0,2482
3. BRNA
0,2360 0,3135
0,2541 0,2780
4. DLTA
0,0627 0,1419
0,1778 0,2026
5. DPNS
0,4746 0,1747
0,3588 0,1435
6. DYNA
0,0902 0,1159
0,1448 0,1462
7. EKAD
0,2267 0,2146
0,1295 0,0853
8. ERTX
0,3711 0,0697
0,1571 0,1007
9. ESTI
0,1953 0,1801
0,1439 0,1014
10. GDYR
0,2501 0,3742
0,1097 0,0184
11. GGRM
0,3013 0,3730
0,3002 0,2521
12. IGAR
0,2232 0,2743
0,2112 0,1085
13. INDF
0,1876 0,2148
0,1909 0,1567
14. INCI
0,1110 0,2844
0,1338 0,1659
15. KICI
0,1952 0,0954
0,1126 0,0634
16. KKGI
0,3988 0,1774
0,1295 0,0713
17. TCID
0,2091 0,2531
0,2538 0,1987
18. MERK
0,2819 0,3117
0,4261 0,4318
19. MLBI
0,0928 0,2026
0,3366 0,2829
20. MRAT
0,0627 0,1325
0,1236 0,1325
21. PBRX
0,3856 0,1511
0,1487 0,1149
22. SHDA
0,1647 0,3123
0,3118 0,3359
23. SMSM
0,3072 0,2648
0,1715 0,1903
24. SMGR
0,0890 0,1037
0,1042 0,1120
25. BATA
0,3509 0,4776
0,4428 0,4283
26. STTP
0,1180 0,1324
0,1406 0,1005
27. TBMS
0,1959 0,0578
0,1231 0,0867
28. ULTJ
0,0687 0,0538
0,0713 0,0579
29. UNIC
0,2011 0,1401
0,1098 0,1431
30. UNVR
0,3035 0,4354
0,4520 0,4394
Mean
0,2120 0,2124
0,2026 0,1776
Maksimum
0,4746 0,4776
0,4520 0,4394
Minimum
0,0572 0,0538
0,0713 0,0184
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 1998 rata-rata earning volatility adalah 0,2120. Perusahaan yang memiliki earning volatility di atas rata-rata sebanyak 13
perusahaan yaitu BRNA, DPNS, EKAD, ERTX, GDYR, GGRM, IGAR, KKGI, MERK, PBRX, SMSM, BATA, dan UNVR sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak
17 perusahaan yaitu AQUA, BATI, DLTA, DYNA, ESTI, INDF, INCI, KICI, TCID, MLBI, MRAT, SHDA, SMGR, STTP, TBMS, ULTJ, dan UNIC. Perusahaan yang
memiliki earning volatility terbesar yaitu DPNS PT Duta Pertiwi Nusantara Tbk dengan nilai 0,4746 sedangkan perusahaan yang memiliki earning volatility terkecil yaitu BATI
PT BAT Indonesia Tbk dengan nilai 0,0572. Pada tahun 1999, rata-rata earning volatility perusahaan adalah 0,2124. Perusahaan yang
memiliki earning volatility di atas rata-rata sebanyak 13 perusahaan yaitu BRNA, EKAD, GDYR, GGRM, IGAR, INDF, INCI, TCID, MERK, SHDA, SMSM, BATA, dan UNVR
sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 17 perusahaan yaitu AQUA, BATI, DLTA, DPNS, DYNA, ERTX, ESTI, KICI, KKGI, MLBI, MRAT, PBRX, SMGR,
STTP, TBMS, ULTJ, dan UNIC. Perusahaan yang memiliki earning volatility terbesar yaitu BATA PT Sepatu Bata Tbk dengan nilai 0,4476 sedangkan perusahaan yang
memiliki earning volatility terkecil yaitu ULTJ PT Ultra Jaya Milk Tbk dengan nilai 0,0538.
