29
Hal ini berarti siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang tinggi tidak berarti memiliki tingkat prestasi belajar yang tinggi dan
sebaliknya siswa yang mempunyai tingkat kecerdasan emosional yang rendah tidak berarti memiliki tingkat prestasi belajar yang rendah pula.
Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan skor kecerdasan emosional dimana 18.52 responden dari jumlah sampel berada pada kategori tinggi,
44.44 responden berada pada kategori sedang dan 37.04 responden berada dalam kategori rendah. Adapun hasil perhitungan nilai prestasi belajar
didapat 14.81 responden berada dalam kategori rendah, 14.81 responden berada pada kategori sedang, dan 70.37 responden berada pada kategori
tinggi.
57
Terdapat perbedaan antara penelitian di atas dengan penelitian yang penulis lakukan, yaitu dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel
kecerdasan emosional dan prestasi belajar, sedangkan penelitian yang penulis lakukan menggunakan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam.
F. Kerangka Berfikir
Kecerdasan Emosional adalah kemampuan mengenali perasaan diri kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri, dan
kemampuan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungannya dengan orang lain.
Dengan kecerdasan emosional, individu mampu mengetahui dan menanggapi perasaan mereka sendiri dengan baik dan mampu membaca dan
mengahadapi perasaan-perasaan orang lain dengan efektif. Individu dengan keterampilan emosional yang berkembang baik berarti kemungkinan besar ia
akan berhasil dalam kehidupan dan memiliki motivasi untuk berprestasi. Sedangkan individu yang tidak dapat menahan kendali atas kehidupan
emosionalnya akan mengalami pertarungan batin yang merusak kemampuan
57
Iman Firmansyah, Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi belajar siswa di SMA Triguna Utama, Ciputat:UIN Jakarta 2010, h. 59
30
untuk memusatkan perhatian pada tugas-tugasnya dan memiliki fikiran yang jernih.
Kecerdasan emosional adalah kecerdasan yang sangat diperlukan untuk berprestasi. Meskipun, seperti dikatakan Goleman, kita tidak boleh
melupakan peran motivasi positif dalam mencapai prestasi.Motivasi positif itu berupa kumpulan perasaan antusiasme, gairah, dan keyakinan diri.
Diduga ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar siswa. Bila EQ yang dimiliki siswa tinggi maka
prestasi belajarnya pun tinggi begitupun sebaliknya, apabila EQ yang dimiliki siswa rendah maka prestasis nya pun akan rendah.
G. Pengajuan Hipotesa
Berdasarkan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian sebagai berikut:
Ho: Tidak ada pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa.
Ha: Ada Pengaruh yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar Pendidikan Agama Islam siswa.