4
Dalam proses belajar siswa, kedua intelligensi itu sangat diperlukan. IQ tidak dapat berfungsi dengan baik tanpa partisipasi penghayatan emosional terhadap
mata pelajaran yang disampaikan di sekolah. Namun biasanya kedua Intelligensi itu saling melengkapi, keseimbangan antara IQ dan EQ merupakan kunci
keberhasilan belajar siswa di sekolah. Pendidikan di sekolah bukan hanya perlu mengembangkan rasional intelligensi yaitu model pemahaman yang lazimnya
difahami siswa saja, melainkan perlu juga mengembangkan emosional intelligensi siswa.
Siswa yang memiliki kecerdasan emosional tinggi bisa mengolah emosi dengan baik, menghargai teman dan guru, dan motivasi belajar yang tinggi.
Adapula siswa yang memiliki prestasi belajar tinggi, rata-rata nilai untuk semua mata pelajaran diatas 90, namun memiliki sifat yang angkuh, sombong, tidak
menghargai teman karena merasa diri paling pintar. Dari fenomena di atas, penulis tertarik mengetahui lebih jauh Pengaruh
Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar, khususnya pada pelajaran Pendidikan Agama Islam. Karena lewat pelajaran inilah kecerdasan emosional
lebih ditekankan agar siswa menjadi manusia yang bukan hanya pintar dalam pengetahuan tetapi juga pintar dalam mengolah emosi dan bersosialisasi.
Berdasarkan penjelasan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Pengaruh Tingkat Kecerdasan Emosional terhadap Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP
Muhammadiyah 17 Ciputat. ”
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas identifikasi masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Adanya pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar
Pendidikan Agama Islam pada Siswa SMP Muhammadiyah 17 Ciputat. 2.
Adanya ayat yang alquran yang mengharuskan manusia untuk belajar. 3.
Adanya perbedaan motivasi belajar pada siswa SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
C. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah hanya pada pengaruh kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar Pendidikan Agama
Islam siswa SMP Muhammadiyah 17 Ciputat.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas rumusan masalah dalam penelitian adalah bagaimanakah pengaruh tingkat kecerdasan emosional
terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam di SMP Muhammadiyah 17 Ciputat?
E. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tingkat kecerdasan emosional terhadap prestasi siswa di SMP Muhammadiyah 17
Ciputat.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi penulis, agar dapat menambah wawasan mengenai kecerdasan
emosional, sehingga penulis mengetahui betapa pentingnya peranan kecerdasan emosional terhadap prestasi belajar.
6
2. Bagi guru, diharapkan penelitian ini menjadi bahan pertimbangan bahwa
dalam proses pembelajaran tidak hanya berorientasi pada perkembangan intelektual siswa semata, akan tetapi kecerdasan emosional siswa juga perlu
dikembangkan secara lebih maksimal. 3.
Bagi sekolah, agar dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang terlihat dari kecerdasan emosionalnya, sehingga menghasilkan para pelajar yang
berkompeten dalam iptek maupun imtaq. 4.
Bagi instansi yang berkepentingan dalam hal ini, diharapkan masalah kecerdasan emosional ini menjadi salah satu faktor yang dapat
dipertimbangkan dalam bimbingan di sekolah agar prestasi siswa dapat terus ditingkatkan menjadi lebih baik.
7
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR DAN
PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Sebelum membahas tentang pengertian Pendidikan Agama Islam, terlebih dahulu penulis akan kemukakan pengertian pendidikan. Kata
“Pendidikan” secara etimologi berasal dari kata “didik” yang berarti proses perubahan tingkah laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui pendidikan dan pelatihan.
7
Dalam bahasa Arab istilah ini dikenal dengan kata tarbiyah dengan kata kerjanya
rabba-yurobbi-tarbiyatan yang berarti “mengasuh, mendidik, dan
memelihara .”
8
Dalam Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 disebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
7
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1988, h. 204
8
A. Warson Munir, Kamus Al-Munawir, Yogyakarta: Unit Pengadaan Buku-buku Ilmiah Keagamaan, 1984, cet ke-1, h. 505
8
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
9
Menurut Ki Hajar Dewantara sebagaimana dikutip oleh Hasbullah, bahwa pendidikan adalah “Menuntut segala kekuatan kodrat
yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya.”
10
Sedangkan menurut Omar Muhammad al-Toumy, pendidikan adalah proses mengubah tingkah laku individu pada kehidupan pribadi,
masyarakat, dan alam sekitarnya, dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan profesi diantara berbagai profesi asasi dalam
masyarakat.
11
Berdasarkan pengertian di atas, pendidikan dapat diartikan sebagai usaha secara sadar yang dilakukan orang dewasa untuk
menyiapkan seseorang menuju kedewasaan, berkecakapan tinggi, berkepribadian, berakhlak mulia dan kecerdasan berpikir melalui
bimbingan pengajaran dan latihan. Melalui pendidikan diharapkan anak dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan
dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya sehingga dapat menghantarkannya pada cita-cita yang diharapkan.
Sedangkan pengertian Pendidikan Agama Islam menurut Abdul Majid dan Dian Andayani, adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik
dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran
atau pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
12
9
Undang- Undang RI No 20 tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. h. 2
10
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009,h.4
11
Jalaluddin, Teologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002 h.76
12
Abdul majid dan Dian andayani, Pendidikan Agama Islam berbasis kompetensi konsep dan implementasi kurikulum 2004, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, cet. III, h. 132