Pada tahun 2000, rata-rata earning volatility perusahaan adalah 0,2026. Perusahaan yang memiliki earning volatility di atas rata-rata sebanyak 10 perusahaan yaitu BRNA, DPNS,
GGRM, IGAR, TCID, MERK, MLBI, SHDA, BATA, dan UNVR sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 20 perusahaan yaitu AQUA, BATI, DLTA, DYNA,
EKAD, ERTX, ESTI, GDYR, INDF, INCI, KICI, KKGI, MRAT, PBRX, SMSM, SMGR, STTP, TBMS, ULTJ, dan UNIC. Perusahaan yang memiliki earning volatility
terbesar yaitu UNVR PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai 0,4520 sedangkan perusahaan yang memiliki earning volatility terkecil yaitu ULTJ PT Ultra Jaya Milk
Tbk dengan nilai 0,0713. Pada tahun 2001, rata-rata earning volatility perusahaan adalah 0,1776. Perusahaan yang
memiliki earning volatility di atas rata-rata sebanyak 11 perusahaan yaitu BATI, BRNA, DLTA, GGRM, TCID, MERK, MLBI, SHDA, SMSM, BATA, dan UNVR sedangkan
yang berada di bawah rata-rata sebanyak 19 perusahaan yaitu AQUA, DPNS, DYNA, EKAD, ERTX, ESTI, GDYR, IGAR, INDF, INCI, KICI, KKGI, MRAT, PBRX, SMGR,
STTP, TBMS, ULTJ, dan UNIC. Perusahaan yang memiliki earning volatility terbesar yaitu UNVR PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai 0,4394 sedangkan perusahaan
yang memiliki earning volatility terkecil yaitu GDYR PT Goodyear Indonesia Tbk dengan nilai 0,0184.
6. Financial Leverage Kebijakan Utang
Kebijakan utang pada penelitian ini diukur dengan membagi total utang dengan jumlah Market Value of the Firm
MVF. MVF adalah nilai Earning After Tax EAT dibagi Earning Per Share
EPS dikali harga pasar saham penutupan akhir tahun ditambah total utang. Detail perhitungan kebijakan utang sebelum dan sesudah berlakunya UU
Perpajakan 2000 dapat dilihat pada lampiran 2.6. dan 2.12. Di bawah ini merupakan tabel daftar kebijakan utang sebelum dan sesudah berlakunya UU Perpajakan 2000.
Tabel. 4.6. Kebijakan Utang Sebelum dan Sesudah UU Perpajakan 2000
Sebelum UU Perpajakan 2000 Sesudah UU Perpajakan 2000
No. Kode
Perusahaan
1998 1999
2000 2001
1. AQUA
0,7539 0,5502
0,5351 0,4267
2. BATI
0,6081 0,2710
0,4048 0,4377
3. BRNA
0,6791 0,2478
0,4399 0,5580
4. DLTA
0,8817 0,4567
0,5879 0,4240
5. DPNS
0,2217 0,0884
0,2930 0,2842
6. DYNA
0,3689 0,1698
0,4534 0,6146
7. EKAD
0,6269 0,3144
0,3100 0,3901
8. ERTX
0,8818 0,7638
0,9393 0,9265
9. ESTI
0,8655 0,6069
0,8958 0,3526
10. GDYR
0,5658 0,2045
0,3866 0,3953
11. GGRM
0,0967 0,0594
0,1591 0,2398
12. IGAR
0,1852 0,1643
0,5075 0,6724
13. INDF
0,5654 0,3230
0,5568 0,5901
14. INCI
0,0898 0,0819
0,2531 0,3033
15. KICI
0,5291 0,3208
0,5574 0,6654
16. KKGI
0,2553 0,3259
0,4907 0,6427
17. TCID
0,4163 0,2044
0,1929 0,2206
18. MERK
0,3337 0,1628
0,1644 0,1303
19. MLBI
0,2468 0,1621
0,2337 0,3379
20. MRAT
0,2923 0,1090
0,2597 0,2559
21. PBRX
0,7021 0,4457
0,4091 0,5685
22. SHDA
0,1241 0,0870
0,0934 0,0642
23. SMSM
0,1710 0,1893
0,2631 0,2731
24. SMGR
0,3774 0,3610
0,5647 0,6300
25. BATA
0,7419 0,2109
0,3447 0,3084
