K. Indeks Sektor Manufaktur
Menurut Mayasari 2005:44-45, indeks sektoral BEI adalah subindeks dari IHSG. Semua saham yang tercatat di BEI diklasifikasikan ke dalam 9 sektor menurut klasifikasi
industri yang telah ditetapkan BEI diberi nama JASICA Jakarta Stock Exchange Industrial Clasification
. Kesembilan sektor tersebut adalah sebagai berikut: 1. Sektor-sektor Primer
a. Pertanian, sektor 1. b. Pertambangan, sektor
2. Sektor-sektor Sekunder Industri PengolahanManufaktur a. Industri dasar dan kimia, sektor 3.
b. Aneka industri, sektor 4. c. Industri barang konsumsi, sektor 5.
3. Sektor-sektor Tersier a. Properti dan real estate, sektor 6.
b. Transportasi dan infrastruktur, sektor 7. c. Keuangan, sektor 8.
d. Perdagangan, jasa, dan investasi, sektor 9. Indeks sektoral diperkenalkan pada tanggal 2 Januari 1996 dengan nilai awal indeks 100
untuk setiap sektor dan menggunakan hari dasar tanggal 28 Desember 1995. Penelitian ini menggunakan sampel sektor 3, 4, dan 5 yaitu industri manufaktur.
L. Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan bagian dari tinjauan pustaka yang berisi rangkuman atas semua dasar-dasar teori yang dijadikan landasan dalam penelitian ini. Kerangka pemikiran
ini dapat dituangkan dalam sebuah model penelitian sebagai berikut: Variabel Independen Variabel Dependen
Gambar. 2.1. Model Penelitian
M. Perumusan Hipotesis
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya maka hipotesis di bawah ini pada dasarnya merupakan jawaban sementara terhadap suatu
masalah yang harus dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesis yang dirumuskan dalam penulisan skripsi ini adalah:
Ha
1
= Ukuran perusahaan, struktur aset, tingkat pertumbuhan, PER, dan earning volatility
secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan utang sebelum pemberlakuan Undang-undang Perpajakan 2000.
Ha
2
= Ukuran perusahaan, struktur aset, tingkat pertumbuhan, PER, dan earning
volatility secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan utang sebelum
pemberlakuan Undang-undang Perpajakan 2000 Ha
3
= Ukuran perusahaan, struktur aset, tingkat pertumbuhan, PER, dan earning
Ukuran Perusahaan Struktur Aset
Tingkat Pertumbuhan PER
Earning Volatility Kebijakan Utang
Sebelum dan Sesudah Undang-undang
Perpajakan 2000
volatility secara parsial berpengaruh terhadap kebijakan utang sesudah
pemberlakuan Undang-undang Perpajakan 2000. Ha
4
= Ukuran perusahaan, struktur aset, tingkat pertumbuhan, PER, dan earning
volatility secara simultan berpengaruh terhadap kebijakan utang sesudah
pemberlakuan Undang-undang Perpajakan 2000.
BAB III METODELOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Berdasarkan uraian masalah yang telah dikemukakan sebelumnya maka penelitian ini merupakan penelitian kausal komparatif yaitu penelitian dengan karakteristik masalah berupa
hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih Indriantoro dan Supomo, 2002:27. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data diskrit yaitu data yang berasal dari
proses perhitungan dan berupa bilangan bulat Sulaiman, 2000:34. Data tersebut diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal, Gedung Bursa Efek Indonesia BEI menara 2, lantai 1,
Jalan Jenderal Sudirman kav. 52-53, Jakarta, 12190 .
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI sejak tahun 1998-2001. Berdasarkan data yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar
Modal BEI maka banyaknya populasi dalam penelitian ini yaitu 155 perusahaan Lampiran 1.1.. Sampel diambil dengan menggunakan metode judgement sampling yaitu tipe pemilihan
sampel secara tidak acak yang informasinya diperoleh dengan menggunakan kriteria tertentu Indriantoro dan Supomo, 2002:131. Kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah: 1. Laporan keuangan yang berakhir 31 Desember setiap tahunnya dan telah diaudit akuntan
independen tersedia lengkap dari tahun 1998-2001. Terdapat 28 perusahaan yang tidak memenuhi kriteria ini.
2. Perusahaan hanya menerbitkan saham biasa. Perusahaan yang memiliki saham preferen tidak diikutsertakan agar memiliki kesamaan. Terdapat 4 perusahaan yang tidak