26. STTP
0,1329 0,1137
0,0899 0,3181
27. TBMS
0,9710 0,8532
0,8981 0,8789
28. ULTJ
0,5835 0,3868
0,0951 0,2584
29. UNIC
0,8039 0,4961
0,7727 0,7163
30. UNVR
0,2430 0,0936
0,0799 0,0705
Mean
0,4771 0,2941
0,4077 0,4318
Maksimum
0,9710 0,8532
0,9393 0,9265
Minimum
0,0898 0,0594
0,0799 0,0642
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa pada tahun 1998 rata-rata kebijakan utang adalah 0,4771. Perusahaan yang memiliki kebijakan utang di atas rata-rata sebanyak 15
perusahaan yaitu AQUA, BATI, BRNA, DLTA, EKAD, ERTX, ESTI, GDYR, INDF, KICI, PBRX, BATA, TBMS, ULTJ, dan UNIC sedangkan yang berada di bawah rata-
rata sebanyak 15 perusahaan yaitu DPNS, DYNA, GGRM, IGAR, INCI, KKGI, TCID, MERK, MLBI, MRAT, SHDA, SMSM, SMGR, STTP, dan UNVR. Perusahaan yang
memiliki kebijakan utang terbesar yaitu TBMS PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
dengan nilai 0,9710 sedangkan perusahaan yang memiliki kebijakan utang terkecil yaitu INCI PT Intan Wijaya Chemical Tbk dengan nilai 0,0898.
Pada tahun 1999, rata-rata kebijakan utang perusahaan adalah 0,2941. Perusahaan yang memiliki kebijakan utang di atas rata-rata sebanyak 13 perusahaan yaitu AQUA, DLTA,
EKAD, ERTX, ESTI, INDF, KICI, KKGI, PBRX, SMGR, TBMS, ULTJ, dan UNIC sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 17 perusahaan yaitu BATI, BRNA,
DPNS, DYNA, GDYR, GGRM, IGAR, INCI, TCID, MERK, MLBI, MRAT, SHDA, SMSM, BATA, STTP, dan UNVR. Perusahaan yang memiliki kebijakan utang terbesar
yaitu TBMS PT Tembaga Mulia Semanan Tbk dengan nilai 0,8532 sedangkan perusahaan yang memiliki kebijakan utang terkecil yaitu GGRM PT Gudang Garam
Tbk dengan nilai 0,0594. Pada tahun 2000, rata-rata kebijakan utang perusahaan adalah 0,4077. Perusahaan yang
memiliki kebijakan utang di atas rata-rata sebanyak 14 perusahaan yaitu AQUA, BRNA, DLTA, DYNA, ERTX, ESTI, IGAR, INDF, KICI, KKGI, PBRX, SMGR, TBMS, dan
UNIC sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 16 perusahaan yaitu BATI, DPNS, EKAD, GDYR, GGRM, INCI, TCID, MERK, MLBI, MRAT, SHDA, SMSM,
BATA, STTP, ULTJ, dan UNVR. Perusahaan yang memiliki kebijakan utang terbesar yaitu ERTX PT Eratex Djaja Limited Tbk dengan nilai 0,9393 sedangkan perusahaan
yang memiliki kebijakan utang terkecil yaitu UNVR PT Unilever Indonesia Tbk dengan nilai 0,0799.
Pada tahun 2001, rata-rata kebijakan utang perusahaan adalah 0,4318. Perusahaan yang memiliki kebijakan utang di atas rata-rata sebanyak 12 perusahaan yaitu BATI, BRNA,
DYNA, ERTX, IGAR, INDF, KICI, KKGI, PBRX, SMGR, TBMS, dan UNIC sedangkan yang berada di bawah rata-rata sebanyak 18 perusahaan yaitu AQUA, DLTA,
DPNS, EKAD, ESTI, GDYR, GGRM, INCI, TCID, MERK, MLBI, MRAT, SHDA, SMSM, BATA, STTP, ULTJ, dan UNVR. Perusahaan yang memiliki kebijakan utang
terbesar yaitu ERTX PT Eratex Djaja Limited Tbk dengan nilai 0,9265 sedangkan perusahaan yang memiliki kebijakan utang terkecil yaitu SHDA PT Sari Husada Tbk
dengan nilai 0,0642.
7. Sebelum dan Sesudah UU Perpajakan 2000 a. Sebelum UU Perpajakan 2000
Tabel. 4.7. berikut ini merupakan tabel statistik deskriptif sebelum pemberlakuan UU Perpajakan 2000.
Tabel. 4.7. Deskriptif Statistik Sebelum UU Perpajakan 2000
Descriptive Statistics
60 24,9907
30,0365 26,630330 1,2861513
60 ,0493
,7297 ,341415
,1768620 60
-,3861 2,1053
,478900 ,5472652
60 ,6602
66,8230 11,973905 13,2617408
60 ,0538
,4776 ,212228
,1109179 60
SIZE ASSET
GROWTH PER
VOLT Valid N listwise
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel SIZE mempunyai nilai minimum sebesar 24,9907 dan nilai maksimum sebesar 30,0365 dengan rata-rata sebesar
26,630330 serta standar deviasi sebesar 1,2861513. Pada variabel ASSET mempunyai nilai minimum sebesar 0,0493 dan nilai maksimum sebesar 0,7297
dengan rata-rata sebesar 0,341415 serta standar deviasi sebesar 0,1768620. Pada variabel GROWTH mempunyai nilai minimum sebesar -0,3861 dan nilai maksimum
sebesar 2,1053 dengan rata-rata sebesar 0,478900 serta standar deviasi sebesar 0,5472652. Pada variabel PER mempunyai nilai minimum sebesar 0,6602 dan nilai
maksimum sebesar 66,8230 dengan rata-rata sebesar 11,973905 serta standar deviasi sebesar 13,2617408. Pada variabel VOLT mempunyai nilai minimum 0,0538 dan
nilai maksimum 0,4776 dengan nilai rata-rata sebesar 0,212228 serta standar deviasi sebesar 0,1109179.
b. Sesudah UU Perpajakan 2000 Tabel. 4.8. berikut ini merupakan tabel statistik deskriptif sesudah pemberlakuan UU
Perpajakan 2000.
Tabel. 4.8. Deskriptif Statistik Sesudah UU Perpajakan 2000
Descriptive Statistics
60 24,9605
30,3748 26,968958 1,2945652
60 ,0395
,6442 ,332137
,1736493 60
-,1833 ,8394
,210803 ,1889492
60 1,8536
73,4375 10,047253 12,2328183
60 ,0184
,4520 ,190072
,1108059 60
SIZE ASSET
GROWTH PER
VOLT Valid N listwise
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa variabel SIZE mempunyai nilai minimum sebesar 24,9605 dan nilai maksimum sebesar 30,3748 dengan rata-rata sebesar
26,968958 serta standar deviasi sebesar 1,2945652. Pada variabel ASSET mempunyai nilai minimum sebesar 0,0395 dan nilai maksimum sebesar 0,6442
dengan rata-rata sebesar 0,332137 serta standar deviasi sebesar 0,1736493. Pada variabel GROWTH mempunyai nilai minimum sebesar -0,1833 dan nilai maksimum
sebesar 0,08394 dengan rata-rata sebesar 0,210803 serta standar deviasi sebesar
0,1889492. Pada variabel PER mempunyai nilai minimum sebesar 1,8536 dan nilai maksimum sebesar 73,4375 dengan rata-rata sebesar 10,047253 serta standar deviasi
sebesar 12,2328183. Pada variabel VOLT mempunyai nilai minimum 0,0184 dan nilai maksimum 0,4520 dengan nilai rata-rata sebesar 0,190072 serta standar deviasi
sebesar 0,1108059.
B. Hasil Uji Asumsi Klasik